Tausiah dan Zikir Gemilang Akan Digelar Kembali
loading...
A
A
A
BANDA ACEH - Kabag Humas Setdako Banda Aceh Irwan mengatakan atas desakan dari warga kota yang tergabung dalam jemaah zikir gemilang sangat berharap kegiatan tausiah dan zikir gemilang dapat digelar kembali. “Untuk itu akan kita gelar kembali dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19,” katanya, Rabu (16/9/2020).
Kata Irwan, Pemko Banda Aceh selama ini saling mengisi dengan Majelis Zikir di Banda Aceh yaitu, Majelis Zikrullah Aceh (MZA), Majelis Zikir Zawiyah Nurun Nabi, Majelis Zikir Rateeb Siribee, Majelis Zikir Mujiburrahman, Majelis Zikir Arafah, dayah-dayah, seluruh Pimpinan Dayah, Akademisi, Cendikiawan, Ulama (MPU), tokoh-tokoh Masyarakat, ormas-ormas, dinas/instansi, dan lainnya yang tergabung dalam Majelis zikir dan Pengajian Gemilang (MPG).
Sejumlah prokes yang akan diterapkan saat penyelenggaraan zikir nantinya antara lain pembatasan jumlah jemaah dengan cara digilir, duduk menjaga jarak, dan pembatasan durasi. “Juga memakai masker, tidak salam-salaman, lalu begitu selesai langsung membubarkan diri,” katanya.
“Kemudian acara akan kita siarkan secara live lewat berbagai media sehingga warga kota tetap bisa mengikuti kegiatan zikir dari rumah masing-masing,” katanya lagi.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Zikir dan Pengajian Gemilang (MPG) Banda Aceh, Ustaz Jumaris mengatakan saatnya kita bersinergi melawan pandemi Covid-19, “Baik dengan protokol kesehatan dan tentunya senjata kita orang mukmin adalah zikir dan doa,” ujarnya
Menurut dia, berzikir itu adalah usaha untuk menjauhkan diri dari bala Allah SWT. “Rencana menghidupkan kembali oleh MPG termasuk upaya dan ikhtiar tepat untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang melanda bangsa ini,” katanya.
“Tak ada kepentingan apapun, termasuk soal politik. Ini murni untuk menjawab kegelisahan umat. Oleh karena itulah MPG Banda Aceh akan kembali menggelar zikir dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat,” ungkapnya.
Kata Irwan, Pemko Banda Aceh selama ini saling mengisi dengan Majelis Zikir di Banda Aceh yaitu, Majelis Zikrullah Aceh (MZA), Majelis Zikir Zawiyah Nurun Nabi, Majelis Zikir Rateeb Siribee, Majelis Zikir Mujiburrahman, Majelis Zikir Arafah, dayah-dayah, seluruh Pimpinan Dayah, Akademisi, Cendikiawan, Ulama (MPU), tokoh-tokoh Masyarakat, ormas-ormas, dinas/instansi, dan lainnya yang tergabung dalam Majelis zikir dan Pengajian Gemilang (MPG).
Sejumlah prokes yang akan diterapkan saat penyelenggaraan zikir nantinya antara lain pembatasan jumlah jemaah dengan cara digilir, duduk menjaga jarak, dan pembatasan durasi. “Juga memakai masker, tidak salam-salaman, lalu begitu selesai langsung membubarkan diri,” katanya.
“Kemudian acara akan kita siarkan secara live lewat berbagai media sehingga warga kota tetap bisa mengikuti kegiatan zikir dari rumah masing-masing,” katanya lagi.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Zikir dan Pengajian Gemilang (MPG) Banda Aceh, Ustaz Jumaris mengatakan saatnya kita bersinergi melawan pandemi Covid-19, “Baik dengan protokol kesehatan dan tentunya senjata kita orang mukmin adalah zikir dan doa,” ujarnya
Menurut dia, berzikir itu adalah usaha untuk menjauhkan diri dari bala Allah SWT. “Rencana menghidupkan kembali oleh MPG termasuk upaya dan ikhtiar tepat untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang melanda bangsa ini,” katanya.
“Tak ada kepentingan apapun, termasuk soal politik. Ini murni untuk menjawab kegelisahan umat. Oleh karena itulah MPG Banda Aceh akan kembali menggelar zikir dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat,” ungkapnya.
(alf)