Gempa Bumi Magnitudo 5,5 di Talaud Tak Berpotensi Tsunami
loading...
A
A
A
TALAUD - Wilayah Talaud, Sulawesi Utara, diguncang gempa tektonik, Minggu (19/4/2020) pukul 21.9.32 Wita. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo (M) 5,5 yang selanjutnya dimutakhirkan menjadi M 5,3.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.91 LU dan 126.24 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 km arah Barat Daya Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 23 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya penyesaran pada Lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar mendatar (strike slip fault).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di Talaud III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan Siau II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,"katanya.
Hingga Minggu, 19 April 2020 pukul 22.00 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,"ujarnya.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.91 LU dan 126.24 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 km arah Barat Daya Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 23 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya penyesaran pada Lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar mendatar (strike slip fault).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di Talaud III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan Siau II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,"katanya.
Hingga Minggu, 19 April 2020 pukul 22.00 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,"ujarnya.
(mpw)