Tak Bisa Mudik, 83 Mahasiswa asal Aceh Terpaksa Bertahan di Bandung

Sabtu, 16 Mei 2020 - 06:00 WIB
loading...
Tak Bisa Mudik, 83 Mahasiswa...
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Wabah virus Corona atau COVID-19 menyebabkan puluhan mahasiswa asal Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) di Kota Bandung tidak bisa mudik. Mereka terpaksa bertahan hidup seadanya di Kota Bandung.

Para mahasiswa asal Aceh itu tengah menimba ilmu di beberapa perguruan tinggi di kawasan Bandung Raya. Akibat pandemi COVID-19, kampus tempat mereka belajar diliburkan.

Sementara, untuk mudik, selain dilarang oleh pemerintah, mereka juga tak memiliki bekal cukup. Sedangkan teman-teman kampus dan penghuni kos lainnya, telah pulang.

"Orang Aceh itu, merantau di mana pun pasti pulang kalau Lebaran. Baru tahun ini kami tidak pulang," kata Ketua Ikatan Pemuda Aceh Harisul Amal dihubungi melalui ponsel, Jumat (15/5/2020).

Jauh dari keluarga saat momen berharga di bulan suci Ramadhan ini mereka lewati dengan keterbatasan. Tahun ini, terbilang berat bagi mereka.

"Banyak teman-teman yang stres. Di kosan sudah sepi. Pulang tidak bisa karena takut bawa virus. Di Aceh kan hingga hari ini sudah ada 17 kasus (positif Corona). Kalau kami pulang, di perjalanan ketemu orang bawa virus, bisa membahayakan keluarga kami di rumah. Jadi untuk tahun ini harus berjiwa besar untuk tidak pulang," ujar Harisul.

Harisul menuturkan, jumlah mahasiswa Aceh di Kota Bandung yang tidak bisa mudik terdata sebanyak 83 orang. Mereka tersebar di beberapa wilayah di Kota Bandung. Mayoritas tinggal di tempat kos dan sebagian kecil di asrama.

"Untuk tetap saling menguatkan, kami sekarang bikin grup WhatsApp (WA). Di grup itu kami saling mengabari, video call, dan diskusi," tutur mahasiswa tingkat akhir UIN Bandung jurusan jurnalistik ini.

Selama dua bulan terakhir, ungkap Harisul, mereka banyak mendapat pasokan bantuan sembako dari kampus dan pemerintah. Terakhir, mahasiswa Aceh mendapat bantuan beras 100 kg dari Jabar Quick Response.

Bantuan tersebut mampu membantu untuk menekan biaya pengeluaran para mahasiswa asal Aceh tersebut yang saat ini mengandalkan kiriman orang tua.

"Kalau bantuan makanan suka ada. Dari kampus, dari pemerintah ada. Cuma kami ini menunggu bantuan tunai dari Pemprov Aceh yang menjanjikan Rp1 juta untuk mahasiswa yang berada di luar. Syarat administrasi lengkap dan sudah diajukan, namun sampai sekarang belum kami terima," ungkap dia.

Ramadan sudah memasuki pekan terakhir. Hingga saat ini, mereka belum berencana pulang meski transportasi udara sudah dibuka. Alasannya, mereka takut membawa virus. Sehingga, mereka untuk pertama kalinya akan berlebaran di tanah rantau.

"Biasanya suka ada tradisi lebaran khas Aceh, tapi kan sekarang tidak boleh berkerumun. Jadi kami akan melewati Lebaran kali ini di Bandung dan mendoakan pandemi ini segera berakhir," pungkas Haris.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)