Potensi dan Daerah Bahaya Erupsi Merapi Berubah, Warga Tetap Bertahan di Pengungsian

Kamis, 21 Januari 2021 - 09:00 WIB
loading...
Potensi dan Daerah Bahaya Erupsi Merapi Berubah, Warga Tetap Bertahan di Pengungsian
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
MAGELANG - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan potensi dan daerah bahaya erupsi Gunung Merapi sudah berubah setelah erupsi yang cenderung bersifat efusif serta memperhatikan arah erupsi yang mengarah ke barat.

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan hingga barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Meski demikian, ratusan warga lereng Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang hingga saat ini masih bertahan di barak pengungsian.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang, hingga Rabu (20/1/2021) pukul 18.00 WIB, jumlah warga Kecamatan Dukun yang masih berada di tempat pengungsian sebanyak 462 orang. Mereka ditempatkan ditiga titik pengungsian.

Ratusan warga tersebut terdiri dari, warga Desa Krinjing 121 jiwa dan warga Desa Paten 341 jiwa.

Adapun pengungsi dari Desa Krinjing terdiri dari 24 jiwa warga Dusu Trono, 44 jiwa warga Dusun Pugeran, 53 jiwa warga Dusun Trayem yang mengungsi di di Gedung Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan.

Kemudian pengungsi dari Desa Paten terdiri dari 265 jiwa warga Dusun Babadan I yang mengungsi di TEA Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan dan 76 jiwa warga Dusun Babadan II yang mengungsi di TEA Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan.

Kepala Desa Paten Sutarno mengatakan, beberapa waktu lalu warga Babadan 2 sempat pulang ke rumah masing-masing.

Baca juga: 4 Kali Wedus Gembel Kembali Terjadi di Merapi
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1232 seconds (0.1#10.140)