Air Mata Risma Menitik Saat Berjumpa Siswa SMP Secara Daring
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini merasa kangen kepada anak-anaknya di tingkat SMP selama masa Pandemi. Demi melepas kangen tersebut dan demi memotivasi pelajar Kota Pahlawan itu, Risma menggelar teleconference yang diikuti oleh ribuan pelajar kelas III SMP se-Kota Surabaya.
(Baca juga: Nyanyian Merdu Melody Membasuh Keresahan di Tengah Pandemi )
Ketika wajah Risma nampak di aplikasi itu, mereka langsung ramai memanggil nama wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu. "Halo sayangku semuanya...haloo," kata Risma disambut kata "Halo" juga oleh para pelajar.
Wajah dan senyum Risma nampak ceria kala itu. Seakan dia benar-benar bisa melepas kangennya kepada anak-anaknya itu. Ia pun menanyakan kabar mereka semuanya dan berdoa semoga selalu diberikan kesehatan.
"Apa kabar kalian semuanya? Tidak BT kan kalian di rumah terus? Harus tetap semangat ya. Anak-anakku semuanya I Love You. Anak-anakku, ibu kangen kalian semuanya, makanya ibu adakan kegiatan seperti ini," ujarnya.
Risma jug memberikan motivasinya kepada para pelajar itu. Menurutnya, kondisinya saat ini memang berubah, karena anak-anak itu harus belajar di rumah dengan didampingi oleh orang tua dan gurunya, namun ia meminta semangatnya tidak boleh berubah.
"Semangat kita tidak boleh berubah. Tidak boleh malas-malasan dan tidur-tiduran terus kalau di rumah, kalian harus selalu semangat belajar seperti dulu sebelum ada COVID-19 ini," katanya.
Presiden UCLG ASPAC ini memastikan bahwa para pelajar itu adalah masa depan bangsa, sehingga semua pihak mengharapkan anak-anak itu berhasil dan sukses di kemudian hari. Bahkan, Wali Kota Risma memastikan bahwa semuanya itu sangat mungkin terjadi jika mereka mau berusaha dan terus rajin belajar.
"Harus ditanamkan dalam diri kalian. Aku tidak boleh kalah. Semuanya akan aku lawan. Tidak peduli dari Indonesia maupun luar negeri. Aku akan menjadi kebanggaan Indonesia. Kalian pasti bisa, karena kalian anak-anaknya Bu Risma. Ayo semangat," katanya.
Setelah selesai memberikan motivasi, kemudian Risma memberikan kesempatan untuk bertanya. Mereka pun banyak yang bertanya, termasuk ada pertanyaan tentang belajar di rumah hanya menyelesaikan tugas guru. Akhirnya, Risma pun kembali memberikan motivasinya.
"Kalian belajar itu bukan untuk siapa-siapa, untuk kalian sendiri dan masa depan kalian. Jadi, mulai sekarang harus berjuang sendiri untuk masa depan kalian sendiri. Bukan hanya untuk menyelesaikan tugas, tapi tujuannya untuk menyelamatkan masa depan kalian sendiri," imbuhnya.
Seusai memberikan motivasi, Risma mengatakan bahwa teleconference dengan para pelajar itu untuk memberikan semangat supaya daya kompetisinya tetap terjaga dan tidak turun. Sebab, mereka sudah tidak bertemu di dalam kelas, sehingga ada kemungkinan daya kompetisinya semakin menurun. "Nah, saya ingin menjaga semangat mereka itu supaya tidak turun," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo mengatakan, teleconference kali ini diikuti oleh ribuan pelajar se-Kota Surabaya, khususnya Kelas III SMP. Mereka yang ikut teleconference via aplikasi ZOOM memang terbatas hanya 250 siswa, sedangkan pelajar lainnya melalui aplikasi lainnya seperti streaming Youtube dan aplikasi lainnya. "Jadi, totalnya ribuan, karena info ini sudah kami sebar ke semua sekolah," kata Supomo.
