Ahok Temui Gibran selama 1 Jam di Lodji Gandrung Solo, Ada Apa?
loading...
A
A
A
SOLO - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka , di Lodji Gandrung, Solo, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Satu per Satu Elite Politik Temui Gibran di Solo, Ada Apa?
Pantauan MNC Portal Indonesia (MPI), Ahok tiba di Lodji Gandrung sekitar pukul 19.44 WIB. Pertemuan keduanya dilakukan secara tertutup dan berlangsung hingga pukul 20.46 WIB.
Baca juga: Banyak Partai Mulai Melirik, Gibran Harus Bisa Memanfaatkannya
Usai pertemuan, Ahok mengaku tidak ada pembicaraan apapun menyangkut politik. Dia hanya sekedar mampir ke Solo, sebelum melakukan kunjungan kerjanya ke Cepu, Blora, Jawa Tengah.
"Saya pagi-pagi sekali harus melakukan kunjungan kerja ke Cepu. Karena penerbangan terbatas, jadi nginep di Solo. Kemudian kontak pak Wali Kota (Gibran) ada waktu untuk ketemu nggak," ujar Ahok usai bertemu Gibran, Rabu (7/4/2021) malam.
Menurut Ahok, kunjungannya ke Lodji Gandrung ini bisa dikatakan nostalgia. Pasalnya kunjungan pertamanya ke rumah dinas orang nomer satu di Kota Solo ini pada 9 Februari 2012 saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo."Kedua kali mampir ketemu anake jadi wali kota," ujarnya.
Menurut Ahok, tak ada pembicaraan serius saat bertemu dengan Gibran. Sambil berkelakar, Ahok mengatakan kalau dirinya tidak pamit untuk beranjak, belum tentu bisa pulang ke hotel di mana dirinya menginap. Karena makanan yang disuguhkan banyak macam.
"Ngobrol biasa saja. Ini saya bilang pulang cepat. Kalau nggak ya nggak berhenti-berhenti kita ngobrolnya. Makanannya banyak," terangnya.
Bahkan, Ahok pun tak menyinggung sama sekali tentang bisnis saat bertemu dengan putra sulung Presiden Jokowi ini. Pasalnya, suami Selvi Ananda ini sudah menyampaikan kalau semua bisnis yang dijalaninya sudah seluruhnya diserahkan pada adiknya, Kaesang.
"Nggak ngomongin bisnis. Karena mas Gibran sudah ngomong bisnis sudah kasih mas Kaesang. Saya jg nggak ngomong bisnis," terangnya.
Senada dengan Ahok, Gibran mengatakan pertemuan dirinya dengan mantan patner ayahnya saat menjabat Gubernur DKI itu tak lebih dari nostalgia.
Namun Gibran mengatakan, saat pertemuan tadi, dirinya banyak menerima masukan dari Ahok. Tetapi masukan yang diberikan bukan masalah politik. Melainkan menyangkut ruang terbuka hijau di Kota Solo. Di mana, Ahok meminta agar ruang terbuka hijau di kota yang saat ini dipimpinnya itu perlu ditambah lagi.
"Pak Ahok terakhir kali ke Lodji Gandrung 2012. Ya tadi banyak masukan-masukan untuk ruang terbuka hijaunya ini perlu ditambahi lagi. Termasuk masalah leader ship, pokoknya masalah leadership," terang Gibran.
Menurut Gibran, dirinya sangat senang sekali bertemu dengan Ahok. Pasalnya, diakui oleh Gibran, dirinya sangat mengidolakan Ahok. Dan pertemuan terakhir dirinya dengan Ahok, saat pelantikan ayahnya, sebagai Presiden.
"Beliaukan termasuk orang yang saya idolakan. Orangnya tegas dan apa-apa cak cek, sering ketemu, tapi sudah lama tidak ketemu. Terakhir ketemu waktu pelantikan bapak, habis itu tidak pernah ngobrol lagi," pungkas Gibran.
Baca juga: Satu per Satu Elite Politik Temui Gibran di Solo, Ada Apa?
Pantauan MNC Portal Indonesia (MPI), Ahok tiba di Lodji Gandrung sekitar pukul 19.44 WIB. Pertemuan keduanya dilakukan secara tertutup dan berlangsung hingga pukul 20.46 WIB.
Baca juga: Banyak Partai Mulai Melirik, Gibran Harus Bisa Memanfaatkannya
Usai pertemuan, Ahok mengaku tidak ada pembicaraan apapun menyangkut politik. Dia hanya sekedar mampir ke Solo, sebelum melakukan kunjungan kerjanya ke Cepu, Blora, Jawa Tengah.
"Saya pagi-pagi sekali harus melakukan kunjungan kerja ke Cepu. Karena penerbangan terbatas, jadi nginep di Solo. Kemudian kontak pak Wali Kota (Gibran) ada waktu untuk ketemu nggak," ujar Ahok usai bertemu Gibran, Rabu (7/4/2021) malam.
Menurut Ahok, kunjungannya ke Lodji Gandrung ini bisa dikatakan nostalgia. Pasalnya kunjungan pertamanya ke rumah dinas orang nomer satu di Kota Solo ini pada 9 Februari 2012 saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo."Kedua kali mampir ketemu anake jadi wali kota," ujarnya.
Menurut Ahok, tak ada pembicaraan serius saat bertemu dengan Gibran. Sambil berkelakar, Ahok mengatakan kalau dirinya tidak pamit untuk beranjak, belum tentu bisa pulang ke hotel di mana dirinya menginap. Karena makanan yang disuguhkan banyak macam.
"Ngobrol biasa saja. Ini saya bilang pulang cepat. Kalau nggak ya nggak berhenti-berhenti kita ngobrolnya. Makanannya banyak," terangnya.
Bahkan, Ahok pun tak menyinggung sama sekali tentang bisnis saat bertemu dengan putra sulung Presiden Jokowi ini. Pasalnya, suami Selvi Ananda ini sudah menyampaikan kalau semua bisnis yang dijalaninya sudah seluruhnya diserahkan pada adiknya, Kaesang.
"Nggak ngomongin bisnis. Karena mas Gibran sudah ngomong bisnis sudah kasih mas Kaesang. Saya jg nggak ngomong bisnis," terangnya.
Senada dengan Ahok, Gibran mengatakan pertemuan dirinya dengan mantan patner ayahnya saat menjabat Gubernur DKI itu tak lebih dari nostalgia.
Namun Gibran mengatakan, saat pertemuan tadi, dirinya banyak menerima masukan dari Ahok. Tetapi masukan yang diberikan bukan masalah politik. Melainkan menyangkut ruang terbuka hijau di Kota Solo. Di mana, Ahok meminta agar ruang terbuka hijau di kota yang saat ini dipimpinnya itu perlu ditambah lagi.
"Pak Ahok terakhir kali ke Lodji Gandrung 2012. Ya tadi banyak masukan-masukan untuk ruang terbuka hijaunya ini perlu ditambahi lagi. Termasuk masalah leader ship, pokoknya masalah leadership," terang Gibran.
Menurut Gibran, dirinya sangat senang sekali bertemu dengan Ahok. Pasalnya, diakui oleh Gibran, dirinya sangat mengidolakan Ahok. Dan pertemuan terakhir dirinya dengan Ahok, saat pelantikan ayahnya, sebagai Presiden.
"Beliaukan termasuk orang yang saya idolakan. Orangnya tegas dan apa-apa cak cek, sering ketemu, tapi sudah lama tidak ketemu. Terakhir ketemu waktu pelantikan bapak, habis itu tidak pernah ngobrol lagi," pungkas Gibran.
(shf)