UE Tolak Rencana Israel Aneksasi Wilayah Palestina
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengatakan, UE harus menjangkau Israel dan mencegah aneksasi Tepi Barat, Palestina.
Hal itu disampaikan Josep Borrel paska pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri anggota UE.
Borrell mengatakan bahwa UE sedang menantikan untuk bekerja sama dengan pemerintah baru Israel yang seharusnya mulai berkuasa minggu depan. Pada saat yang sama, ia menegaskan kembali dukungan UE untuk solusi dua negara yang dinegosiasikan, berdasarkan perjanjian perbatasan 1967 dan memperingatkan terhadap tindakan sepihak.
"Kita harus bekerja untuk mencegah inisiatif yang mungkin ke arah aneksasi," ucap Borrell dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (17/5/2020). (Baca juga: Dubes China untuk Israel Du Wei Ditemukan Tewas di Tel Aviv )
"UE perlu merefleksikan kapasitasnya sendiri sebagai kekuatan geopolitik dan menjangkau Israel dan semua aktor di kawasan itu dengan menggunakan semua saluran diplomatik untuk mencegah aneksasi," kata dia.
Aneksasi itu datang sebagai bagian dari apa yang disebut rencana Kesepakatan Abad Ini bentukan Amerika Serikat (AS), yang diumumkan pada 28 Januari. Rencana tersebut menyatakan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.
Para pejabat Palestina mengatakan bahwa di bawah rencana AS tersebut, Israel akan mencaplok 30 hingga 40 persen dari Tepi Barat, termasuk semua kawasan Yerusalem Timur.
Hal itu disampaikan Josep Borrel paska pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri anggota UE.
Borrell mengatakan bahwa UE sedang menantikan untuk bekerja sama dengan pemerintah baru Israel yang seharusnya mulai berkuasa minggu depan. Pada saat yang sama, ia menegaskan kembali dukungan UE untuk solusi dua negara yang dinegosiasikan, berdasarkan perjanjian perbatasan 1967 dan memperingatkan terhadap tindakan sepihak.
"Kita harus bekerja untuk mencegah inisiatif yang mungkin ke arah aneksasi," ucap Borrell dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (17/5/2020). (Baca juga: Dubes China untuk Israel Du Wei Ditemukan Tewas di Tel Aviv )
"UE perlu merefleksikan kapasitasnya sendiri sebagai kekuatan geopolitik dan menjangkau Israel dan semua aktor di kawasan itu dengan menggunakan semua saluran diplomatik untuk mencegah aneksasi," kata dia.
Aneksasi itu datang sebagai bagian dari apa yang disebut rencana Kesepakatan Abad Ini bentukan Amerika Serikat (AS), yang diumumkan pada 28 Januari. Rencana tersebut menyatakan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.
Para pejabat Palestina mengatakan bahwa di bawah rencana AS tersebut, Israel akan mencaplok 30 hingga 40 persen dari Tepi Barat, termasuk semua kawasan Yerusalem Timur.
(nth)