Jajaran Satlantas Polresta Denpasar Bagikan Sembako ke Sopir Angkot
loading...
A
A
A
DENPASAR - Jajaran Satuan lalu Lintas (Satlantas) Polresta Denpasar , Bali, membagikan paket sembako kepada sopir angkot yang terdampak COVID 19. Paket sembako berupa kebutuhan pokok seperti beras, mi instan. Pembagian sembako dipimpin langsung Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Taufan Rizaldi. Menurutnya pembagian sembako sebagai salah satu wujud kepedulian Polri kepada masyarakat.
"Semenjak modernisasi pelayanan kendaraan umum berbasis teknologi, angkutan Kota Konvensional mengalami penurunan jumlah penumpang setiap harinya. Tak lama dari itu, tersebarlah Pandemi COVID 19 di wilayah Indonesia yang semakin memperparah penurunan minat penumpang kendaraan umum konvensional seperti Angkutan Kota,”ujar Kompol Taufan Rizali di Denpasar Bali.
Kompol Taufan Rizali mengatakan, kegiatan yang dilakukan lebih mengedepankan kepada simpatik preventif. Selain pembagian sembako kepada sopir angkot juga mengedukasi soal keselamatan berlalu lintas.
“Pembagian sembako yang di laksanakan secara rutin ini memang tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari para sopir angkot, namun ini merupakan bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat. Selain itu kami juga memberikan edukasi kepada para sopir untuk tetap mematuhi peraturan berlalulintas serta protokol kesehatan COVID 19 selama berkendaran,”ujar Kompol Taufan dalam pernyataan yang diterima SINDOnews.
Kasat Lantas Polresta Denpasar ini berharap, dalam situasi pandemi COVID 19 seperti saat ini seluruh elemen untuk saling bahu membahu dan mengingatkan agar bersama mencegah penyebaran penyakit COVID 19.
“Mari kita saling berbagi di masa pandemi COVID 19 saat ini dan saya berharap bantuan yang disalurkan kepada para sopir angkot ini bermanfaat dan imbauan yang kami disampaikan dapat dilaksanakan,” tandasnya.
Baca juga: Kisah Bule Cantik Adriana, Pecinta Laut Raja Ampat dan Bali, Tewas Dihabisi Kekasih
Sementara salah seorang sopir yang tidak mau disebut namanya mengatakan bahwa saat masa pendemi COVID 19, sehari dirinya hanya mendapatkan penumpang di bawah 10 orang karena terbatasnya kegiatan masyarakat dan semakin canggihnya teknologi. Namun, para sopir tetap bersemangat bekerja walaupun belum bisa memenuhi kebutuhannya.
”Jelas sejak pendemi COVID 19 penghasilan kami sangat jauh menurun bahkan saat ini kami sangat terpuruk. Sering kami hanya mendapat penumpang di bawah 10 orang. Tetapi unuk kebutuhan hidup kami tetap bertahan, serta berharap pendemi ini segera berakhir,” harapnya.
"Semenjak modernisasi pelayanan kendaraan umum berbasis teknologi, angkutan Kota Konvensional mengalami penurunan jumlah penumpang setiap harinya. Tak lama dari itu, tersebarlah Pandemi COVID 19 di wilayah Indonesia yang semakin memperparah penurunan minat penumpang kendaraan umum konvensional seperti Angkutan Kota,”ujar Kompol Taufan Rizali di Denpasar Bali.
Kompol Taufan Rizali mengatakan, kegiatan yang dilakukan lebih mengedepankan kepada simpatik preventif. Selain pembagian sembako kepada sopir angkot juga mengedukasi soal keselamatan berlalu lintas.
“Pembagian sembako yang di laksanakan secara rutin ini memang tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari para sopir angkot, namun ini merupakan bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat. Selain itu kami juga memberikan edukasi kepada para sopir untuk tetap mematuhi peraturan berlalulintas serta protokol kesehatan COVID 19 selama berkendaran,”ujar Kompol Taufan dalam pernyataan yang diterima SINDOnews.
Kasat Lantas Polresta Denpasar ini berharap, dalam situasi pandemi COVID 19 seperti saat ini seluruh elemen untuk saling bahu membahu dan mengingatkan agar bersama mencegah penyebaran penyakit COVID 19.
“Mari kita saling berbagi di masa pandemi COVID 19 saat ini dan saya berharap bantuan yang disalurkan kepada para sopir angkot ini bermanfaat dan imbauan yang kami disampaikan dapat dilaksanakan,” tandasnya.
Baca juga: Kisah Bule Cantik Adriana, Pecinta Laut Raja Ampat dan Bali, Tewas Dihabisi Kekasih
Sementara salah seorang sopir yang tidak mau disebut namanya mengatakan bahwa saat masa pendemi COVID 19, sehari dirinya hanya mendapatkan penumpang di bawah 10 orang karena terbatasnya kegiatan masyarakat dan semakin canggihnya teknologi. Namun, para sopir tetap bersemangat bekerja walaupun belum bisa memenuhi kebutuhannya.
”Jelas sejak pendemi COVID 19 penghasilan kami sangat jauh menurun bahkan saat ini kami sangat terpuruk. Sering kami hanya mendapat penumpang di bawah 10 orang. Tetapi unuk kebutuhan hidup kami tetap bertahan, serta berharap pendemi ini segera berakhir,” harapnya.
(sms)