Plt Kadisdik Jakarta Apresiasi PAM Jaya Sediakan Water Purifier di Sekolah
loading...

Plt Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Sarjoko mengapresiasi PAM Jaya yang menyediakan water purifier di sejumlah sekolah saat pertemuan di Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (22/3/2025). Foto: Ist
A
A
A
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Sarjoko mengapresiasi Perumda PAM Jaya yang saat ini sudah menyediakan water purifier di sejumlah sekolah. Water purifier memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air minum para peserta didik dan guru.
"Mereka tidak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan. Bisa menghemat uang jajan untuk ditabung," kata Sarjoko di Aula Ki Hajar Dewantara, Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (22/3/2025).
Adanya water purifier juga dapat mengurangi sampah dari mengonsumsi air minum kemasan. Sehingga, kebersihan lingkungan sekolah dapat lebih terjaga.
"Mereka cukup membawa tumbler dari rumah dan bisa diisi air melalui water purifier untuk kebutuhan konsumsi air minum di sekolah," ucapnya.
Dia mengajak para pelajar dan mahasiswa di Jakarta, khususnya yang tergabung dalam organisasi pecinta alam untuk berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya mitigasi menjaga ketersediaan air bersih/minum.
"Perlu peran dari semua pihak untuk menjaga, mempertahankan agar tidak ada krisi air bersih. Sebab, air bersih menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Kita tidak bisa hidup tanpa air," kata Sarjoko.
Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin menuturkan salah satu dari 8 misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yakni memantapkan sistem pertahanan dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
"Pada masa pemerintahan Pak Prabowo, air juga menjadi salah satu dari 17 program prioritas yakni swasembada pangan, energi, dan air," ujarnya.
Karena itu, diperlukan peran semua pihak untuk menjaga ketersediaan suplai air baku, termasuk melalui konservasi lingkungan.
"Kami mendapatkan mandat untuk merealisasikan cakupan layanan air bersih 100 persen di Jakarta pada tahun 2030. Untuk itu, kelestarian sumber-sumber air perlu dijaga," ucapnya.
Direktur Eksekutif Koalisi Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI) Andi Wijaya yang akrab disapa Adjie Rimbawan menyampaikan fenomena krisis lingkungan dan kelangkaan air bersih/minum membawa dampak signifikan terhadap realitas kehidupan sehari-hari.
"Saat ini ada ketidakpastian musim, cuaca ekstrem, hingga peningkatan suhu terjadi lebih sering dari biasanya. Di tengah situasi ini, konservasi air tidak hanya menjadi tindakan teknis, tetapi juga perlu peranan dan partisipasi berbagai elemen menjadi urgen dalam mengatasi krisis yang kian drastis," katanya.
"Mereka tidak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan. Bisa menghemat uang jajan untuk ditabung," kata Sarjoko di Aula Ki Hajar Dewantara, Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (22/3/2025).
Adanya water purifier juga dapat mengurangi sampah dari mengonsumsi air minum kemasan. Sehingga, kebersihan lingkungan sekolah dapat lebih terjaga.
"Mereka cukup membawa tumbler dari rumah dan bisa diisi air melalui water purifier untuk kebutuhan konsumsi air minum di sekolah," ucapnya.
Dia mengajak para pelajar dan mahasiswa di Jakarta, khususnya yang tergabung dalam organisasi pecinta alam untuk berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya mitigasi menjaga ketersediaan air bersih/minum.
"Perlu peran dari semua pihak untuk menjaga, mempertahankan agar tidak ada krisi air bersih. Sebab, air bersih menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Kita tidak bisa hidup tanpa air," kata Sarjoko.
Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin menuturkan salah satu dari 8 misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yakni memantapkan sistem pertahanan dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
"Pada masa pemerintahan Pak Prabowo, air juga menjadi salah satu dari 17 program prioritas yakni swasembada pangan, energi, dan air," ujarnya.
Karena itu, diperlukan peran semua pihak untuk menjaga ketersediaan suplai air baku, termasuk melalui konservasi lingkungan.
"Kami mendapatkan mandat untuk merealisasikan cakupan layanan air bersih 100 persen di Jakarta pada tahun 2030. Untuk itu, kelestarian sumber-sumber air perlu dijaga," ucapnya.
Direktur Eksekutif Koalisi Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI) Andi Wijaya yang akrab disapa Adjie Rimbawan menyampaikan fenomena krisis lingkungan dan kelangkaan air bersih/minum membawa dampak signifikan terhadap realitas kehidupan sehari-hari.
"Saat ini ada ketidakpastian musim, cuaca ekstrem, hingga peningkatan suhu terjadi lebih sering dari biasanya. Di tengah situasi ini, konservasi air tidak hanya menjadi tindakan teknis, tetapi juga perlu peranan dan partisipasi berbagai elemen menjadi urgen dalam mengatasi krisis yang kian drastis," katanya.
(jon)
Lihat Juga :