Wali Kota Buka Pembinaan Kader Bela Negara di Rindam IM
loading...
A
A
A
BANDA ACEH -
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman membuka secara resmi Pembinaan Kader Bela Negara bagi Pemuda-Pemudi Banda Aceh di Komando Pendidikan (Dodik) Bela Negara Resimen Induk Daerah Militer Iskandar Muda (Rindam IM), Mata Ie, Aceh Besar, Selasa, (13/10/2020).
Seremoni pembukaan digelar dalam suatu upacara yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Aminullah. Di antara tamu undangan terlihat hadir Danrindam IM Kolonel Inf Marzuki, Dandodik Bela Negara Rindam IM Letkol Inf Nasrun Nasution, dan Kepala Badan Kesbangpol Banda Aceh T Samsuar.
Kegiatan yang berlangsung 12-16 Oktober 2020 itu diikuti oleh 100 pemuda dari 90 gampong se-Banda Aceh. Selama lima hari, mereka akan dibekali dengan beragam materi mulai dari PBB, pengantar bela negara, penegakan hukum dan HAM, ancaman narkoba, hingga penerapan nilai-nilai syariat Islam.
Dalam amanatnya usai penyematan tanda peserta, Aminullah mengatakan pendidikan bela negara jangan diartikan sebagai gerakan wajib militer atau militerisasi. “Tapi kehadiran para peserta merupakan bukti nyata dalam membangun sikap anak negeri untuk menyadari hak dan kewajibannya bagi negara.”
Menurutnya, apapun profesi yang digeluti, bela negara adalah kewajiban yang harus dijunjung demi tegaknya marwah dan kelangsungan hidup bangsa. “Makna bela negara sangat luas. Para guru, para tenaga kesehatan, dan profesi lain yang menjalankan perannya di daerah terpencil, juga bisa dikatakan sedang melakukan bela negara.”
Setiap orang yang berjuang mengharumkan nama bangsa, bisa pula dikategorikan sebagai bela negara. “Termasuk mereka yang aktif menjaga kelestarian budaya, peduli pada lingkungan, aktif mencegah penyalahgunaan narkoba, gerakan melawan kejahatan, dan juga para pejabat negara yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab,” katanya.
Oleh karenanya, wali kota mengajak seluruh peserta pembinaan bela negara 2020 untuk memahami dan tidak mengartikan bela negara secara sempit. “Sosialisasikanlah pemahaman ini secara lebih masif agar semangat bela negara menjadi spirit bagi setiap rakyat Indonesia,” ujar Aminullah.
Di tengah pandemi Covid-19 sperti saat ini, menerapkan protokol kesehatan sehingga menjadi teladan bagi masyarakat juga menjadi bagian dari bela negara. “Saya mengajak para peserta sekalian untuk terlibat aktif dalam menjalankan protokol kesehatan 4M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jatak, dan menghindari kerumunan di daerahnya masing-masing,” ajak wali kota.
Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada Pangdam, Danrindam, dan Dandodik Bela Negara Rindam IM yang akan menggembleng 100 pemuda Banda Aceh selama lima hari kedepan. “Untuk para peserta manfaatkanlah momen ini. Jangan pernah berhenti belajar dan berlatih. Sebab ilmu yang diperoleh dari pembinaan ini nantinya akan menjadi modal penting dalam mengembangkan diri di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman membuka secara resmi Pembinaan Kader Bela Negara bagi Pemuda-Pemudi Banda Aceh di Komando Pendidikan (Dodik) Bela Negara Resimen Induk Daerah Militer Iskandar Muda (Rindam IM), Mata Ie, Aceh Besar, Selasa, (13/10/2020).
Seremoni pembukaan digelar dalam suatu upacara yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Aminullah. Di antara tamu undangan terlihat hadir Danrindam IM Kolonel Inf Marzuki, Dandodik Bela Negara Rindam IM Letkol Inf Nasrun Nasution, dan Kepala Badan Kesbangpol Banda Aceh T Samsuar.
Kegiatan yang berlangsung 12-16 Oktober 2020 itu diikuti oleh 100 pemuda dari 90 gampong se-Banda Aceh. Selama lima hari, mereka akan dibekali dengan beragam materi mulai dari PBB, pengantar bela negara, penegakan hukum dan HAM, ancaman narkoba, hingga penerapan nilai-nilai syariat Islam.
Dalam amanatnya usai penyematan tanda peserta, Aminullah mengatakan pendidikan bela negara jangan diartikan sebagai gerakan wajib militer atau militerisasi. “Tapi kehadiran para peserta merupakan bukti nyata dalam membangun sikap anak negeri untuk menyadari hak dan kewajibannya bagi negara.”
Menurutnya, apapun profesi yang digeluti, bela negara adalah kewajiban yang harus dijunjung demi tegaknya marwah dan kelangsungan hidup bangsa. “Makna bela negara sangat luas. Para guru, para tenaga kesehatan, dan profesi lain yang menjalankan perannya di daerah terpencil, juga bisa dikatakan sedang melakukan bela negara.”
Setiap orang yang berjuang mengharumkan nama bangsa, bisa pula dikategorikan sebagai bela negara. “Termasuk mereka yang aktif menjaga kelestarian budaya, peduli pada lingkungan, aktif mencegah penyalahgunaan narkoba, gerakan melawan kejahatan, dan juga para pejabat negara yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab,” katanya.
Oleh karenanya, wali kota mengajak seluruh peserta pembinaan bela negara 2020 untuk memahami dan tidak mengartikan bela negara secara sempit. “Sosialisasikanlah pemahaman ini secara lebih masif agar semangat bela negara menjadi spirit bagi setiap rakyat Indonesia,” ujar Aminullah.
Di tengah pandemi Covid-19 sperti saat ini, menerapkan protokol kesehatan sehingga menjadi teladan bagi masyarakat juga menjadi bagian dari bela negara. “Saya mengajak para peserta sekalian untuk terlibat aktif dalam menjalankan protokol kesehatan 4M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jatak, dan menghindari kerumunan di daerahnya masing-masing,” ajak wali kota.
Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada Pangdam, Danrindam, dan Dandodik Bela Negara Rindam IM yang akan menggembleng 100 pemuda Banda Aceh selama lima hari kedepan. “Untuk para peserta manfaatkanlah momen ini. Jangan pernah berhenti belajar dan berlatih. Sebab ilmu yang diperoleh dari pembinaan ini nantinya akan menjadi modal penting dalam mengembangkan diri di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
(atk)