Kota Bandung Lakukan Simulasi Vaksinasi COVID-19, Ini Tahapannya

Rabu, 23 Desember 2020 - 15:52 WIB
loading...
Kota Bandung Lakukan...
Simulasi pemberian vaksil COVID-19 di Puskesmas Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (23/12/2020). Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menggelar simulasi pemberian vaksil COVID-19 di Puskesmas Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (23/12/2020).

Simulasi ini merupakan bagian dari upaya kesiapan Kota Bandung untuk vaksinasi COVID-19. “Kita hari ini mengadakan simulasi untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19. Kita sendiri masih mencari bentuk juknis (petunjuk teknis) yang sudah ada. Tapi apakah juknis ada perkembangan selanjutnya, ini masih menunggu,” tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani dalam keterangan resminya.

Menurut dia, simulasi bertujuan mencari potensi yang mungkin muncul pada saat vaksinasi. “Sebetulnya Dinkes dan puskesmas sudah rutin mengadakan kegiatan imunisasi yang sifatnya massal. Tapi COVID-19 ini, pertama jenis vaksin baru dan kedua sistemnnya agak berbeda,” ujarnya.

Rosye mengatakan, untuk mempermudah pelaksanaan pemberian vaksin, ada keterlibatan BPJS dalam pelaksanaannya. Mulai dari pendaftaran dan persyaratan yang akan berlaku.

“Ada keterlibatan dari BPJS karena ikut di dalam aplikasi tiket dan ada aplikasi lainnya. Sehingga memang butuh untuk melihat ataupun mencoba menjalankannya,” ungkapnya.

Mengenai tahapannya, Rosye menyebutkan, tahap pertama pendaftaran ke aplikasi Peduli Lindungi. Data tersebut terhubung dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

“Data itu terhubung dari Disdukcapil, lalu data yang sudah ada di BPJS akan terkoneksi masing-masing akan memperoleh pemberitahuan yang disampaikan sebelumnya adalah SMS. Nanti masing-masing warga akan mengisi di situ seperti skrining kesehatan sampai bersedia atau tidak. Tetapi itu bisa berubah, belum final menunggu juknis dari Kemenkes," paparnya.

Kedua, skrining berupa interaksi atau wawancara antara warga dan petugas mengenai penyakit yang diderita atau tidak.

"Contohnya, apakah pernah mengalami demam, ISPA, batuk dan sesak 7 hari kebelakang. Mengalami diare dan apakah ada kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi COVID-19. Setelah itu, ketika warga dinyatakan sehat maka akan dilakukan vaksinasi," katanya.

(Baca juga: 2 Tersangka Azan Jihad Tidak Ditahan Polres Majalengka, Ini Pertimbangannya)

Masyarakat selanjutnya akan mendapatkan SMS ketika pemanggilan data ini sesuai juknis awal. Sesudah pendaftaran akan mendapatkan SMS panggilan untuk datang ke fasilitas kesehatan (faskes) yang ditunjuk dan waktunya.

(Baca juga: Gus Yaqut Diyakini Mampu Redam Disorientasi Gerakan Keagamaan Kaum Radikal)

Supaya ketika datang di meja satu tinggal klairifikasi, apakah sesuai atau tidak dengan yang sudah terdaftar di aplikasi pendaftaran.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3001 seconds (0.1#10.140)