Usai Beli Rokok Pemuda di Sorong Jadi Korban Penembak Misterius
loading...
A
A
A
SORONG - Penembak misterius melakukan aksinya di Kota Sorong , Papua Barat, pada Sabtu (16/5/2020) dini hari. Akibatnya, seorang pemuda Papua, dilaporkan mengalami luka tembak.
(Baca juga: Hari Pertama Pelaksanaan PSBB Jalur Masuk Kota Malang Lengang )
Aksi penembakan misterius tersebut, terjadi di sekitar Jalan Frans Kaisiepo, kompleks kilo meter tujuh gunung, Kelurahan Malaingkedi, Kota Sorong , Papua Barat, yang tidak jauh dari rumah korban.
Pemuda yang merupakan warga asli Papua itu, diketahui bernama Yohanis Marar (22). Saat ini, korban menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sele Be Solu, Kota Sorong . Tim dokter telah berhasil melakukan operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di tubuh korban.
Kepada wartawan, Yohanis Marar menceritakan, penembakan tersebut terjadi pada Sabtu (16/5/2020), sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Dimana sebelum kejadian penembakan itu, dia bersama dua rekannya sedang nongkrong di rumahnya sambil membakar api untuk menghangatkan tubuh mereka.
Namun karena kehabisan rokok, Yohanis dan dua rekannya menuju sebuah warung yang tidak jauh dari rumahnya untuk membeli rokok. Saat sampai di warung, ternyata warung tersebut telah tutup, akhirnya Yohanis dan kedua rekannya kembali ke rumah.
"Kami saat itu sedang duduk-duduk (nongkrong) di rumah saya, sambil bakar-bakar kayu (membakar kayu) untuk menghangatkan tubuh, karena malam itu cuaca sangat dingin, setelah itu karena rokok kami habis, saya dan dua kawan saya ke kios (warung) untuk membeli rokok. Tetapi kios tutup, lalu kami kembali ke rumah saya," ujar Yohanis kepada wartawan di RS Sele Be Solu, Minggu (17/5/2020).
Lembih lanjut Yohanis mengatakan, setelah kembali dari kios, ada sebuah mobil dari arah berlawan, dan ketika mendekat ke arah Yohanis dan dua rekannya, tiba-tiba seseorang dari dalam mobil mengeluarkan senjata dan melakukan penembakan ke arah mereka. Orang tersebut melakukan penembakan sebanyak dua kali, dimana pada tembakan kedua barulah mengenai korban.
"Saat di tengah perjalanan menuju rumah, kami lihat ada sebuah mobil dari arah berlawan. Setelah mobil itu mendekati kami, tiba-tiba dari dalam mobil terlihat seseorang mengeluarkan senjata dan melepas tembakan ke arah kami bertiga. Saat tembakan pertama, kami berlari ke arah rumah, namun terdengar lagi tembakan kedua dan saat itu saya dalam posisi di belakang kedua kawan saya. Dan disitulah saya rasa seperti kena tembak, setelah saya lihat ternyata betul ada luka tembakan. Saya merasa kesakitan dan terlihat keluar darah dari tubuh saya," ungkapnya.
Usai kejadian penembakan, ada seorang warga yang kebetulan keluar dari rumahnya dan melihat Yohanis dalam kondisi kesakitan akibat tertembak. Yohanis kemudian di antar ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian itu, dan selanjutnya korban di larikan ke rumah sakit oleh petugas kepolisian.
"Pas kejadian saya sudah kesakitan, lalu ada kakak di kompleks saya yang kebetulan keluar rumah, lalu lihat kondisi saya terluka, kemudian menolong saya dan mengantar saya ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian itu. Namun setelah di kantor polisi, sejumlah polisi kaget dan bergegas langsung mengantar saya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan karena luka tembak di tubuh saya," terang Yohanis.
Pihak keluarga korban penembakan mengaku menyesalkan kejadian ini. Mereka juga merasa heran karena setelah di lakukan operasi, proyektil yang bersarang di tubuh korban langsung di bawa oleh sejumlah aparat kepolisian tanpa alasan yang jelas.
"Kami sesalkan kejadian ini, adik kami tidak tahu apa-apa tapi kena tembak. Kami juga sesalkan, setelah proses operasi, dengan tergesa-gesa proyektil yang baru diangkat oleh dokter setelah operasi dibawa oleh petugas kepolisian. Kami harap polisi mengungkap kasus ini," ungkap salah seorang kerabat Yohanis.
Sempat beredar informasi di kalangan wartawan, bahwa Yohanis merupakan korban salah tembak aparat keamanan yang tengah menangkap pelaku kejahatan. Namun informasi tersebut dibantah dengan tegas oleh Kapolres Sorong Kota , AKBP Ary Nyoto Setiawan.
Kepada wartawan usai melakukan pertemuan bersama Wali Kota Sorong , dan Forkompinda di Gedung Samusiret Kota Sorong, Ary Nyoto Setiawan mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penembakan misterius tersebut.
