Tim Gegana Brimob Ledakan Mortir Aktif yang Ditemukan di Gunung Damarwulan
loading...
A
A
A
TANAH LAUT - Tim Gegana Brimob Polda Kalsel akhirnya meledakan mortir aktif sisa peninggalan zaman kolonial Jepang yang ditemukan seorang petani karet di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sabtu (2/1/2021). Sebelumnya H Basri menemukan mortir aktif di lahan garapannya bagian kaki Gunung Damarwulan di Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Jumat (1/1/2021).
Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan petani ini lalu melaporkan temuannya ke Polisi.
(Baca: Mako Brimob Kelapa Dua Terbakar, Puluhan Petugas Damkar Dikerahkan)
Kabag Ops Polres Tala Kompol Novy Adi Wibowo mengatakan, setelah melakukan pengamanan lokasi Tim Gegana kemudian melakukan peledakan dan penyisiran lokasi untuk memastikan tidak ada lagi mortir di sekitar lokasi penemuan.
Kabupaten Tanah Laut pada zaman Jepang masih berada di bawah Kerajaan Banjar dan menjadi salah satu tempat yang diincar baik Belanda maupun Jepang. Belanda pernah membuat benteng di Tabunio sedangkan Jepang membuat pabrik pengolahan biji besi di sekitar Bajuin.
Sementara Haji Basri petani karet yang menemukan mortir itu mengatakan, dia menemukan mortir sekitar pukul 17.00 Wita ketika membersihkan lahan yang rencananya ingin ditanami lagi pohon karet.
(Baca juga: Tabung Gas Meledak, Suami Istri Tewas Mengenaskan di Pasar Minggu)
“Tiba-tiba saya mendengar bunyi saat mengayunkan cangkul. Takut benda tersebut batu dia pun mencoba melihatnya. Tapi setelah dilihat saya jadi kaget menyerupai mortar,” katanya.
Menurut Haji Basri, dia kemudian menghentikan aktivitasnya dan memberitahukan kepada warga sebelum melapor ke Polisi.
Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan petani ini lalu melaporkan temuannya ke Polisi.
(Baca: Mako Brimob Kelapa Dua Terbakar, Puluhan Petugas Damkar Dikerahkan)
Kabag Ops Polres Tala Kompol Novy Adi Wibowo mengatakan, setelah melakukan pengamanan lokasi Tim Gegana kemudian melakukan peledakan dan penyisiran lokasi untuk memastikan tidak ada lagi mortir di sekitar lokasi penemuan.
Kabupaten Tanah Laut pada zaman Jepang masih berada di bawah Kerajaan Banjar dan menjadi salah satu tempat yang diincar baik Belanda maupun Jepang. Belanda pernah membuat benteng di Tabunio sedangkan Jepang membuat pabrik pengolahan biji besi di sekitar Bajuin.
Sementara Haji Basri petani karet yang menemukan mortir itu mengatakan, dia menemukan mortir sekitar pukul 17.00 Wita ketika membersihkan lahan yang rencananya ingin ditanami lagi pohon karet.
(Baca juga: Tabung Gas Meledak, Suami Istri Tewas Mengenaskan di Pasar Minggu)
“Tiba-tiba saya mendengar bunyi saat mengayunkan cangkul. Takut benda tersebut batu dia pun mencoba melihatnya. Tapi setelah dilihat saya jadi kaget menyerupai mortar,” katanya.
Menurut Haji Basri, dia kemudian menghentikan aktivitasnya dan memberitahukan kepada warga sebelum melapor ke Polisi.
(sms)