Keduanya berduel menggunakan senjata tajam jenis golok akibatnya Serka Imron mengalami luka parah di bagian wajahnya, pipi kanannya tersayat sepanjang 10 cm serta sayatan di rahang kiri sepanjang 5 cm. Sedangkan Syafei mengalami luka di bagian pelipis kanan sepanjang 5 cm, luka pergelangan tangan kanan sepanjang 8 cm serta memar di bagian dada.
Beruntung ada saksi yang melihat duel berdarah itu dan langsung meminta bantuan kepada warga sekitar.
Baca : Duel Maut Gemparkan Lampung Barat, Kakak Bunuh Adik Sepupu di Kebun Kopi
Baca Juga:
Saat ini, Serka Imron telah dilarikan ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek Bandar Lampung guna perawatan intensif karena mengalami luka cukup serius di bagian wajahnya. Sementara Syafei dirawat di Puskesmas Ngambur.
Peratin (Kepala Desa) Pekon Cahaya Kuningan, Faizal Hakim mengatakan perselisihan antara Imron dan Syafei sejatinya sudah berlangsung sejak lama. Keduanya merasa sama-sama memiliki kewenangan untuk kebun kelapa sawit dan hasilnya.
"Ributnya sudah lama sekitar 8 tahunan. Pak Imron merasa memiliki hak karena dia punya surat jual beli dengan Pak Sudirman (pemilik tanah) sedangkan Syafei merasa memiliki karena orangtuanya yang membuka lahan pada waktu itu," jelas Faizal.
Selama sengketa, lanjut Faizal, pemanenan buah kelapa sawit selalu dilakukan oleh Syafei dan selalu dibiarkan oleh Serka Imron.