Asyik, Panen Raya di Surabaya Dapat 14,6 Ton Padi

Rabu, 10 Maret 2021 - 01:03 WIB
loading...
Asyik, Panen Raya di...
Forkopimda Kota Surabaya bersama Poktan melakukan panen raya padi seluas 2 hektar, dari total 11 hektar lahan yang ditanam di wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal. Foto SINDOnews
A A A
SURABAYA - Meskipun tak lagi memiliki lahan luas untuk bertani, Kota Surabaya masih bisa mengelar panen raya , Selasa (9/3/2021). Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya bersama kelompok tani (Poktan) melakukan panen raya padi seluas 2 hektar, dari total 11 hektar lahan yang ditanam di wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo beserta perwakilan dari Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Pakal melakukan panen raya padi Varietas Ciherang.

Usai melakukan panen padi secara simbolis, jajaran Forkopimda Surabaya bersama warga dan kelompok tani kemudian melakukan dialog langsung di Hutan Kota Pakal. Untuk menuju lokasi, mereka pun berjalan kaki menyusuri perlintasan rel kereta api menuju Hutan Kota Pakal yang berada sekitar 100 meter di sisi barat dari tempat panen.

Eri menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk menyejahterakan warga. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi lahan untuk warga bercocok tanam atau memberikan bantuan bibit beserta pupuknya.

"Terkait semua aset, Insya Allah saya sudah minta didata oleh Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT). Semua aset Pemkot Surabaya kalau itu tambak, kalau itu tanah bisa digunakan pertanian, maka saya manfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Surabaya,” kata Eri.

Ia melanjutkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan warga terdampak COVID-19. Nah, apabila warga terdampak itu belum mendapatkan penghasilan, maka pemkot akan memberikan intervensi salah satunya memfasilitasi lahan agar dikelola mereka. Misalnya memanfaatkan lahan itu dengan bercocok tanam atau budidaya perikanan.“Kalau itu tambak, nanti kita beri benihnya dan nanti itu dikelola oleh warga biar menjadi pemasukan untuk warga Kota Surabaya,” jelasnya.

Eri juga berharap, meski di tengah pandemi COVID-19, roda perekonomian warga Surabaya bisa tetap berjalan. Untuk mendukung hal itu, dibutuhkan sinergi bersama antara warga, pemerintah dan seluruh stakeholder.

Bagibya, COVID-19 bisa dilewati apabila ada rasa empati, rasa gotong royong bersama antara warga dan pemerintah. “Sekuat apapun pemerintah, kalau menangani COVID-19 sendiri dan warga tidak ada rasa memperbaiki atau menjaga protokol kesehatan, maka yang kita perbaiki ini akan sia-sia,” jelasnya.

Dalam dialog tersebut, perwakilan warga setempat juga menyampaikan keinginannya kepada Pemkot Surabaya agar wisata Hutan Kota Pakal bisa segera dibuka. Mereka berharap wisata Hutan Kota Pakal dapat dibuka untuk mendukung perekonomian warga sekitar. Baca juga: Mafia Impor Diduga Incar Cuan Rp3 Triliun di Balik Kebijakan Impor Beras

Menanggapi hal tersebut, Eri menyatakan kesiapannya membuka wisata Hutan Kota Pakal. Namun dengan catatan, warga juga berkomitmen menjaga protokol kesehatan sesuai SOP yang akan diterapkan. Dia mengaku, bahwa Forkopimda Surabaya telah bertekad akan kembali membuka perekonomian di Surabaya, tapi dengan SOP protokol kesehatan yang ketat.“Kalau ini (Hutan Kota Pakal) dibuka, panjenengan (anda) harus jalankan standar (protokol kesehatan) itu. Kalau tidak dijalankan maka ini bisa ditutup lagi. Nanti segera saya buatkan bersama teman-teman SOPnya,” tegasnya.

Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo menyampaikan, bahwa kemajuan suatu desa, RT/RW itu tak lepas dari warganya. Makanya, ia berharap kepercayaan yang diberikan Pemkot Surabaya kepada warganya ini dapat terus dijaga."Jadi kemajuan desa RT/RW itu ada di panjenengan (anda). Jadi sangat luar biasa bapak wali kota memberikan kepercayaan kepada warga, baik masalah penanganan COVID-19 maupun ketahanan pangan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang menjelaskan, bahwa dari total lahan seluas 11 hektar yang ditanam padi, hari ini yang dipanen sekitar 2 hektar. Untuk setiap 1 hektar yang dipanen itu menghasilkan Gabah Kering Panen (GKP) sekitar 7,312 ton. "Jadi kalau hari ini yang dipanen 2 hektar, maka GKP-nya dikali dua, atau sekitar 14,624 ton," kata Herlambang. Baca juga: Impor Beras hanya Akan Membuat Petani Kian Tekor

Namun demikian, Herlambang menyebut, hasil GKP ini beratnya kemudian akan menyusut. Dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektar lahan, beratnya dapat menyusut menjadi 6,288 ton Gabah Kering Giling (GKG). Nah, ketika sudah melalui proses GKG, berat beras akan turun menjadi 3,961 ton dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektar lahan.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1838 seconds (0.1#10.140)