Jalan Penghubung Sulsel-Sulbar di Tator Menyempit Gegara Longsor
loading...
A
A
A
MAKALE - Jalan penghubung Sulsel dan Sulbar, tepatnya di Desa Paku, Kecamatan Masanda, Kabupaten Tana Toraja (Tator), tampak menyempit gegara bencana longsor, beberapa waktu lalu. Hingga kini, material longsor masih menumpuk di sisi kanan maupun kiri jalan nasional tersebut.
Kondisi itu mengakibat arus lalu lintas ikut terhambat lantaran kendaraan sulit melintas. Padahal, jalan tersebut merupakan penghubung Kecamatan Masanda, Kabupaten Tator, Sulsel dengan Kecamatan Bittuang, Kabupaten Mamasa, Sulbar.
Baca Juga: Viral, Longsor di Tana Toraja Bikin Rumah Warga Nyaris Ambles
"Kondisi saat ini material longsor berupa tanah dan bebatuan belum sepenuhnya dibersihkan dan masih menumpuk di sisi kiri dan kanan jalan sehingga badan jalan menyempit," kata Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi, Senin(4/5/2020).
Selain mengganggu arus kendaraan, lanjut Welem, semakin sempitnya badan jalan juga berpotensi mengancam keselamatan pengguna jalan yang melintas. Dikhawatirkan, material longsor yang menumpuk di sisi kiri jalan bisa kembali menimbun badan jalan jika hujan deras turun.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Welem langsung menghubungi Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) agar segera membersihkan material longsor yang masih menumpuk di pinggir jalan.
Baca Juga: Jalan Longsor, Jalur Transportasi Antarkecamatan di Tana Toraja Lumpuh
"Pihak Satker P2JN berjanji segera menangani material longsor yang masih menumpuk di pinggir jalan poros Bittuang-Masanda di desa Paku," kata Welem.
Legislator Partai Golkar itu juga menghimbau kepada para pengendara yang melintas di poros jalan yang masih terdapat tumpukan material di pinggir jalan agar berhati-hati. Selain badan jalan licin, tumpukan material longsor itu dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
Kondisi itu mengakibat arus lalu lintas ikut terhambat lantaran kendaraan sulit melintas. Padahal, jalan tersebut merupakan penghubung Kecamatan Masanda, Kabupaten Tator, Sulsel dengan Kecamatan Bittuang, Kabupaten Mamasa, Sulbar.
Baca Juga: Viral, Longsor di Tana Toraja Bikin Rumah Warga Nyaris Ambles
"Kondisi saat ini material longsor berupa tanah dan bebatuan belum sepenuhnya dibersihkan dan masih menumpuk di sisi kiri dan kanan jalan sehingga badan jalan menyempit," kata Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi, Senin(4/5/2020).
Selain mengganggu arus kendaraan, lanjut Welem, semakin sempitnya badan jalan juga berpotensi mengancam keselamatan pengguna jalan yang melintas. Dikhawatirkan, material longsor yang menumpuk di sisi kiri jalan bisa kembali menimbun badan jalan jika hujan deras turun.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Welem langsung menghubungi Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) agar segera membersihkan material longsor yang masih menumpuk di pinggir jalan.
Baca Juga: Jalan Longsor, Jalur Transportasi Antarkecamatan di Tana Toraja Lumpuh
"Pihak Satker P2JN berjanji segera menangani material longsor yang masih menumpuk di pinggir jalan poros Bittuang-Masanda di desa Paku," kata Welem.
Legislator Partai Golkar itu juga menghimbau kepada para pengendara yang melintas di poros jalan yang masih terdapat tumpukan material di pinggir jalan agar berhati-hati. Selain badan jalan licin, tumpukan material longsor itu dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
(tri)