Lihat Juga: Kronologi Pelajar di Demak Berhubungan Intim Dalam Kelas Disaksikan Teman-Temannya Sambil Direkam
(Baca juga: Nyanyian Merdu Melody Membasuh Keresahan di Tengah Pandemi )
Ketika wajah Risma nampak di aplikasi itu, mereka langsung ramai memanggil nama wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu. "Halo sayangku semuanya...haloo," kata Risma disambut kata "Halo" juga oleh para pelajar.
Wajah dan senyum Risma nampak ceria kala itu. Seakan dia benar-benar bisa melepas kangennya kepada anak-anaknya itu. Ia pun menanyakan kabar mereka semuanya dan berdoa semoga selalu diberikan kesehatan.
"Apa kabar kalian semuanya? Tidak BT kan kalian di rumah terus? Harus tetap semangat ya. Anak-anakku semuanya I Love You. Anak-anakku, ibu kangen kalian semuanya, makanya ibu adakan kegiatan seperti ini," ujarnya.
Risma jug memberikan motivasinya kepada para pelajar itu. Menurutnya, kondisinya saat ini memang berubah, karena anak-anak itu harus belajar di rumah dengan didampingi oleh orang tua dan gurunya, namun ia meminta semangatnya tidak boleh berubah.
"Semangat kita tidak boleh berubah. Tidak boleh malas-malasan dan tidur-tiduran terus kalau di rumah, kalian harus selalu semangat belajar seperti dulu sebelum ada COVID-19 ini," katanya.
Presiden UCLG ASPAC ini memastikan bahwa para pelajar itu adalah masa depan bangsa, sehingga semua pihak mengharapkan anak-anak itu berhasil dan sukses di kemudian hari. Bahkan, Wali Kota Risma memastikan bahwa semuanya itu sangat mungkin terjadi jika mereka mau berusaha dan terus rajin belajar.
"Harus ditanamkan dalam diri kalian. Aku tidak boleh kalah. Semuanya akan aku lawan. Tidak peduli dari Indonesia maupun luar negeri. Aku akan menjadi kebanggaan Indonesia. Kalian pasti bisa, karena kalian anak-anaknya Bu Risma. Ayo semangat," katanya.
Setelah selesai memberikan motivasi, kemudian Risma memberikan kesempatan untuk bertanya. Mereka pun banyak yang bertanya, termasuk ada pertanyaan tentang belajar di rumah hanya menyelesaikan tugas guru. Akhirnya, Risma pun kembali memberikan motivasinya.
"Kalian belajar itu bukan untuk siapa-siapa, untuk kalian sendiri dan masa depan kalian. Jadi, mulai sekarang harus berjuang sendiri untuk masa depan kalian sendiri. Bukan hanya untuk menyelesaikan tugas, tapi tujuannya untuk menyelamatkan masa depan kalian sendiri," imbuhnya.
Seusai memberikan motivasi, Risma mengatakan bahwa teleconference dengan para pelajar itu untuk memberikan semangat supaya daya kompetisinya tetap terjaga dan tidak turun. Sebab, mereka sudah tidak bertemu di dalam kelas, sehingga ada kemungkinan daya kompetisinya semakin menurun. "Nah, saya ingin menjaga semangat mereka itu supaya tidak turun," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo mengatakan, teleconference kali ini diikuti oleh ribuan pelajar se-Kota Surabaya, khususnya Kelas III SMP. Mereka yang ikut teleconference via aplikasi ZOOM memang terbatas hanya 250 siswa, sedangkan pelajar lainnya melalui aplikasi lainnya seperti streaming Youtube dan aplikasi lainnya. "Jadi, totalnya ribuan, karena info ini sudah kami sebar ke semua sekolah," kata Supomo.
Lihat Juga: Kronologi Pelajar di Demak Berhubungan Intim Dalam Kelas Disaksikan Teman-Temannya Sambil Direkam
(eyt)