"Jadi kami juga baru tahu kejadian ini, sudah kita ambil kemarin proyektilnya, tapi kita masih menyelidikinya. Pelakunya juga belum jelas. Kita cek CCTV di sekitar lokasi kejadian juga belum kelihatan," ungkap Ary Nyoto Setiawan, Minggu (17/5/2020).
(Baca juga: Hari Pertama Pelaksanaan PSBB Jalur Masuk Kota Malang Lengang )
Aksi penembakan misterius tersebut, terjadi di sekitar Jalan Frans Kaisiepo, kompleks kilo meter tujuh gunung, Kelurahan Malaingkedi, Kota Sorong , Papua Barat, yang tidak jauh dari rumah korban.
Pemuda yang merupakan warga asli Papua itu, diketahui bernama Yohanis Marar (22). Saat ini, korban menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sele Be Solu, Kota Sorong . Tim dokter telah berhasil melakukan operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di tubuh korban.
Kepada wartawan, Yohanis Marar menceritakan, penembakan tersebut terjadi pada Sabtu (16/5/2020), sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Dimana sebelum kejadian penembakan itu, dia bersama dua rekannya sedang nongkrong di rumahnya sambil membakar api untuk menghangatkan tubuh mereka.
Namun karena kehabisan rokok, Yohanis dan dua rekannya menuju sebuah warung yang tidak jauh dari rumahnya untuk membeli rokok. Saat sampai di warung, ternyata warung tersebut telah tutup, akhirnya Yohanis dan kedua rekannya kembali ke rumah.
"Kami saat itu sedang duduk-duduk (nongkrong) di rumah saya, sambil bakar-bakar kayu (membakar kayu) untuk menghangatkan tubuh, karena malam itu cuaca sangat dingin, setelah itu karena rokok kami habis, saya dan dua kawan saya ke kios (warung) untuk membeli rokok. Tetapi kios tutup, lalu kami kembali ke rumah saya," ujar Yohanis kepada wartawan di RS Sele Be Solu, Minggu (17/5/2020).
Lembih lanjut Yohanis mengatakan, setelah kembali dari kios, ada sebuah mobil dari arah berlawan, dan ketika mendekat ke arah Yohanis dan dua rekannya, tiba-tiba seseorang dari dalam mobil mengeluarkan senjata dan melakukan penembakan ke arah mereka. Orang tersebut melakukan penembakan sebanyak dua kali, dimana pada tembakan kedua barulah mengenai korban.
"Saat di tengah perjalanan menuju rumah, kami lihat ada sebuah mobil dari arah berlawan. Setelah mobil itu mendekati kami, tiba-tiba dari dalam mobil terlihat seseorang mengeluarkan senjata dan melepas tembakan ke arah kami bertiga. Saat tembakan pertama, kami berlari ke arah rumah, namun terdengar lagi tembakan kedua dan saat itu saya dalam posisi di belakang kedua kawan saya. Dan disitulah saya rasa seperti kena tembak, setelah saya lihat ternyata betul ada luka tembakan. Saya merasa kesakitan dan terlihat keluar darah dari tubuh saya," ungkapnya.
Usai kejadian penembakan, ada seorang warga yang kebetulan keluar dari rumahnya dan melihat Yohanis dalam kondisi kesakitan akibat tertembak. Yohanis kemudian di antar ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian itu, dan selanjutnya korban di larikan ke rumah sakit oleh petugas kepolisian.
"Pas kejadian saya sudah kesakitan, lalu ada kakak di kompleks saya yang kebetulan keluar rumah, lalu lihat kondisi saya terluka, kemudian menolong saya dan mengantar saya ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian itu. Namun setelah di kantor polisi, sejumlah polisi kaget dan bergegas langsung mengantar saya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan karena luka tembak di tubuh saya," terang Yohanis.
Pihak keluarga korban penembakan mengaku menyesalkan kejadian ini. Mereka juga merasa heran karena setelah di lakukan operasi, proyektil yang bersarang di tubuh korban langsung di bawa oleh sejumlah aparat kepolisian tanpa alasan yang jelas.
"Kami sesalkan kejadian ini, adik kami tidak tahu apa-apa tapi kena tembak. Kami juga sesalkan, setelah proses operasi, dengan tergesa-gesa proyektil yang baru diangkat oleh dokter setelah operasi dibawa oleh petugas kepolisian. Kami harap polisi mengungkap kasus ini," ungkap salah seorang kerabat Yohanis.
Sempat beredar informasi di kalangan wartawan, bahwa Yohanis merupakan korban salah tembak aparat keamanan yang tengah menangkap pelaku kejahatan. Namun informasi tersebut dibantah dengan tegas oleh Kapolres Sorong Kota , AKBP Ary Nyoto Setiawan.
Kepada wartawan usai melakukan pertemuan bersama Wali Kota Sorong , dan Forkompinda di Gedung Samusiret Kota Sorong, Ary Nyoto Setiawan mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penembakan misterius tersebut.
"Jadi kami juga baru tahu kejadian ini, sudah kita ambil kemarin proyektilnya, tapi kita masih menyelidikinya. Pelakunya juga belum jelas. Kita cek CCTV di sekitar lokasi kejadian juga belum kelihatan," ungkap Ary Nyoto Setiawan, Minggu (17/5/2020).
(eyt)