Kisah Heroik Prajurit Kopassus Pukul Mundur Pasukan Gurkha di Pedalaman Kalimantan

Jum'at, 16 April 2021 - 16:32 WIB
loading...
Kisah Heroik Prajurit Kopassus Pukul Mundur Pasukan Gurkha di Pedalaman Kalimantan
Pasukan Korps Baret Merah yang kala itu masih bernama RPKAD berhasil memukul mundur Prajurit Gurkha yang merupakan pasukan bayaran dari Nepal dari pedalaman Kalimantan hingga keluar ke perbatasan Malaysia. Foto ilustrasi Kopassus/SINDOnews
A A A
SAMBAS - Tepat hari ini, Jumat 16 April 2021 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berulang tahun yang ke-69. Segudang prestasi dan keberhasilan diraih satuan elite TNI AD ini dalam berbagai operasi penugasan.

Salah satunya dalam Operasi Dwikora di Pedalaman Kalimantan (Dwikora) di era awal tahun 60 an. Dimana pasukan Korps Baret Merah yang kala itu masih bernama RPKAD berhasil memukul mundur Prajurit Gurkha yang merupakan pasukan bayaran dari Nepal dari pedalaman Kalimantan hingga keluar ke perbatasan Malaysia.

Asisten Intel Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Muhammad Aidi membenarkan adanya kisah heroik mengenai pertempuran pasukan RPKAD dengan Prajurit Gurkha yang terkenal sadis di lokasi dekat Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK).

Baca: Gurkha, Pasukan Perang Bayaran Paling Mematikan di Dunia


"Ya saya sempat membaca literatur di Museum Gurkha di Inggris soal pertempuran antara pasukan Korp Baret Merah (RPKAD) dengan Pasukan Gurkha yang merupakan tentara bayaran asal Nepal di sekitar Betung Kerihun tersebut," kata mantan Asisten Intel Kopassus ini.

Menurut M Aidi, dia yang dulu sempat menjabat sebagai Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Solo juga ikut dalam Ekspedisi Khatulistiwa beberapa tahun lalu.

"Waktu itu saat saya berpangkat Letkol dan menjabat Danyon 21 dan ikut dalam Ekspedisi Khatulistiwa di Pedalaman Kalbar sempat mendengar kisah-kisah heroik dari para tokoh Dayak Iban tentang keberhasilan Pasukan RPKAD memukul mundur pasukan Gurkha ke perbatasan Malaysia. Pak LB Moerdani (mantan Panglima ABRI) memang dulu sempat diterjunkan di perbatasan Malaysia," kata M Aidi kepada SINDOnews, Jumat malam (20/3/2020).

M Aidi mengatakan, waktu tahu dirinya merupakan salah satu anggota Pasukan Baret Merah (Kopassus) sejumlah tetua adat Dayak Iban langsung menceritakan kisah-kisah heroik mengenai pasukan RPKAD yang kala itu dapat membuat pasukan Gurkha lari tunggang langgang.

"Karena ada dari para tetua adat yang saat itu masih belia ikut terjun membantu Pasukan Baret Merah dalam mencari jejak dan memandu Pasukan memasuki perbatasan Malaysia," timpal mantan Kapendam XVII/Cenderwasih ini.

Menurut para Tetua Dayak Iban, Pasukan Gurkha yang terkenal itu sempat terkejut dengan serangan pasukan dengan memakai baret merah yang tiba-tiba muncul dari semak-semak dan rerimbunan pepohonan.

"Padahal saat konfrontasi dengan Malaysia memang Pasukan Gurkha dikerahkan dalam jumlah yang cukup banyak. Ya jumlahnya tidak sebanding dengan Pasukan Korps Baret Merah yang diterjunkan kesana. Namun karena dibantu warga Suku Dayak Iban dan Panglima Burung, Pasukan Gurkha dapat diusir hingga kembali ke Malaysia," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)