Rapid Test Antigen Digelar di Sejumlah Objek Wisata, Tak Ditemukan Kasus Positif

Senin, 17 Mei 2021 - 16:08 WIB
loading...
Rapid Test Antigen Digelar di Sejumlah Objek Wisata, Tak Ditemukan Kasus Positif
Pelaksanaan rapid test antigen yang dilakukan kepada wisatawan secara acak di sejumlah tempat wisata yang ada di Lembang, KBB, usai dibuka pascalibur Lebaran. Foto/Dok.Disparbud
A A A
BANDUNG BARAT - Selama pembukaan tempat wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pascalibur Lebaran, tidak ada ditemukan kasus positif COVID-19.

Hal itu dipastikan setelah pihak Disparbud, Dinkes, dan pengelola melakukan rapid test antigen secara acak kepada wisatawan yang datang berkunjung.

"Kita bersyukur, karena selama dilakukan rapid test antigen di tempat wisata selama dua hari berturut-turut tidak ada wisatawan yang reaktif," kata Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, KBB, David Oot, Senin (17/5/2021).

Usai dibuka kembali setelah ditutup sejak tanggal 7-14 Mei 2021, rapid test antigen ke wisatawan digelar di objek wisata Farmhouse dan Cikole, Lembang.

Selain itu rapid test antigen juga dilakukan di beberapa pos penyekatan seperti di Padalarang dan Grafika Cikole.

David mengaku, cukup lega dengan tidak adanya wisatawan yang reaktif COVID-19. Itu mencirikan jika wisatawan yang datang dalam kondisi sehat dan sudah sadar akan protokol kesehatan.

Selain itu, pengelola wisata juga sudah menerapkan sistem sterilisasi dari sejak pintu masuk hingga kembali pulang.

"Kemarin rapid test antigen di lakukan di Grafika Cikole dan Farmhouse secara sampel. Untuk yang di Farmhouse kebetulan saya monitor langsung, ada 51 rapid test antigent yang terpakai dari 100 yang disiapkan," terangnya.

Menurutnya dari hasil monitoring yang dilakukan pihaknya ke sejumlah tempat wisata, tidak tampak adanya penumpukan wisatawan.

Ini dikarenakan pihak pengelola membatasi jumlah kunjungan hanya 25% dari kapasitas tempat dan itupun pemesanan tiket dilakukan secara online.

"Sekarang ini destinasi wisata di Lembang untuk carrying capacity-nya max 25% dan jam operasional dibatasi tutup jam 16.00 WIB. Pengelola lebih mengutamakan pada kualitas daripada kuantitas dari jumlah wisatawan," pungkasnya.

Baca juga: Hari Pertama Masuk, ASN KBB Bekerja Normal dan Halal Bihalal Secara Virtual

Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Jawa Barat, Heni Smith, menyebutkan para pelaku wisata di tempatnya masing masing sudah membuat tim satgas COVID-19 untuk mencegah penyebaran.

Baca juga: Arus Balik Pemudik Lebaran, 27.194 Kendaraan Dipaksa Putar Balik di Jabar

Dibukanya tempat wisata menjadi sebuah tanggung jawab agar semua pihak saling mengawasi supaya tidak kecolongan.

"Hasil komunikasi kami, Disparbud Jabar menyiapkan 15.000 rapid test antigen yang disebar ke semua tempat wisata di Jawa Barat dan itu gratis. Artinya wisawatan yang ingin nyaman saat berlibur bisa memanfaatkan fasilitas tersebut," tuturnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.2991 seconds (0.1#10.140)