Kunjungi IIK BW, Kemenkes Ungkap Kebutuhan Tenaga Kesehatan Tradisional

Jum'at, 05 Februari 2021 - 12:15 WIB
loading...
Kunjungi IIK BW, Kemenkes...
Kunjungan bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional dan pembinaan pendidikan kesehatan tradisional di IIK Bhakti Wiyata. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Wiendra Waworuntu memastikan jika pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada tenaga kesehatan tradisional.

Hal itu dia ungkapkan ketika kunjungan bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional dan pembinaan pendidikan kesehatan tradisional di IIK Bhakti Wiyata.

“Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu memiliki komitmen bersama untuk merencanakan pendayagunaan Tenaga Kesehatan Tradisional (Nakestrad) di kantor pusat, kantor daerah dan di fasilitas pelayanan kesehatan," kata Wiendra.

Baca juga: Ada Penolakan, Operasional Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Cito Dikaji Ulang

Wiendra mengatakan, jika perencanaan pendayagunaaan tenaga kesehatan tradisional akan disusun secara berjenjang berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

"Dalam hal ini pemerintah baik pusat maupun daerah berwenang untuk merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan tradisional. Kedepannya Nakestrad akan mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan tenaga kesehatan lainnya," ujarnya.

Dilansir dari pusdatin.kemkes.go.id, estimasi kebutuhan Nakestrad tahun 2021 sebesar 2,706 formasi, yang tersebar mulai dari Rumah Sakit, Puskesmas, Griya Sehat dan Balai Kesehatan Tradisional. Selain dibutuhkan di Fasyankes, Nakestrad juga dibutuhkan di kantor Kemenkes pusat dan daerah sebagai upaya dalam pengembangan Program Kesehatan Tradisional.

Wiendra memastikan, ke depan akan ada peluang bagi lulusan Prodi D4 Pengobatan Traditional Tiongkok untuk menjadi PNS dilingkungan Kementrian Kesehatan dan fasyankes terkait.

Hal itu pun direspon positif oleh Kaprodi D4 PTT IIK BW, Anindini Winda Amalia. Baginya, itu menjadi peluang emas bagi prodi D4 Pengobatan Tradisional Tiongkok IIK Bhakti Wiyata untuk berkembang dan menjadi tanda bahwa lulusan prodi ini tak dapat dipandang sebelah mata.

Baca juga: Tanaman Padi Terendam Banjir Sungai Avur, Petani di Tuban Panen Dini

Ia optimis, adanya kunjungan dari Direktur Yankestrad Kemenkes, IIK BW dapat menciptakan lulusan yang kelak dapat menjadi tenaga kesehatan tradisional profesional, baik untuk praktik mandiri maupun dalam formasi pemerintahan.

"Perkembangan prodi D4 PTT IIK BW ini pun berkembang cukup pesat, dibuktikan dengan adanya jalinan kerjasama dengan kampus luar negeri yakni China sebagai negara asal ilmu pengobatan tradisional Tiongkok," tegasnya.

Kata dia, selama beberapa tahun terakhir IIK BW aktif mengirimkan mahasiswanya ke Yunnan University dan Baoshan College. Selain itu, IIK BW juga mendatangkan tenaga pengajar dari China.

"Hal ini menjadi bukti bahwa IIK BW bertekad mengoptimalkan ilmu pengobatan tradisional tiongkok agar lebih banyak dikenal di Indonesia," pungkasnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2647 seconds (0.1#10.140)