Cara Ojol Bantu Pekerja Harian Lain di Tengah Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Semangat berbagi para mitra ojek online (ojol) di tengah pandemi Covid-19 tidak surut. Melalui gerakan Satu Gelas Beras untuk Lumbung Basecamp, komunitas Elite Squad ini saling menguatkan satu sama lain.
Gerakan ini dipelopori Ketua Umum sekaligus Pendiri Elite Squad, Hermawan. Puluhan kilogram beras berhasil dihimpun dan telah didonasikan ke masyarakat yang membutuhkan serta pondok pesantren.
"Total 53 basecamp Elite Squad se-Jabodetabek, sudah 46 basecamp memulai gerakan ini. Ada yang satu gelas per hari, atau seminggu sekali, sesuai kemampuan. Karena ini lumbung, nantinya saat sudah terkumpul dan benar-benar dibutuhkan, lumbung dibuka (dibagikan)," ujar Hermawan atau yang akrab disapa Herman, dalam rilisnya, Senin (20/4/2020).
Herman menyadari, driver ojol menjadi salah satu pihak yang sangat terdampak akibat pandemi ini. Dia juga menegaskan, apa yang dialami ojol saat ini juga sama dengan yang dialami para pekerja harian lainnya. Meski sedang dalam keadaan yang sama-sama sulit, Herman mengingatkan pentingnya untuk saling membantu
"Kita juga susah, bukan kalangan mapan, tapi kita ingin tetap berbagi ke yang lebih membutuhkan. Ini inisiatif sederhana, tapi kalau dilakukan sama-sama bisa terkumpul banyak."
Gerakan ini telah dimulai sejak awal April 2020 dan akan terus dilakukan sampai pandemi ini berakhir. "Saya berharap sepanjang teman-teman masih medukung, masih mampu memberikan, kita jalan terus sampai pandemi berahir. Semoga pandemi ini bisa segera berakhir."
Selain beras, Elite Squad juga mengumpulkan donasi untuk diserahkan ke pondok pesantren di Ciomas Bogor, di mana salah satu mitra menjadi pembina. "Di pesantren itu santri-santrinya belum bisa dipulangkan karena wabah ini, pasti mereka butuh," tandas Herman.
Sejak didirikan tahun 2016, Elite Squad Gojek fokus pada kegiatan sosial kemanuasiaan. Saat ini terdapat 1.200 mitra yang tergabung. Telah banyak aksi sosial yang mereka lakukan bersama, khususnya saat terjadi bencana.
Salah satu mitra ojek online di Surabaya, Adi Zaenal Abidin mengaku bangga atas aksi penggalangan donasi yang dilakukan rekan sesama mitra. Ia mendapat tugas mendistribusikan bantuan sembako ke beberapa orang yang membutuhkan di Kota Pahlawan.
"Saya cuma perpanjangan tangan saja di bawah koordinator Surabaya, inisiatornya dari Jakarta. Saya bagikan ke orang-orang yang sekiranya lebih membutuhkan untuk makan. Saya bangga dengan apa yang mereka lakukan," ujar Zaenal.
Zaenal dan lima rekan lainnya yang bertugas membagikan bantuan sembako berkeliling ke beberapa titik untuk menyerahkan bantuan. Jumlah paket bantuan yang terbatas membuatnya harus teliti memilih siapa yang benar-benar membutuhkannya.
"Yang saya lakukan ini cuma gerakan kecil, ibaratnya menggarami samudra. Saya belum bisa memuasakan orang banyak, tapi saya tidak mau juga membuat orang kecewa. Saya bagikan ke penambal ban, penarik becak motor, dan beberapa rekan driver, tidak banyak," ujarnya.
Di tengah situasi sulit seperti saat ini, Zaenal mengaku mencari alternatif penghasilan dengan menjual bumbu dapur. "Ya harus cari alternatif. Orderan turun terus, rata-rata dapat cuma Rp50 ribu sehari. Saya sama istri jual bumbu dapur, seperti bawang merah, bawang putih agar bisa tetap bertahan," katanya.
