Gubernur Jateng Ganjar Semangati Pasien COVID-19 di Asrama Haji Donohudan Boyolali
loading...
A
A
A
BOYOLALI - Sejumlah pasien COVID-19 yang menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, terkejut dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Selasa (19/1/2021).
Mereka yang sedang duduk santai sambil berjemur langsung berdiri dan melambaikan tangan sambil memanggil nama orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Meski tak bisa berdekatan dan hanya memandang dari jauh, namun pertemuan Ganjar dengan pasien COVID-19 itu berlangsung gayeng. Menggunakan APD lengkap dan dibantu mik, Ganjar menyapa warganya yang sedang berjuang untuk sembuh.
"Gimana kabarnya bapak ibu? Sehat semua to. Sudah senam belum ini? Sudah makan juga. Jangan lama-lama di sini, cepet sembuh agar bisa segera pulang," kata Ganjar.
Obrolan singkat dilakukan Ganjar dengan para pasien. Terkadang, obrolan ringan itu berakhir dengan guyonan yang membuat Ganjar para pasien terpingkal-pingkal.
"Kalau sudah pulang, jangan lupa kampanye 3M ya, ada yang tahu tidak. Ayo M yang pertama apa," tanya Ganjar. "Madhang pak," celetuk salah satu pasien dan langsung membuat suasana ger-geran.
Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta pasien COVID-19 menjadi juru kampanye. Setelah sembuh, mereka diminta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan disiplin protokol kesehatan.
"Saya minta jadi jurkam, kampanye ngobrol dengan yang lain bagaimana menjaga kesehatan, menjauhi kerumunan, tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting dan lainnya. Kalau mereka yang mengatakan, kan mereka sudah pernah mengalami situasi yang tidak enak ini. Jadi masyarakat lebih percaya," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Semarang Hendar: Kalau Gini-gini Saja PPKM Diperpanjang
Selain itu, ia juga mendorong pasien COVID-19 mendonorkan darahnya dalam program plasma konvalesen. Jika mereka sudah dinyatakan negatif dan selama 14 hari setelahnya tidak ada gangguan, maka mereka diminta melakukan donor.
Baca juga: Usai Vaksinasi, 10 Orang Klaim Kondisinya Semakin Sehat dan Segar
"Saya mendorong mereka untuk mendonorkan darahnya, agar program plasma konvalesen yang sekarang dikembangkan di Kariadi dan Moewardi bisa tersuplay. Mudah-mudahan ini risetnya makin sempurna, sehingga nanti bisa dioptimalkan untuk membantu sesama," ujarnya.
Mereka yang sedang duduk santai sambil berjemur langsung berdiri dan melambaikan tangan sambil memanggil nama orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Meski tak bisa berdekatan dan hanya memandang dari jauh, namun pertemuan Ganjar dengan pasien COVID-19 itu berlangsung gayeng. Menggunakan APD lengkap dan dibantu mik, Ganjar menyapa warganya yang sedang berjuang untuk sembuh.
"Gimana kabarnya bapak ibu? Sehat semua to. Sudah senam belum ini? Sudah makan juga. Jangan lama-lama di sini, cepet sembuh agar bisa segera pulang," kata Ganjar.
Obrolan singkat dilakukan Ganjar dengan para pasien. Terkadang, obrolan ringan itu berakhir dengan guyonan yang membuat Ganjar para pasien terpingkal-pingkal.
"Kalau sudah pulang, jangan lupa kampanye 3M ya, ada yang tahu tidak. Ayo M yang pertama apa," tanya Ganjar. "Madhang pak," celetuk salah satu pasien dan langsung membuat suasana ger-geran.
Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta pasien COVID-19 menjadi juru kampanye. Setelah sembuh, mereka diminta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan disiplin protokol kesehatan.
"Saya minta jadi jurkam, kampanye ngobrol dengan yang lain bagaimana menjaga kesehatan, menjauhi kerumunan, tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting dan lainnya. Kalau mereka yang mengatakan, kan mereka sudah pernah mengalami situasi yang tidak enak ini. Jadi masyarakat lebih percaya," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Semarang Hendar: Kalau Gini-gini Saja PPKM Diperpanjang
Selain itu, ia juga mendorong pasien COVID-19 mendonorkan darahnya dalam program plasma konvalesen. Jika mereka sudah dinyatakan negatif dan selama 14 hari setelahnya tidak ada gangguan, maka mereka diminta melakukan donor.
Baca juga: Usai Vaksinasi, 10 Orang Klaim Kondisinya Semakin Sehat dan Segar
"Saya mendorong mereka untuk mendonorkan darahnya, agar program plasma konvalesen yang sekarang dikembangkan di Kariadi dan Moewardi bisa tersuplay. Mudah-mudahan ini risetnya makin sempurna, sehingga nanti bisa dioptimalkan untuk membantu sesama," ujarnya.
(boy)