Jabar Dibanjiri Wisatawan, Rapid Test Acak Digelar di Lokasi Wisata

Minggu, 01 November 2020 - 10:50 WIB
loading...
Jabar Dibanjiri Wisatawan,...
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jabar, Daud Achmad memaparkan perkembangan hasil rapid tes acak dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (31/10/2020). SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Satgas Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jawa Barat bersama Tim Gabungan dari pemkab/kota, TNI/Polri, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terus mengintensifkan rapid test acak dengan menyisir objek-objek wisata di Provinsi Jabar.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Jabar masih terus bergerak secara dinamis. Rapid test acak yang digelar selama libur panjang kali ini menjadi salah satu upaya menekan potensi penularan COVID-19 di Jabar.

Terlebih, lanjut Daud, dalam libur panjang kali ini, banyak warga dari DKI Jakarta dan sekitarnya yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19 menghabiskan waktu akhir pekannya dengan berlibur di Jabar.

(Baca juga: Volume Kendaraan di Tol Cipali Mulai Mengalami Penurunan )

Rapid tes acak, kata Daud, diharapkan menekan tingkat penyebaran sekaligus menjadi bahan pemetaan penyebaran COVID-19 jika didapati wisatawan yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Kita memang mengadakan (rapid) tes secara acak di pusat kerumunan, tempat wisata, kemudian pasr, dan juga ada kemungkinan upacara peringatan Maulid Nabi," ujar Daud.

Berdasarkan data per Kamis (29/10/2020) lalu, lanjut Daud, Kabupaten Bogor menempati urutan pertama dengan jumlah wisatawan yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid tes acak tersebut. "Dari 900 wisatawan yang jalani rapid test, ada sekitar 50 orang positif dan langsung menjalani swab test," sebut Daud.

(Baca juga: Geger, Penemuan Mayat Pria Paruh Baya di Pasar Induk Cikuburuk )

Di daerah lain, Daud menyebutkan, sebanyak 1 orang wisatawan dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid tes acak terhadap 77 orang wisatawan. Sementara di Cirebon, dari 100 orang yang menjalani rapid tes, hasilnya tidak ada yang reaktif.

Bagi wisatawan yang dinyatakan reaktif, lanjut Daud, langsung tes swab dan diminta melakukan isolasi mandiri hingga hasil tes swab keluar. Data wisatawan yang dinyatakan positif nantinya juga disampaikan kepada dinas kesehatan dimana wisatawan itu berdomisili.

"Semuanya sekarang sudah lakukan swab test dan hasilnya baru keluar tiga sampai empat hari," kata Daud seraya berharap, di akhir operasi, pihaknya mendapati data hasil rapid tes acak yang digelar di 54 titik tersebar di 14 kabupaten/kota itu.

Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Marion Siagian menyatakan, penerapan protokol kesehatan dengan baik dan benar menjadi tameng terkuat dalam mencegah sebaran COVID-19, khususnya di tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan.

"Masyarakat diimbau tetap menjaga kesehatan dengan menaati protokol kesehatan, yaitu memakai masker dengan benar, tidak menurunkan masker di bawah hidung atau di bawah dagu," kata Marion.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2060 seconds (0.1#10.140)