Gerakan ini dipelopori Ketua Umum sekaligus Pendiri Elite Squad, Hermawan. Puluhan kilogram beras berhasil dihimpun dan telah didonasikan ke masyarakat yang membutuhkan serta pondok pesantren.
"Total 53 basecamp Elite Squad se-Jabodetabek, sudah 46 basecamp memulai gerakan ini. Ada yang satu gelas per hari, atau seminggu sekali, sesuai kemampuan. Karena ini lumbung, nantinya saat sudah terkumpul dan benar-benar dibutuhkan, lumbung dibuka (dibagikan)," ujar Hermawan atau yang akrab disapa Herman, dalam rilisnya, Senin (20/4/2020).
Herman menyadari, driver ojol menjadi salah satu pihak yang sangat terdampak akibat pandemi ini. Dia juga menegaskan, apa yang dialami ojol saat ini juga sama dengan yang dialami para pekerja harian lainnya. Meski sedang dalam keadaan yang sama-sama sulit, Herman mengingatkan pentingnya untuk saling membantu
"Kita juga susah, bukan kalangan mapan, tapi kita ingin tetap berbagi ke yang lebih membutuhkan. Ini inisiatif sederhana, tapi kalau dilakukan sama-sama bisa terkumpul banyak."
Gerakan ini telah dimulai sejak awal April 2020 dan akan terus dilakukan sampai pandemi ini berakhir. "Saya berharap sepanjang teman-teman masih medukung, masih mampu memberikan, kita jalan terus sampai pandemi berahir. Semoga pandemi ini bisa segera berakhir."
Selain beras, Elite Squad juga mengumpulkan donasi untuk diserahkan ke pondok pesantren di Ciomas Bogor, di mana salah satu mitra menjadi pembina. "Di pesantren itu santri-santrinya belum bisa dipulangkan karena wabah ini, pasti mereka butuh," tandas Herman.
Sejak didirikan tahun 2016, Elite Squad Gojek fokus pada kegiatan sosial kemanuasiaan. Saat ini terdapat 1.200 mitra yang tergabung. Telah banyak aksi sosial yang mereka lakukan bersama, khususnya saat terjadi bencana.
Salah satu mitra ojek online di Surabaya, Adi Zaenal Abidin mengaku bangga atas aksi penggalangan donasi yang dilakukan rekan sesama mitra. Ia mendapat tugas mendistribusikan bantuan sembako ke beberapa orang yang membutuhkan di Kota Pahlawan.
"Saya cuma perpanjangan tangan saja di bawah koordinator Surabaya, inisiatornya dari Jakarta. Saya bagikan ke orang-orang yang sekiranya lebih membutuhkan untuk makan. Saya bangga dengan apa yang mereka lakukan," ujar Zaenal.
Zaenal dan lima rekan lainnya yang bertugas membagikan bantuan sembako berkeliling ke beberapa titik untuk menyerahkan bantuan. Jumlah paket bantuan yang terbatas membuatnya harus teliti memilih siapa yang benar-benar membutuhkannya.
"Yang saya lakukan ini cuma gerakan kecil, ibaratnya menggarami samudra. Saya belum bisa memuasakan orang banyak, tapi saya tidak mau juga membuat orang kecewa. Saya bagikan ke penambal ban, penarik becak motor, dan beberapa rekan driver, tidak banyak," ujarnya.
Di tengah situasi sulit seperti saat ini, Zaenal mengaku mencari alternatif penghasilan dengan menjual bumbu dapur. "Ya harus cari alternatif. Orderan turun terus, rata-rata dapat cuma Rp50 ribu sehari. Saya sama istri jual bumbu dapur, seperti bawang merah, bawang putih agar bisa tetap bertahan," katanya.
(msd)