Pengusaha Antusias Penerapan Kembali PSBB Transisi Jakarta
loading...
Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha menyambut baik diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) masa transisi di DKI Jakarta . Keputusan ini diharapkan geliat perekonomian di ibu kota bengangsur pulih.
"Terutama, bagi pelaku usaha termasuk UMKM di sektor restoran, retail dan jasa lainnya yang tertekan dan terpaksa berhenti sementara dapat memulai operasionalnya kembali," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani, Minggu (11/10/2020). (Baca juga: PSBB Transisi, Dinas Pendidikan DKI Belum Izinkan Belajar Tatap Muka di Sekolah)
Menurut dia, perlu ada kerja sama yang solid antara dunia usaha dan pemerintah agar protokol kesehatan dapat terus ditegakkan dengan disiplin sehingga tidak ada klaster baru baik pabrik maupun perkantoran.
Di sisi lain, diharapkan pemerintah dapat lebih bijaksana dalam mengimplementasi kebijakan PSBB. Dari sisi protokol kesehatan sama-sama harus secara kolektif dilaksanakan, namun demikian pemerintah juga harus peduli dengan kebutuhan dunia usaha dalam segi kecepatan penyaluran insentif, kredit dan bantuan bagi sektor-sektor yang terdampak. (Baca juga: PSBB Transisi, Boleh Makan di Tempat Restoran, Bioskop dan Olahraga Air Kapasitas 25%)
"Tanpa ada dukungan tersebut makin banyak dunia usaha yang gulung tingkar sehingga makin banyak masyarakat yang masuk sektor ekonomi informal," kata Shinta.
Sektor ekonomi informal juga akan lebih rentan dibandingkan dunia usaha formal dalam menghadapi kebijakan-kebijakan pembatasan usaha dan ruang gerak. "Karena itu dibutuhkan two ways recovery dari segi ekonomi kepada bidang usaha dan juga secara kolektif disiplin meminimalisasi transmisi Covid-19," ucapnya.
"Terutama, bagi pelaku usaha termasuk UMKM di sektor restoran, retail dan jasa lainnya yang tertekan dan terpaksa berhenti sementara dapat memulai operasionalnya kembali," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani, Minggu (11/10/2020). (Baca juga: PSBB Transisi, Dinas Pendidikan DKI Belum Izinkan Belajar Tatap Muka di Sekolah)
Menurut dia, perlu ada kerja sama yang solid antara dunia usaha dan pemerintah agar protokol kesehatan dapat terus ditegakkan dengan disiplin sehingga tidak ada klaster baru baik pabrik maupun perkantoran.
Di sisi lain, diharapkan pemerintah dapat lebih bijaksana dalam mengimplementasi kebijakan PSBB. Dari sisi protokol kesehatan sama-sama harus secara kolektif dilaksanakan, namun demikian pemerintah juga harus peduli dengan kebutuhan dunia usaha dalam segi kecepatan penyaluran insentif, kredit dan bantuan bagi sektor-sektor yang terdampak. (Baca juga: PSBB Transisi, Boleh Makan di Tempat Restoran, Bioskop dan Olahraga Air Kapasitas 25%)
"Tanpa ada dukungan tersebut makin banyak dunia usaha yang gulung tingkar sehingga makin banyak masyarakat yang masuk sektor ekonomi informal," kata Shinta.
Sektor ekonomi informal juga akan lebih rentan dibandingkan dunia usaha formal dalam menghadapi kebijakan-kebijakan pembatasan usaha dan ruang gerak. "Karena itu dibutuhkan two ways recovery dari segi ekonomi kepada bidang usaha dan juga secara kolektif disiplin meminimalisasi transmisi Covid-19," ucapnya.
(jon)
Lihat Juga :
