Takut Diserang Hizbullah, Israel Bombardir Situs Rudal Suriah

Kamis, 14 Mei 2020 - 11:39 WIB
loading...
Takut Diserang Hizbullah,...
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah memberi isyarat ketika ia berbicara kepada para pendukungnya melalui layar di Beirut, Lebanon. Foto/REUTERS/Aziz Taher
A A A
BEIRUT - Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan Israel sengaja menyerang manufaktur rudal di Suriah yang tak ada kaitannya dengan pasukan Iran maupun Hizbullah. Menurutnya, rezim Zionis takut situs-situs misil Damaskus akan jadi ancaman baru bagi negara mayoritas Yahudi tersebut.

"Sekutu Suriah mulai mengevakuasi pangkalan dan posisinya dua tahun lalu, tanpa ada kaitan dengan serangan Israel," kata Nasrallah, dalam pidato yang disiarkan di stasiun televisi Al Manar, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/05/2020).

Nasrallah mengatakan Israel takut pembuatan rudal presisi bisa menciptakan bahaya baru bagi rezim Zionis, terlebih situasi saat ini pasukan Assad memegang kendali penuh wilayah Suriah.

"Di Suriah, ada pertempuran imajiner yang dilancarkan Israel, yang menyebut 'tidak mengizinkan kehadiran pasukan militer Iran di Suriah'," kata Nasrallah. "Pasukan Hizbullah dan penasihat strategis Iran akan tetap di Suriah sesuai dengan kepentingan Suriah, dan serangan Israel tidak akan mengubah ini," imbuh dia.

Pada pekan lalu, media Israel; Haaretz yang mengutip sumber pertahanan senior rezim Zionis, melaporkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir Israel telah secara signifikan meningkatkan cakupan serangannya di Suriah. Menurut laporan itu, ada tanda-tanda bahwa setelah serangan yang banyak di antaranya ditargetkan terhadap lokasi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah membuat Iran mulai menarik pasukannya dari Suriah.

Nasrallah mengatakan klaim pejabat pertahanan Israel tentang prestasi tentaranya di Suriah itu hanya bualan. "Publik Israel harus memahami bahwa kepemimpinannya berbohong dan menjualnya ilusi," katanya.

Menurutnya, serangan-serangan rezim Zionis memang menyebabkan kerusakan di Suriah. Namun, itu tidak membuat Hizbullah menuruti kehendak Israel. "Setiap evakuasi atau pengurangan kehadiran terjadi dalam koordinasi dengan tentara Suriah dan merupakan hasil kemenangan, dan bukan seperti yang diklaim Israel," katanya.

“Kami tidak punya alasan untuk berada di daerah-daerah di mana kampanye (perang) telah dimenangkan, itulah sebabnya kami mengevakuasi pasukan dan mengembalikan mereka ke pangkalan mereka di Lebanon, termasuk Lebanon selatan. Hizbullah dan Iran telah berkorban sejak 2011 dan tidak pernah keluar dari wilayah Suriah berdasarkan keinginan Israel."
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2284 seconds (0.1#10.140)