Puji Gerakan Sejuta Tes Antigen, Ridwan Kamil Kembali Ingatkan Tsunami COVID-19 India

Jum'at, 30 April 2021 - 12:44 WIB
loading...
Puji Gerakan Sejuta Tes Antigen, Ridwan Kamil Kembali Ingatkan Tsunami COVID-19 India
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyaksikan serah terima alat tes antigen dari Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia kepada Jabar secara virtual. Foto/Humas Jabar
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengapresiasi Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia. Diketahui, Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen mendonasikan 25.000 alat tes COVID-19, yakni CePAD dan GenBODY untuk Jabar.

Baca juga: Tren COVID-19 di Jabar Turun, Ridwan Kamil: Tingkatkan Kewaspadaan

Serah terima alat tes antigen untuk Jabar tersebut disaksikan Ridwan Kamil secara virtual dari Pendopo Bupati Cirebon, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil: Memaksa Mudik, Indonesia Terancam Seperti India

"Inovasi pengetesan dan jumlahnya harus terus diproduksi karena COVID-19 ini umurnya diprediksi akan panjang. Karena itu, saya apresiasi Unpad dan perusahaan yang berdonasi alat tes," ungkap Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Jumat (30/4/2021).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan, salah satu tugas pemerintah dalam mengendalikan COVID-19 yakni melakukan testing, tracing, treatment (3T).

Dengan banyaknya kapasitas testing, kata Kang Emil, peta persebaran COVID-19 tergambar dan ruang gerak COVID-19 pun dapat dibatasi.

"Kapasitas testing bisa meningkat dengan adanya tambahan alat tes, sehingga kita bisa memastikan perlindungan terhadap hampir 50 juta warga Jabar," ujarnya.

Kang Emil pun kembali mengingatkan masyarakat dan seluruh stakeholders untuk menjaga tren penurunan kasus COVID-19 di Jabar. Caranya, kata Kang Emil, dengan meningkatkan kewaspadaan, terutama di area transportasi jelang Idul Fitri 1442 H tahun ini.

Upaya mutlak yang wajib dilakukan masyarakat agar tren menurun terjaga, yakni dengan tidak pulang kampung saat Lebaran. Jika memaksa, kata Kang Emil, tsunami COVID-19 di India sangat berpotensi terjadi di Indonesia.

"Jangan sampai itu terjadi, kuncinya adalah sebelum ada kepastian bahwa pandemi ini berakhir, maka hidup harus terus seperti ini walaupun tidak nyaman tapi demi keselamatan," tutur Kang Emil kembali mengingatkan.

Kang Emil pun mengingatkan peristiwa tahun lalu dimana warga Ciamis meninggal setelah dikunjungi anaknya yang mudik dari Jakarta, harus dijadikan pelajaran. "Kami tak mau cerita itu terjadi lagi di mudik tahun ini," tegasnya.

"Gunakan media sosial untuk menyampaikan mudik hati dengan virtual dulu. Walau tidak nyaman, tapi demi keselamatan. Mudah-mudahan tahun depan dengan suksesnya vaksinasi kita bisa mudik fisik lagi," tandas Kang Emil.

Sebelumnya, Kang Emil menyebut, ledakan kasus COVID-19 seperti yang terjadi di India bisa dialami Indonesia jika masyarakat tidak mematuhi larangan mudik Lebaran 2021.

Diketahui, kondisi di India saat ini kian memprihatinkan. Kasus positif COVID-19 per hari di negara itu bahkan menembus lebih dari 300.000 orang dan pasien meninggal terus bertambah hingga menyebabkan para petugas kesehatan, termasuk petugas krematorium kewalahan.

Oleh karenanya, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu meminta seluruh warga Jabar menaati kebijakan pemerintah tersebut dengan tidak melakukan aktivitas mudik pada Lebaran tahun ini.

Hal itu dikatakan Kang Emil seusai rapat virtual koordinasi kepala daerah seluruh Indonesia bersama Presiden Rpublik Indonesia (RI) Joko Widodo. Menurut Kang Emil, Presiden pun khawatir jika aktivitas masyarakat tidak dibatasi, Indonesia akan bernasib seperti India.

"Presiden punya rasa kekhawatiran terkait mudik. Berkaca pada India yang merasa sukses kemudian terjadi pelonggaran. Tadi Presiden menitipkan agar mudik betul-betul dilarang dan diperketat," ungkap Kang Emil di kantor Badan Penghubung Jabar di Jakarta, Rabu (28/4/2021).
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1605 seconds (0.1#10.140)