Ridwan Kamil Lepas Ekspor 20 Ton Kelapa Parut ke Arab Saudi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melepas ekspor 20 ton kelapa parut kering (dessicated coconut) ke Arab Saudi, bertempat di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (8/12/2020).
Tak disangka, hasil olahan kelapa yang biasa digunakan masyarakat Indonesia sebagai bahan baku serundeng itu ternyata banyak diminati negara luar yang digunakan mereka sebagai bahan baku produk olahan makanan ringan.
(baca juga: Sulut Kembali Lepas Ekspor Kelapa Parut ke Empat Negara )
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, ekspor kelapa parut kering dapat menjadi inspirasi bagi generasi milenial untuk memanfaatkan kesuburan lahan di Provinsi Jabar.
"Selamat kepada yang masih bisa ekspor, ini memberikan optimisme. Kebutuhan pasar sekarang mungkin baru seperlimanya," kata Kang Emil.
"Saya minta beritakan ke anak milenial, apa yang masih dibutuhkan oleh pasar. Beritahu bahwa dengan menanam, pendapatan bisa empat kali lipat dari UMR (upah minimum regional)," sambungnya.
Kang Emil juga kembali meyakinkan bahwa sektor pertanian mampu bertahan dan tetap tumbuh di tengah pandemi COVID-19.
"Kopi juga harus jadi primadona karena sekarang pasar banyak meminati kopi," katanya.
(baca juga: Mulai Membaik, Ekspor Jabar Alami Kenaikan Usai PSBB )
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Jabar, Hendy Jatnika mengatakan, kelapa parut kering yang diekspor itu merupakan produk hasil olahan perkebunan kelapa rakyat di Jabar.
Tak disangka, hasil olahan kelapa yang biasa digunakan masyarakat Indonesia sebagai bahan baku serundeng itu ternyata banyak diminati negara luar yang digunakan mereka sebagai bahan baku produk olahan makanan ringan.
(baca juga: Sulut Kembali Lepas Ekspor Kelapa Parut ke Empat Negara )
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, ekspor kelapa parut kering dapat menjadi inspirasi bagi generasi milenial untuk memanfaatkan kesuburan lahan di Provinsi Jabar.
"Selamat kepada yang masih bisa ekspor, ini memberikan optimisme. Kebutuhan pasar sekarang mungkin baru seperlimanya," kata Kang Emil.
"Saya minta beritakan ke anak milenial, apa yang masih dibutuhkan oleh pasar. Beritahu bahwa dengan menanam, pendapatan bisa empat kali lipat dari UMR (upah minimum regional)," sambungnya.
Kang Emil juga kembali meyakinkan bahwa sektor pertanian mampu bertahan dan tetap tumbuh di tengah pandemi COVID-19.
"Kopi juga harus jadi primadona karena sekarang pasar banyak meminati kopi," katanya.
(baca juga: Mulai Membaik, Ekspor Jabar Alami Kenaikan Usai PSBB )
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Jabar, Hendy Jatnika mengatakan, kelapa parut kering yang diekspor itu merupakan produk hasil olahan perkebunan kelapa rakyat di Jabar.