Update Corona Jabar: Kasus Positif 2.113 Orang, Sembuh dan Meninggal Nihil
loading...
A
A
A
BANDUNG - Senin (25/4/2020) pukul 17.44, laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) merilis data pasien terkonfirmasi positif di Provinsi Jabar mencapai 2.113 orang.
Berdasarkan pemutakhiran (update) data tersebut, terdapat penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 22 orang. Sementara pasien yang sembuh dan meninggal nihil.
Adapun Jumlah pasien yang berhasil sembuh kini mendekati empat kali lipat pasien yang meninggal dunia atau sebanyak 479 orang, sedangkan pasien yang meninggal dunia sebanyak 128 orang.
Pasien terkonfirmasi positif tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar dimana Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif corona terbanyak di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini.
(Baca: Minggu 24 Mei 2020, Total Warga Jabar Terkonfirmasi Positif Corona 2.091 Orang)
Kota Bekasi masih menempati urutan pertama dengan jumlah pasien positif COVID-19 yang mencapai 443 orang disusul Kota Depok sebanyak 407 orang, dan Kota Bandung sebanyak 303 orang.
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 162 orang disusul Kabupaten Bekasi 127 orang, Kota Bogor 111 orang, Kota Cimahi 72 orang, Kabupaten Bandung 64 orang, Kabupaten Bandung Barat 55 orang, dan Kota Sukabumi 46 orang.
Di Kabupaten Subang 38 orang, Kabupaten Purwakarta 29 orang, Kabupaten Sukabumi 25 orang, Kota Tasikmalaya 23 orang, Kabupaten Karawang 20 orang.
Sementara di Kabupaten Kuningan 14 orang, Kabupaten Indramayu 13 orang, Kabupaten Cianjur 13 orang, Kabupaten Garut 13 orang, dan Kabupaten Sumedang 12 orang.
(Baca: Ditegur agar Pakai Masker, Anggota Polrestabes Bandung 'Ngamuk' di Ciparay)
Di Kota Cirebon, pasien positif COVID-19 tercatat 11 orang, Kota Banjar 7 orang, Kabupaten Ciamis 6 orang, dan Kabupaten Cirebon 5 orang, Kabupaten Majalengka 5 orang, dan Kabupaten Tasikmalaya 5 orang.
Sedangkan Kabupaten Pangandaran masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 paling sedikit di Jabar.
Meski begitu, berdasarkan catatan, pasien positif di kabupaten Pangandaran ini kini menjadi 2 orang atau bertambah 1 orang dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
Laman Pikobar juga memaparkan total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 48.328 orang. Sebanyak 41.836 atau 86,57 persen di antaranya berstatus selesai pemantauan, sehingga total ODP terpantau sebanyak 6.492 orang atau 13,43 persen.
Adapun pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya mencapai 7.907 orang. Rinciannya, sebanyak 5.486 orang atau 69,38 persen berstatus selesai pengawasan, sehingga total PDP terawasi mencapai 2.421 orang atau 30,62 persen.
(Baca: Bripka Hil, Polisi yang 'Ngamuk' di Cek Poin PSBB Ciparay Diperiksa Propam)
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil telah meminta seluruh bupati dan wali kota kembali menggelar tes COVID-19 secara masif untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 pasca-Idul Fitri 1.441 Hijriah.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, mobilitas warga menjelang hari raya Idul Fitri sempat meningkat. Banyak kerumunan yang tercipta, baik warga yang berniat mudik dan berbelanja. Hal tersebut, kata Kang Emil, berpotensi meningkatkan penularan COVID-19.
"Saya titip kerena setelah Lebaran bisa dilakukan pengetesan-pengetesan COVID-19. Apakah ada dampak atau tidak? Mudah- mudahan tidak," ungkap Kang Emil, Senin (25/4/2020).
Kang Emil melanjutkan, jika hasil tes masif menunjukkan angka penyebaran COVID-19 yang terkendali, aktivitas ekonomi bisa lebih longgar.
