Tiga Polisi Prancis Ditembak Mati saat Merespons Kekerasan Rumah Tangga

Kamis, 24 Desember 2020 - 01:01 WIB
loading...
Tiga Polisi Prancis Ditembak Mati saat Merespons Kekerasan Rumah Tangga
Polisi Prancis berdiri di jalan di Saint-Just, Prancis tengah setelah insiden penembakan pada 23 Desember 2020. Foto/CNN
A A A
PARIS - Seorang pria menembak mati tiga petugas polisi di Prancis tengah. Tiga polisi itu ditembak mati dan polisi keempat terluka setelah mereka merespons kekerasan rumah tangga di Puy de Dome, barat Lyon, pada Rabu (23/12) pagi.

“Tersangka pelaku lari dari lokasi kejadian, memicu perburuan. Pria itu ditemukan tewas,” ungkap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis Gerald Darmanin.

Darmanin merilis pernyataan mengungkapkan "kesedihan yang mendalam" setelah kematian Letnan Cyril Morel, Pejabat Waran Remi Dupuis, dan Brigadir Arno Mavel, dari Puy-de-Dome Departmental Gendarmerie, yang terbunuh selama bertugas menangani kekerasan dalam rumah tangga.

Afiliasi CNN, BFM TV, melaporkan, “Petugas polisi ditembak mati oleh seorang pria berusia 48 tahun ketika mereka mencoba menyelamatkan seorang wanita yang berlindung di atap rumah. Rumah itu dibakar tetapi wanita itu dapat diselamatkan.” (Baca Juga: Agen Shin Bet Tembaki Pengemudi Israel karena Dikira Teroris)

Rincian lebih lanjut seputar kematian tersangka belum dirilis. (Lihat Infografis: Lima Shio yang Diprediksi Beruntung pada Tahun 2021)

"Ditelpon untuk turun tangan membantu seorang wanita yang telah dipukuli suaminya, polisi (petugas), dalam keadaan yang belum diklarifikasi, ditembak oleh pria tersebut dan membalas tembakan," ungkap Darmanin. (Lihat Video: Tak Terima Ditegur Makan Mi Instan, Seorang Pemuda Ancam Bunuh Ibu Kandung)



Menurut Darmanin, Mavel, 21, terluka parah dan meninggal karena luka-lukanya. Dua petugas lainnya yang melakukan pengintaian ke arah rumah tersebut secara bergantian terlibat baku tembak.

Morel, 45, dan Dupuis, 37, terluka parah. Seorang petugas keempat yang terluka di paha sedang dirawat oleh layanan darurat dan hidupnya tidak dalam bahaya.

Di Twitter, Perdana Menteri Prancis Jean Castex menulis tweet, "Tragedi ini mempengaruhi kita semua dan membuat duka seluruh negeri."
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0961 seconds (0.1#10.140)