Kasus Covid-19 di Denpasar Melonjak, 126 Nakes Terpapar

Senin, 07 September 2020 - 20:06 WIB
loading...
Kasus Covid-19 di Denpasar Melonjak, 126 Nakes Terpapar
Per 6 September 2020, kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat sebanyak 1.790 orang, sembuh 1.610 orang, meninggal dunia 26 orang (1,45 persen) dan kasus aktif dalam perawatan 154
A A A
DENPASAR - Setelah sempat melandai, kini Kota Denpasar kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak seminggu terakhir. Berdasarkan data per 6 September 2020, kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat sebanyak 1.790 orang, kasus sembuh sebanyak 1.610 orang (89,94 persen), kasus meninggal dunia sebanyak 26 orang (1,45 persen) dan kasus aktif dalam perawatan sebanyak 154 (8,60 persen).

Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra memberikan perhatian khusus guna mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Kota Denpasar. Menurutnya lonjakan kasus pada September ini sesuai prediksi. "Kondisi ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, dan langkah strategis akan diterapkan guna mendukung percepatan penanganan Covid-19 secara menyeluruh dan holistik,” ujar Rai Mantra saat memimpin rapat evaluasi internal penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Senin (7/9/2020).

Peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar disertai dengan menurunnya angka kesembuhan pasien. Selain itu, di Kota Denpasar juga telah terjadi klaster tenaga kesehatan. Kondisi ini menyebabkan sedikitnya 126 tenaga kesehatan terpapar Covid-19 sejak bulan Maret lalu. Di samping beberapa kapasitas pelayanan ruang isolasi rumah sakit sudah mulai penuh.

“Fokus penanganan akan dimaksimalkan mulai dari desa/kelurahan yang memiliki jumlah kasus yang berfluktuatif dan beresiko tinggi penularan Covid-19,” jelasnya.

Selain itu, dalam arahannya Rai Mantra juga menyampaikan lima poin untuk ditindaklanjuti. Pertama, memetakan aktifitas ekonomi yang akan dibuka dengan memperhatikan peekembangan zona resiko, serta protokol tatanan kehidupan era baru.

Kedua, program kerja penanganan dan pencegahan yang lebih difokuskan ke desa/kelurahan yang mengalami perubahan zona resiko dan jumlah kasus yang berfluktuatif.

Ketiga, menanggulangi dan mengendalikan penyebaran kasus klaster rumah sakit. Hal ini sebagai upaya untuk menghindari jebolnya pertahanan terakhir dalam penanganan Covid-19.

Keempat, mengakselerasi pelaksanaan kesepakatan bersama yang telah dilaksanakan oleh seluruh dusun/lingkungan untuk memutus, mencegah dan mengendalikan kasus positif Covid-19. Dan yang terakhir adalah mengantisipasi munculnya kaster anak-anak dan keluarga. Upaya ini dapat dilaksanakan dengan menggandeng PKK, Posyandu, OPD serta stakeholder terkait.

“Upaya yang bersifat holistik harus terus dimaksimalkan, hal ini diperlukan juga kesadaran serta kemandirian masyarakat dalam melaksanakan pencegahan, terlebih saat ini sudah terjadi klaster tenaga kesehatan, maka pertahanan terakhir sudah menjadi pusat penyebaran baru, inilah yang harus kita waspadai bersama,” ujar Rai Mantra.

Rai Mantra berharap masyarakat Kota Denpasar lebih meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal ini lantaran upaya sederhana ini merupakan pertahanan awal guna mencegah penularan serta sebagai upaya pengendalian kasus Covid-19.

“Kami mengajak seluruh masyarakat yang merupakan ujung tombak pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 untuk lebih disiplin melaksanakan protokol kesehatan, sehingga pemulihan ekonomi dapat terus berjalan dan keadaan dapat normal kembali, walaupun dengan kebiasaan baru,” pungkasnya.
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2009 seconds (0.1#10.140)