Penderita Diabetes dan Hipertensi di Jateng Dibuatkan Gelang Khusus

Senin, 21 September 2020 - 17:43 WIB
loading...
Penderita Diabetes dan Hipertensi di Jateng Dibuatkan Gelang Khusus
Untuk menekan kematian akibat COVID, Dinas Kesehatan Jateng harus secepatnya mendata orang dengan penyakit diabetes dan hipertensi. FOTO : Ilustrasi
A A A
SEMARANG - Dinas Kesehatan Provinsi Jateng harus secepatnya mendata orang dengan penyakit diabetes dan hipertensi .

Sebab dari data tercatat, dua penyakit ini menjadi penyumbang tertinggi angka kematian selama pandemi COVID-19 di Jawa Tengah.(Baca juga : Tekan Kematian COVID, Penderita Hipertensi Dilarang Keluar Rumah )

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 di Gedung A lantai 2 Pemprov Jateng, Senin (21/9). Tak hanya mendata, Ganjar meminta ada tindakan khusus pada orang-orang dengan penyakit itu.

"Memang yang kumorbit ini betul-betul perlu mendapatkan perhatian khusus. Maka, saya minta didata dan dilakukan treatment-treatment tertentu," kata Ganjar.

Dari data yang ada, sumbangan kasus meninggal pasien COVID-19 dengan komorbid diabetes di Jawa Tengah sebesar 39,9 persen. Sementara pasien COVID-19 yang meninggal disertai komorbid hipertensi sebanyak 32,0 persen.

Dia juga mengusulkan, agar orang dengan diabetes dan hipertensi di Jawa Tengah, dibuatkan gelang khusus. Gelang itu berfungsi untuk menandakan, bahwa orang-orang tersebut harus dijaga secara ketat.

"Sehingga orang akan tahu, mereka orang-orang dengan komorbid yang harus dijaga. Jadi, kita tidak mendekat dan seterusnya, agar mereka tidak tertular virus COVID-19. Ini cara pencegahan kita kepada mereka," tegasnya.

Selain itu, saat ini pihaknya sedang mengebut penanganan COVID-19 dengan cara mikrozonasi. Ia telah memerintahkan Kabupaten/Kota untuk menganalisis, daerah mana saja yang masuk zona merah atau kuning, dan memetakan sampai tingkat kelurahan dan RT/RW.

"Ada 9 Kabupaten/Kota di Jateng yang mendapat perhatian. Saya minta mereka membuat mikrozonasi sampai ke tingkat paling kecil. Setelah itu, nanti kita keroyok bersama-sama untuk menyelesaikannya," terangnya.(Baca juga : Mengaku Bisa Gandakan Uang, Residivis Tipu Korbannya Ratusan Juta )
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1930 seconds (0.1#10.140)