TKA Asal China Meninggal, DPR Minta Pemerintah Lakukan Pemeriksaan

Senin, 04 Mei 2020 - 13:31 WIB
loading...
TKA Asal China Meninggal,...
Salah seorang TKA asal China yang bekerja di perusahaan baja PT Dexin Steel Indonesia (DSI) ditemukan meninggal di dalam kamar messnya di Kabupaten Morowali, Sulteng, Jumat (1/5/2020) lalu. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Salah seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China yang bekerja di perusahaan baja PT Dexin Steel Indonesia (DSI) ditemukan meninggal di dalam kamar messnya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (1/5/2020) lalu. Meski diduga terkena serangan jantung, petugas medis yang memeriksa dan mengevakuasi jenazah mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap layaknya menangani korban Covid-19.

Anggota Komisi IX DPR Sri Wulan meminta pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah, segera melakukan pemeriksaan menyeluruh di kawasan perusahaan tersebut guna menentukan tindakan selanjutnya. “Kita perlu sekali mengambil langkah pencegahan. Jangan sampai tindakan yang tidak tegas dari pemerintah bisa berdampak bencana kemanusiaan di Sulteng,” kata Wulan kepada wartawan, Minggu (3/5/2020).

Anggota Fraksi Partai NasDem ini menambahkan, perusahaan wajib membangun fasilitas kesehatan yang memadai. Juga memastikan perusahaan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada karyawan secara keseluruhan.

Di samping itu, Wulan mendesak agar manajemen PT DSI melakukan tes cepat (rapid test) Covid-19 terhadap seluruh pekerja di perusahaan yang berada di dalam kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) itu. Meskipun terhadap korban telah dilakukan rapid test yang hasilnya negatif.

"Perlu adanya rapid test untuk semua karyawan, bukan hanya untuk mengetahui positif atau tidak saja, tetapi juga kan untuk mengetahui kondisi masing-masing karyawan semua karena hal ini sangat penting sebagai langkah antisipatif dan menjaga semua,” paparnya.

Dengan melakukan rapid test, akan diketahui langkah atau tindakan selanjutnya, apakah perlu dilakukan isolasi atau tidak. “Dan apabila sudah dilakukan repid test jadi bisa diketahui dan bisa diambil langkah selanjutnya mana yang harus diisolasi mandiri dan mana yang tidak. Tentu harus ada penanganan apabila ada yang positif jangan sampai hal serupa terjadi seperti contoh PT. HM. Sampoerna,” jelas Wulan.

Menurut anggota DPR yang terpilih di Dapil Jawa Tengah III ini, jika terdapat karyawan yang terjangkit Covod-19 maka perusahaan tersebut harus berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Mereka harus melakukan langkah-langkah protokol kesehatan.

"Kalau memang ada yang terjangkit pastinya harus ditutup ya karena kita melihat bahwa interaksi antarkaryawan ini kan sangat sering dan sosial distancing ini kan juga sulit diterapkn di lingkungan kerja. Oleh sebab itu memang harus dilakukan penutupan sementara demi keselamatan semuanya,” ujar Wulan.

Sebelumnya Humas PT IMIP Dedi Kurniawan membenarkan seorang TKA asal China di PT DSI ditemukan meninggal di dalam kamarnya. "Iya benar, itu kejadiannya Jumat (1/5/2020) lalu. Diduga depresi dan terkena serangan jantung sehingga dapat merenggut nyawanya," kata Dedi.

Menurut Dedi, terhadap korban telah dilakukan rapid test Covid-19 dan hasilnya adalah negatif. "Penggunaan APD saat evakuasi merupakan upaya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3689 seconds (0.1#10.140)