Jadi Relawan Uji Klinis, Ridwan Kamil Klaim Tak Perlu Divaksin
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim, dirinya tidak perlu mendapatkan vaksinasi COVID-19, karena menjadi salah satu relawan uji klinis vaksin Sinovac di Bandung. Hal itu disampaikan Ridwan Kamil dalam berbagai kesempatan. Termasuk saat kick off vaksinasi COVID-19 di Bandung, kemarin. Ridwan Kamil tidak termasuk salah satu orang yang mendapat kesempatan divaksinasi.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad Kusnandi Rusmil mengatakan, saat ini, proses uji klinis masih terus berlangsung. Sehingga relawan uji klinis sebanyak 1.600 orang termasuk di dalamnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil belum tentu apakah mendapat suntikan vaksin atau placebo.
"Kan penelitiannya sampai bulan Mei tahun ini. Mungkin hasilnya sekitar Juni, nanti baru kami buka datanya, siapa saja relawan yang mendapat suntikan vaksin dan siapa yang mendapat suntikan placebo," jelas dia, Jumat (15/1/2021).
Menurut dia, jangankan relawan, tim uji klinis juga tidak tahu siapa saja relawan yang mendapat vaksin atau placebo. Artinya, setelah data dibuka, relawan yang mendapat placebo mesti ikut program vaksinasi pemerintah. "Kalau relawan ternyata hanya mendapat placebo selama uji klinis, ya berarti mesti ikut program vaksinasi pemerintah," imbuh dia. Baca juga: Tunggangi Motor, Ridwan Kamil Kawal Vaksinasi COVID-19 Perdana di RSHS Bandun
Diketahui, uji klinis vaksin sinovac di Bandung dilakukan terhadap 1.600 relawan. Setengah relawan akan disuntik vaksin, setengah lainnya disuntik placebo. Placebo adalah cairan kosong. Penentuan relawan mendapat vaksin atau placebo dilakukan secara acak tanpa diketahui.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad Kusnandi Rusmil mengatakan, saat ini, proses uji klinis masih terus berlangsung. Sehingga relawan uji klinis sebanyak 1.600 orang termasuk di dalamnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil belum tentu apakah mendapat suntikan vaksin atau placebo.
"Kan penelitiannya sampai bulan Mei tahun ini. Mungkin hasilnya sekitar Juni, nanti baru kami buka datanya, siapa saja relawan yang mendapat suntikan vaksin dan siapa yang mendapat suntikan placebo," jelas dia, Jumat (15/1/2021).
Menurut dia, jangankan relawan, tim uji klinis juga tidak tahu siapa saja relawan yang mendapat vaksin atau placebo. Artinya, setelah data dibuka, relawan yang mendapat placebo mesti ikut program vaksinasi pemerintah. "Kalau relawan ternyata hanya mendapat placebo selama uji klinis, ya berarti mesti ikut program vaksinasi pemerintah," imbuh dia. Baca juga: Tunggangi Motor, Ridwan Kamil Kawal Vaksinasi COVID-19 Perdana di RSHS Bandun
Diketahui, uji klinis vaksin sinovac di Bandung dilakukan terhadap 1.600 relawan. Setengah relawan akan disuntik vaksin, setengah lainnya disuntik placebo. Placebo adalah cairan kosong. Penentuan relawan mendapat vaksin atau placebo dilakukan secara acak tanpa diketahui.
(don)