2 Orang Dikabarkan Terseret Banjir Bandang Cicurug Sukabumi

Senin, 21 September 2020 - 20:12 WIB
loading...
2 Orang Dikabarkan Terseret Banjir Bandang Cicurug Sukabumi
Banjir bandang menerjang Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Foto/Tangkapan Layar Video Amatir
A A A
BANDUNG - Banjir bandang yang menerjang Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat , Senin (21/9/2020) sekitar pukul 17.10 WIB, dilaporkan menyeret satu unit rumah, dua unit mobil, dan dua warga.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Budi Budiman mengatakan, berdasarkan laporan sementara BPBD Kabupaten Sukabumi, bencana banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Sukabumi dan sekitarnya dalam durasi beberapa jam. (BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Cicurug Sukabumi )

"Meski dilaporkan ada dua orang yang terseret banjir bandang, tetapi masih ditelusuri kebenarannya. Untuk sementara, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya satu rumah benar terseret banjir bandang," kata Budi Budiman. (BACA JUGA: Wanita Cantik Tewas Tanpa Busana di Bibir Pantai Kejawanan Cirebon )

Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Barat, ujar Budi, memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi. BPBD Jabar menurunkan lima anggota untuk membantu assessment ke Kabupaten Sukabumi. (BACA JUGA: Soal Isu Bandung Ditutup bagi Warga Luar Kota, Kapolrestabes Bandung: Hoaks Itu! )

Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi 1 unit rumah hanyut dan 1 mobil hanyut akibat banjir ini.

"Banjir bandang dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Cipeuncit meluap. Lokasi terdampak bencana ini berada di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat," kata Raditya.

Hingga kini, ujar Kepala Pusdatin BNPB, BPBD Kaupaten Sukabumi masih melakukan pendataan di lokasi terdampak. Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi berada di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan evakuasi warga terdamkap.

"Wilayah Jawa Barat termasuk provinsi yang berpotensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga dua hari ke depan 22–23 September 2020," ujar Kepala Pusdatin BNPB.

Sementara itu, dalam dua hari ke depan, 22–23 September 2020, wilayah Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disetai kilat dan angin kencang.

Pada 22 September 2020, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah berkondisi tersebut antara lain Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku dan Papua.

Sedangkan pada 23 September 2020, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah berpotensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang untuk wilayah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku dan Papu.

"Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Angin puting beliung biasanya terjadi saat pergantian musim, dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya," pungkas Raditya.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0848 seconds (0.1#10.140)