Raih Penghargaan dari IJTI Jabar, Ridwan Kamil Kepala Daerah Efektif Tangani COVID-19
loading...
A
A
A
PADANG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendapat penghargaan dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat sebagai Kepala Daerah Efektif Menerapkan Kebijakan Penanganan COVID-19.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Korps Alumni KNPI Bantu Pemulihan Ekonomi Jawa Barat
Penghargaan diterima Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil dalam IJTI Choice Award 2021 yang dilakukan di Kabupaten Bandung. Namun Kang Emil menerima penghargaan secara virtual di Bandara Minangkabau, Padang Sumatera Barat, Senin (29/3/2021) malam.
Baca juga: Peringati Gerakan Earth Hour, Ridwan Kamil: Simbol Bijak Gunakan Energi
"Terima kasih kepada IJTI yang memberikan apresiasi ternyata kita dimonitor, dinilai dan diapresiasi atas kiprahnya selama menangani COVID-19," katanya.
Hal ini tak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara Kang Emil dengan para pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Jabar.
Menurut Kang Emil, dalam penanganan COVID-19 yang terpenting adalah kolaborasi. Tanpa dibantu kepolisian, TNI, akademisi, relawan, masyarakat hingga media, kebijakan-kebijakan yang dibuatnya tak akan berjalan efektif.
"Tidak bisa kita ngurusin COVID-19 ini tanpa dibantu oleh kepolisian, TNI media, relawan, akademisi dan partisipasi masyarakat," ujarnya.
Kolaborasi tersebut, lanjut Gubernur, menjadi satu dari lima prinsip penanganan COVID-19 di Jabar. Bersama Forkopimda, Pemda Provinsi Jabar telah sepakat bahwa prinsip proaktif, ilmiah, transparan, inovatif dan kolaboratif harus menjadi kunci dalam penanganan COVID-19.
"Kita sudah sepakat ada lima prinsip dalam menangani COVID-19 yaitu proaktif, ilmiah, transparan, inovatif dan kolaboratif. Oleh karena itu kita tiap minggu rapat, mengupdate data, menghimpun inovasi, kolaborasi dan lain-lain," jelasnya.
Kini, kasus harian COVID-19 di Jabar pun terus menurun. Hal itu terlihat pada keterisian rumah sakit untuk pasien COVID-19, ditambah kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang angkanya mencapai lebih dari 80%. Belum lagi vaksinasi massal COVID-19 yang terus digencarkan.
Kang Emil memastikan, lima prinsip penanganan COVID-19 ini akan kembali diterapkan apabila terjadi krisis lagi di masa yang akan datang. "Yang ada di Jabar adalah superteam bukan superman, ini jadi pelajaran kalau ada krisis-krisis lagi karena kolaborasi adalah kunci kemenangan," katanya.
Lihat Juga: Bey Machmudin: Pemberian Penghargaan Jadi Pendorong Tingkatkan Kepesertaan Program Jamsostek di Jabar
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Korps Alumni KNPI Bantu Pemulihan Ekonomi Jawa Barat
Penghargaan diterima Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil dalam IJTI Choice Award 2021 yang dilakukan di Kabupaten Bandung. Namun Kang Emil menerima penghargaan secara virtual di Bandara Minangkabau, Padang Sumatera Barat, Senin (29/3/2021) malam.
Baca juga: Peringati Gerakan Earth Hour, Ridwan Kamil: Simbol Bijak Gunakan Energi
"Terima kasih kepada IJTI yang memberikan apresiasi ternyata kita dimonitor, dinilai dan diapresiasi atas kiprahnya selama menangani COVID-19," katanya.
Hal ini tak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara Kang Emil dengan para pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Jabar.
Menurut Kang Emil, dalam penanganan COVID-19 yang terpenting adalah kolaborasi. Tanpa dibantu kepolisian, TNI, akademisi, relawan, masyarakat hingga media, kebijakan-kebijakan yang dibuatnya tak akan berjalan efektif.
"Tidak bisa kita ngurusin COVID-19 ini tanpa dibantu oleh kepolisian, TNI media, relawan, akademisi dan partisipasi masyarakat," ujarnya.
Kolaborasi tersebut, lanjut Gubernur, menjadi satu dari lima prinsip penanganan COVID-19 di Jabar. Bersama Forkopimda, Pemda Provinsi Jabar telah sepakat bahwa prinsip proaktif, ilmiah, transparan, inovatif dan kolaboratif harus menjadi kunci dalam penanganan COVID-19.
"Kita sudah sepakat ada lima prinsip dalam menangani COVID-19 yaitu proaktif, ilmiah, transparan, inovatif dan kolaboratif. Oleh karena itu kita tiap minggu rapat, mengupdate data, menghimpun inovasi, kolaborasi dan lain-lain," jelasnya.
Kini, kasus harian COVID-19 di Jabar pun terus menurun. Hal itu terlihat pada keterisian rumah sakit untuk pasien COVID-19, ditambah kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang angkanya mencapai lebih dari 80%. Belum lagi vaksinasi massal COVID-19 yang terus digencarkan.
Kang Emil memastikan, lima prinsip penanganan COVID-19 ini akan kembali diterapkan apabila terjadi krisis lagi di masa yang akan datang. "Yang ada di Jabar adalah superteam bukan superman, ini jadi pelajaran kalau ada krisis-krisis lagi karena kolaborasi adalah kunci kemenangan," katanya.
Lihat Juga: Bey Machmudin: Pemberian Penghargaan Jadi Pendorong Tingkatkan Kepesertaan Program Jamsostek di Jabar
(shf)