Buronan Interpol Asal Rusia Kabur, Aparat di Bali Lakukan Pemburuan Besar-besaran
loading...
A
A
A
DENPASAR - Warga negara Rusia , Andre Kovalenka, yang menjadi buronan Interpol kabur dari ruang tahanan Kantor Imigrasi Ngurah Rai Bali. Aparat berwenang kini melakukan pencarian besar-besaran.
Andrei juga memiliki nama alias Andrew Ayer. "Dia buronan Interpol yang masuk dalam red notice," kata Humas Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Putu Suhendra, Sabtu (13/2/2021).
Dia menjelaskan, Andrei kabur saat hendak dipindahkan dari Ruang Detensi Kantor Imigrasi Ngurah Rai ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar, Kamis (11/2/2021) pukul 13.30 WITA.
Ketika itu, Andrei sedang menjalani pemeriksaan dalam rangka mendata, dan menyiapkan surat penyerahan yang akan diambil oleh Interpol.
Pada saat pemeriksaan berlangsung, dia dijenguk temannya, Ekaterina Trubkina, yang juga warga negara Rusia . "Saat itulah keduanya menyelinap dari ruang pemeriksaan dan melarikan diri," ungkap Suhendra.
https://pict.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2021/02/13/IMG_20210213_180905.jpg
Upaya pencarian kini dilakukan besar-besaran dengan bantuan Polda Bali, otoritas penerbangan dan pelabuhan. "Agar keduanya tidak keluar dari Bali," ujar Suhendra.
Andrei juga memiliki nama alias Andrew Ayer. "Dia buronan Interpol yang masuk dalam red notice," kata Humas Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Putu Suhendra, Sabtu (13/2/2021).
Dia menjelaskan, Andrei kabur saat hendak dipindahkan dari Ruang Detensi Kantor Imigrasi Ngurah Rai ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar, Kamis (11/2/2021) pukul 13.30 WITA.
Ketika itu, Andrei sedang menjalani pemeriksaan dalam rangka mendata, dan menyiapkan surat penyerahan yang akan diambil oleh Interpol.
Baca Juga
Pada saat pemeriksaan berlangsung, dia dijenguk temannya, Ekaterina Trubkina, yang juga warga negara Rusia . "Saat itulah keduanya menyelinap dari ruang pemeriksaan dan melarikan diri," ungkap Suhendra.
https://pict.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2021/02/13/IMG_20210213_180905.jpg
Upaya pencarian kini dilakukan besar-besaran dengan bantuan Polda Bali, otoritas penerbangan dan pelabuhan. "Agar keduanya tidak keluar dari Bali," ujar Suhendra.
Baca Juga
(eyt)