Tekan Angka Anak Putus Sekolah, Jateng Luncurkan Sekolah Virtual

Selasa, 13 Oktober 2020 - 13:24 WIB
loading...
Tekan Angka Anak Putus...
Gubernur Ganjar Pranowo melaunching kelas virtual pada SMAN 1 Kemusu, Boyolali dan SMAN 3 Brebes, Selasa (13/10/2020). Foto Dok Humas Pemprov
A A A
SEMARANG - Pemprov Jawa Tengah membuat sekolah virtual untuk menanggulangi angka anak putus sekolah. Sekolah virtual dibuka di SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali.

Peresmian sekolah virtual itu dilakukan secara daring oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di ruang kerjanya, Selasa (13/10/2020). Hadir dalam acara itu, sejumlah siswa yang mengikuti sekolah virtual beserta orang tua masing-masing.

Kepada Ganjar, para siswa yang notabene adalah siswa miskin sangat bersyukur dengan dibukanya sekolah virtual itu. Mereka yang mengatakan tidak bisa melanjutkan sekolah karena alasan ekonomi, akhirnya bisa melanjutkan cita-citanya.

(Baca juga: 45.000 Anak di Jawa Tengah Putus Sekolah karena Permasalahan Biaya )

"Bersyukur sekali dengan adanya sekolah virtual ini, saya jadi bisa kembali sekolah dan melanjutkan cita-cita. Kemarin tidak mendaftar SMA/SMK karena tidak punya biaya, bapak hanya petani yang penghasilannya tidak bisa diharapkan," kata Aprilia Lestari,15, salah satu siswa kelas virtual di SMAN 1 Kemusu Boyolali.

Hal senada disampaikan Yevi Nurfahmi,16, siswa sekolah virtual lain asal Brebes. Orang tua yang hanya bekerja sebagai asisten rumah tangga, membuat harapannya memperoleh pendidikan lebih tinggi pupus.

"Enggak daftar SMA karena faktor ekonomi, orang tua hanya bekerja sebagai ART. Senang sekali ada sekolah virtual ini, jadi saya bisa kembali sekolah. Saya ingin menjadi seorang penyanyi," ucapnya tulus.

(Baca juga: Miris, Balita Tewas Tercebur ke Dalam Ember saat Mau Mandi )

Ganjar menerangkan, ide awal pembuatan sekolah virtual ini adalah untuk memberikan semua anak-anak kesempatan belajar. Banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah atau berhenti sekolah, karena alasan biaya.

"Maka kami buat konsep sekolah virtual ini, agar mereka yang tidak sekolah atau berhenti sekolah karena faktor ekonomi, tetap bisa sekolah dengan baik. Akan kami dampingi dan bantu mereka melanjutkan cita-citanya," ucapnya.

Untuk sementara, rintisan sekolah virtual dibuka di dua tempat, yakni di Brebes dan Boyolali. Masing-masing sekolah diikuti oleh 36 siswa.

Sekolah virtual di dua tempat itu diampu oleh sekolah negeri yang ada di sana, yakni SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali. Sehingga, proses belajar mengajar yang didapat bisa tetap memenuhi standar pendidikan nasional.

"Sekolah virtual ini diampu oleh sekolah SMA/SMK negeri yang ada di sana. Harapannya, anak-anak ini bisa tetap belajar di rumah dengan sistem daring dan sekali-kali bisa tatap muka. Maka, mereka anak-anak yang punya cita-cita bagus, akan mendapatkan kesempatan," jelasnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4378 seconds (0.1#10.140)