Dicari, Santri Temboro Magetan yang Pulang ke Kalimantan Timur
loading...
A
A
A
SAMARINDA - Dinas Kesehatan Kalimatan Timur meminta kepada pelaku perjalanan dari klaster Magetan untuk melapor di kabupaten/kota masing-masing. Pasalnya, jumlah kasus Covid-19 dari Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Magetan (klaster Magetan) terus meningkat.
"Kami minta kepada seluruh santri dari Magetan agar melaporkan diri ke call centre Covid-19 di kabupaten/kota masing-masing dan menceritakan riwayat perjalanan dan pernah kontak erat dengan siapa saja. Karena ini akan sangat membantu untuk melakukan tracing. Semakin cepat melapor, maka akan semakin cepat ditangani," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak pada Minggu (10/05/2020).
Diketahui, terus terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kalimantan Timur dan didominasi dari 2 klaster yaitu klaster Gowa dan Magetan.
Pada klaster Gowa, terdapat 749 pelaku perjalanan (terdata) menyebar di 9 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Timur. 152 kasus terkonfimasi positif Covid-19.
Sedangkan pada klaster Magetan, terdapat 96 pelaku perjalanan yang menyebar di 5 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Timur. 8 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
"Hari ini (Minggu, 10/05/2020), bertambah lagi 4 kasus terkonfirmasi Covid-19. 2 di antaranya berasal dari Balikpapan dan merupakan klaster Magetan. Ini membuktikan jumlah kasus Covid-19 dari klaster Magetan terus meningkat," jelasnya.
Saat ini Dinas Kesehatan di setiap kabupaten/kota di Kaltim tengah melakukan tracing contact, khususnya pada klaster Gowa dan Magetan yang mendominasi jumlah kasus Covid-19 di Kaltim.
"Jangan sampai kasus Covid-19 di Kaltim semakin banyak hanya karena pelaku perjalanan tidak mau melapor. Sebab, pelaku perjalanan dari Magetan yang terdata, terdapat di 5 daerah di Kalimantan Timur," tambah Andi.
Diketahui, 96 pelaku perjalanan dari klaster Magetan berasal dari 5 daerah di Kaltim. 1 dari Kabupaten Paser, 3 dari Kabupaten Kutai Kartanegara (3 kasus positif), 22 dari Kabupaten Kutai Timur (1 kasus positif), 24 dari Kota Balikpapan (4 kasus positif), dan 46 dari Kota Samarinda.
"Kami minta kepada seluruh santri dari Magetan agar melaporkan diri ke call centre Covid-19 di kabupaten/kota masing-masing dan menceritakan riwayat perjalanan dan pernah kontak erat dengan siapa saja. Karena ini akan sangat membantu untuk melakukan tracing. Semakin cepat melapor, maka akan semakin cepat ditangani," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak pada Minggu (10/05/2020).
Diketahui, terus terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kalimantan Timur dan didominasi dari 2 klaster yaitu klaster Gowa dan Magetan.
Pada klaster Gowa, terdapat 749 pelaku perjalanan (terdata) menyebar di 9 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Timur. 152 kasus terkonfimasi positif Covid-19.
Sedangkan pada klaster Magetan, terdapat 96 pelaku perjalanan yang menyebar di 5 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Timur. 8 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
"Hari ini (Minggu, 10/05/2020), bertambah lagi 4 kasus terkonfirmasi Covid-19. 2 di antaranya berasal dari Balikpapan dan merupakan klaster Magetan. Ini membuktikan jumlah kasus Covid-19 dari klaster Magetan terus meningkat," jelasnya.
Saat ini Dinas Kesehatan di setiap kabupaten/kota di Kaltim tengah melakukan tracing contact, khususnya pada klaster Gowa dan Magetan yang mendominasi jumlah kasus Covid-19 di Kaltim.
"Jangan sampai kasus Covid-19 di Kaltim semakin banyak hanya karena pelaku perjalanan tidak mau melapor. Sebab, pelaku perjalanan dari Magetan yang terdata, terdapat di 5 daerah di Kalimantan Timur," tambah Andi.
Diketahui, 96 pelaku perjalanan dari klaster Magetan berasal dari 5 daerah di Kaltim. 1 dari Kabupaten Paser, 3 dari Kabupaten Kutai Kartanegara (3 kasus positif), 22 dari Kabupaten Kutai Timur (1 kasus positif), 24 dari Kota Balikpapan (4 kasus positif), dan 46 dari Kota Samarinda.
(nag)