"Tinggal diatur kalau restoran maksimal berapa kursi, kalau di kantor bagaimana, di mall bagaimana dihitung sesuai kapasitas," jelasnya.
Berdasarkan pemutakhiran (update) data tersebut, terdapat penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 22 orang. Sementara pasien yang sembuh dan meninggal nihil.
Adapun Jumlah pasien yang berhasil sembuh kini mendekati empat kali lipat pasien yang meninggal dunia atau sebanyak 479 orang, sedangkan pasien yang meninggal dunia sebanyak 128 orang.
Pasien terkonfirmasi positif tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar dimana Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif corona terbanyak di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini.
(Baca: Minggu 24 Mei 2020, Total Warga Jabar Terkonfirmasi Positif Corona 2.091 Orang)
Kota Bekasi masih menempati urutan pertama dengan jumlah pasien positif COVID-19 yang mencapai 443 orang disusul Kota Depok sebanyak 407 orang, dan Kota Bandung sebanyak 303 orang.
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 162 orang disusul Kabupaten Bekasi 127 orang, Kota Bogor 111 orang, Kota Cimahi 72 orang, Kabupaten Bandung 64 orang, Kabupaten Bandung Barat 55 orang, dan Kota Sukabumi 46 orang.
Di Kabupaten Subang 38 orang, Kabupaten Purwakarta 29 orang, Kabupaten Sukabumi 25 orang, Kota Tasikmalaya 23 orang, Kabupaten Karawang 20 orang.
Sementara di Kabupaten Kuningan 14 orang, Kabupaten Indramayu 13 orang, Kabupaten Cianjur 13 orang, Kabupaten Garut 13 orang, dan Kabupaten Sumedang 12 orang.
(Baca: Ditegur agar Pakai Masker, Anggota Polrestabes Bandung 'Ngamuk' di Ciparay)
Di Kota Cirebon, pasien positif COVID-19 tercatat 11 orang, Kota Banjar 7 orang, Kabupaten Ciamis 6 orang, dan Kabupaten Cirebon 5 orang, Kabupaten Majalengka 5 orang, dan Kabupaten Tasikmalaya 5 orang.
Sedangkan Kabupaten Pangandaran masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 paling sedikit di Jabar.
Meski begitu, berdasarkan catatan, pasien positif di kabupaten Pangandaran ini kini menjadi 2 orang atau bertambah 1 orang dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
Laman Pikobar juga memaparkan total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 48.328 orang. Sebanyak 41.836 atau 86,57 persen di antaranya berstatus selesai pemantauan, sehingga total ODP terpantau sebanyak 6.492 orang atau 13,43 persen.
Adapun pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya mencapai 7.907 orang. Rinciannya, sebanyak 5.486 orang atau 69,38 persen berstatus selesai pengawasan, sehingga total PDP terawasi mencapai 2.421 orang atau 30,62 persen.
(Baca: Bripka Hil, Polisi yang 'Ngamuk' di Cek Poin PSBB Ciparay Diperiksa Propam)
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil telah meminta seluruh bupati dan wali kota kembali menggelar tes COVID-19 secara masif untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 pasca-Idul Fitri 1.441 Hijriah.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, mobilitas warga menjelang hari raya Idul Fitri sempat meningkat. Banyak kerumunan yang tercipta, baik warga yang berniat mudik dan berbelanja. Hal tersebut, kata Kang Emil, berpotensi meningkatkan penularan COVID-19.
"Saya titip kerena setelah Lebaran bisa dilakukan pengetesan-pengetesan COVID-19. Apakah ada dampak atau tidak? Mudah- mudahan tidak," ungkap Kang Emil, Senin (25/4/2020).
Kang Emil melanjutkan, jika hasil tes masif menunjukkan angka penyebaran COVID-19 yang terkendali, aktivitas ekonomi bisa lebih longgar.
"Tinggal diatur kalau restoran maksimal berapa kursi, kalau di kantor bagaimana, di mall bagaimana dihitung sesuai kapasitas," jelasnya.
(muh)