Mantan Bupati Bulukumba AM Sukri Siap Maju di Musda Golkar Bulukumba

BULUKUMBA - Mantan Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali, siap membesarkan partai Golkar di Bulukumba meski sebelumnya sempat dikabarkan bakal mundur pada Musyawarah Daerah DPDII Golkar Bulukumba .

Mantan bupati dua periode itu pun membantah dirinya mundur dari pertarungan Ketua DPD II Partai Golkar Bulukumba.



"Saya tidak pernah mengatakan mundur dari pencalonan ketua Golkar (Bulukumba), hingga saat ini saya masih menyatakan diri untuk bertarung menjadi ketua Golkar Bulukumba ," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin, (17/05/2021).

AM Sukri mengaku jika pencalonannya untuk merebut kursi ketua DPD II Golkar Bulukumba, telah mendapatkan restu dari Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar dan Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe.

"Saya belum pernah menyatakan mundur, Sekjen Golkar yang minta ke saya untuk sama-sama membesarkan partai Golkar khususnya di Bulukumba," tegasnya.

Lebih lanjut Sukri menyampaikan jika telah melakukan koordinasi kepada ketua DPD I Golkar Sulsel terkait kegiatan yang telah dilakukan oleh Plt Ketua DPD II beberapa waktu lalu.

Menurutnya Ketua DPD I tidak mengetahui kegiatan yang dilaksanakan DPD II Golkar Bulukumba. "Saya sudah koordinasi ke pak ketua DPD I, dia menyampaikan ke saya jika Musda Golkar Bulukumba akan dilaksanakan setelah pelantikan DPD I Golkar Sulsel," ungkapnya.



Sukri juga meminta kepada Steering Committee(SC) DPD II Partai Golkar Bulukumba agar menjalankan kepanitian sesuai mekanisme.

"Saya hanya meminta kepada Steering Committee agar terbuka dan tidak berpihak pada kandidat tertentu," pungkasnya.

Plt Ketua Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin yang dikonfirmasi awak media mengaku jika kegiatan yang dilakukan DPD II Golkar Bulukumba merupakan dialog untuk para kader Golkar.

"Kegiatan itu dialog untuk para kader. Kalau soal fit and proper test itu tugas DPD I Sulsel, kita di DPD II hanya membuka pendaftaran saja," katanya.



Sedangkan terkait AM Sukri tidak diundang dalam kegiatan tersebut lantaran dirinya bukan kader Golkar. Menurut Nirwan, pencalonan Ketua Golkar sangat dibuka untuk semua pihak.

"Untuk Andi Sukri perlu mendapatkan diskresi dari DPP. Karena dalam Juklak 02, Penjabaran AD/ART, calon ketua Golkar minimal 5 tahun menjadi kader," pungkasnya.