Kumpul di Lapangan Sambil Tenteng Senjata Tajam, Belasan Pelajar di KBB Diamankan Polisi

Rabu, 03 Maret 2021 - 16:25 WIB
loading...
Kumpul di Lapangan Sambil...
Petugas dari Polsek Cikalongwetan, Polres Cimahi, saat mengamankan belasan remaja tanggung yang kedapatan sedang berkumpul di lapang dengan membawa senjata tajam yang diduga akan melakukan tawuran. Foto/Dok.Polsek Cikalongwetan
A A A
BANDUNG BARAT - Polsek Cikalongwetan mengamankan belasan pelajar SMP di Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), karena kedapatan membawa berbagai jenis senjata tajam .

Mereka diduga akan melakukan tawuran dengan menyerang pelajar lainnya di wilayah Cikalongwetan. Sebab saat diamankan para pemuda tanggung itu sedang berkumpul di sebuah lapang.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Penyandang Disabilitas di Pasar Cimanggung Sumedang

"Ada 12 anak dibawah umur yang kami amankan ke Mapolsek karena sedang nongkrong di lapang tapi bawa senjata tajam. Disinyalir mereka mau tawuran atau melakukan penyerangan pada Senin lalu," terang Kapolsek Cikalongwetan AKP Udin Taryana saat dihubungi, Rabu (3/3/2021).

Dia mengungkapkan, dari 12 anak yang diamankan 10 di antaranya merupakan pelajar tingkat SMP. Seperti dari SMP Negeri 1 Cikalong, MTS Negeri An-Nur Wangun Jaya, MTS Al-Wahab Mandala Mukti dan SMP Negeri 1 Haur Wangi Cianjur. Sementara dua anak lagi tidak tercatat sebagai pelajar.

Menurutnya, dari para remaja tersebut pihaknya mengamankan dan menyita sejumlah barang bukti berupa senjata tajam. Seperti jenis celurit, samurai, pisau, dan sejenisnya. Kondisi itu menguatkan jika mereka punya niat tawuran karena yang dibawa adalah senjata tajam yang berbahaya dan bisa melukai.

"Indikasinya kuat, mau tawuran atau menyerang pihak lain. Makanya kita amankan dan sita semua sanjata tajam yang mereka bawa," imbuhnya.

Dia pun enggan berspekulasi kalau para remaja itu ada indikasi keterkaitan dengan bentrok XTC dan Moonraker yang terjadi pada hari sebelumnya. "Kalau keterangan mereka mau tawuran dengan kelompok pelajar lain. Jadi belum ada indikasi ke arah geng motor yang sempat ramai sehari sebelumnya (Minggu)," kata dia.

Terkait sanksi yang diberikan, pihaknya hanya memberikan pembinaan. Orang tua dan sekolah mereka kemudian dipanggil lalu diberikan pemahaman supaya memberikan pengawasan dan memantau aktivitas anak-anak mereka ketika berada di lingkungannya.

"Kita akan terus memantau pergerakan para pelajar ini jangan sampai terjaring lagi. Orang tua dan pihak sekolah pun diberitahu guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1555 seconds (0.1#10.140)