Imbas Pandemi, Operator Karaoke Ini Rintis Usaha Lampu Hias Berbahan Pipa Paralon

Jum'at, 13 November 2020 - 17:07 WIB
loading...
Imbas Pandemi, Operator Karaoke Ini Rintis Usaha Lampu Hias Berbahan Pipa Paralon
Sigit Puji Restiyono (36) membuat kap lampu dari bahan pipa paralon di rumahnya, Dusun Jetak, Kelurahan/Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Foto/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SEMARANG - Semenjak pandemi COVID-19 , tempat karaoke di wilayah Bandungan, Kabupaten Semarang sepi pengunjung. Bahkan sampai saat ini, industri usaha hiburan tersebut masih terpuruk.

Kondisi ini membuat pendapatan para pekerja di tempat karaoke turun drastis. Bahkan, ada pekerja yang di rumahkan sehingga tidak memiliki pendapatan.

Mereka pun harus putar otak untuk mencari pendapatan guna memenuhi kebutuhan keluarga. Seperti yang dialami Sigit Puji Restiyono (36) warga Dusun Jetak RT 5 RW 2, Kelurahan Bandungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

Guna mencari penghasilan tambahan, lelaki yang bekerja di salah satu tempat karaoke di Bandungan ini mulai merintis usaha lampu hias berbahan pipa paralon.

"Sebelum pandemi (COVID-19), saya digaji Rp1,5 juta perbulan. Sejak pandemi gaji berkurang karena pendapatan tempat bekerja juga menurun lantaran pengunjung dibatasi termasuk jam operasional. Untuk mendapatkan tambahan, saya rintis usaha ini," katanya, Jumat (13/11/2020).

Menurut Sigit, bisnis lampu hias dengan bahan pipa paralon dia terbilang masih pemula. Sekali produksi perhari hanya mampu menghasilkan satu buah kap lampu siap pakai.

"Dalam proses pembuatan kap lampu ukir, saya memanfaatkan pipa paralon dengan ukuran lingkaran 3 sampai 4 inci. Kemudian sejumlah alat seperti gerenda, amplas, stiker jenis skotlet, cat Pylox, dan kayu papan penyangga lampu," terangnya.

Sigit terinspirasi membuat lampu hias dengan motif ukir tokoh atau bunga setelah menonton YouTube. Awal mula membuat kap lampu dirinya memakai paralon bekas yang diambil dari tempat karaoke.

Semula hasil karyanya hanya untuk menghias warung di rumah. Dalam perjalanan waktu, Sigit berpikir untuk memproduksi lebih banyak karena banyak peminat. Sampai sekarang telah tersedia puluhan kap lampu hias dengan beragam motif.

"Sampa saat ini, saya sudah membuat puluhan kap lampu. Motifnya mulai karakter orang, tokoh kartun, bunga-bunga, kupu-kupu dan sebagainya," ujarnya. (Baca juga: Update Kasus COVID-19 Salatiga, Bertambah 9 dan 1 Pasien Meninggal)

Bapak dua anak tersebut mengaku kerajinan berbahan dasar pipa paralon itu dijual mulai Rp100.000 hingga Rp200.000. Setiap bahan baku paralon dengan panjang 4 meter, Sigit dapat menghasilkan lima lampu hias.

Sejauh ini, kata dia, yang tersulit adalah membuat kap lampu dengan motif kupu-kupu. Adapun biaya untuk pembelian bahan baku pembuatan dirinya mengeluarkan biaya mencapai Rp90.000. (Baca juga: 2 Anggota DPRD Malang Kecelakaan di Tol Ngawi-Solo, 1 Tewas)

"Sementara ini penjualan masih manual dari teman ke teman. Pembeli terjauh dari Yogjakarta," pungkasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3136 seconds (0.1#10.140)