Kisah Gajah Mada Emosi hingga Susun Strategi Bunuh Pimpinannya
loading...

Candi Sukuh merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. Foto/Kebudayaan Kemdikbud
A
A
A
SIFAT Jayanagara dalam memerintah di Kerajaan Majapahit membuat banyak orang tak suka. Di antara orang-orang yang tak suka, ternyata ada sosok Gajah Mada , pejabat penting sekaligus tangan kanannya di pemerintahan.
Gajah Mada merupakan orang yang menyelamatkan Jayanagara dalam pemberontakan Ra Kuti, pejabat senior istana. Tapi, lambat laun nafsu dan tindakan Jayanagara membuat Gajah Mada tak mampu lagi menahan emosinya.
Puncaknya ketika keinginan Jayanagara untuk menikahi kedua saudara tirinya Tribhuwana Wijayatunggadewi dan Dyah Wiyat, yang begitu cantik. Sontak saja, rencana yang disampaikan ke Gayatri, ibu kandung kedua anak gadis cantik itu ditolak mentah-mentah.
Gayatri mengadukan hal itu ke Gajah Mada. Baginya, diskusi dengan Gajah Mada kerap dilakukan untuk membicarakan permasalahan di Istana Majapahit.
Momen diskusi ini juga membuka pikiran ternyata Gajah Mada memiliki pikiran yang sama dengan Gayatri, bahwa Jayanagara harus disingkirkan karena mulai memerintah dengan cara tak elegan.
Rencana jahat pun disusun oleh Gajah Mada pasca pertemuannya dengan Gayatri. Earl Drake pada "Gayatri Rajapatni Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit" dikisahkan Gajah Mada mulai berpikir merencanakan menyingkirkan Raja Majapahit Jayanagara.
Dengan hati-hati dan lihainya Gajah Mada merencanakan bagaimana perintah itu dapat dijalankan tanpa mengganggu ketentraman keraton. la mulai mengumpulkan daftar segelintir orang yang memiliki akses kepada raja.
Setelah itu, ia periksa satu persatu riwayat mereka dan mengira-ngira siapa saja yang menyimpan dendam terhadap Jayanagara. Pikirannya terpusat pada tujuh bangsawan sekaligus teman minum Jayanagara yang telah ditunjuk sebagai pengawal kehormatan.
Daftar tersebut berkurang menjadi lima orang karena Ra Kuti dan Semi telah terbunuh sebagai pemberontak. Menurut Gajah Mada, sosok yang paling bisa diandalkan dalam kelompok ini adalah Ra Tanca, yang merupakan tabib istana.
Maka, mulailah Gajah Mada mempelajari sebanyak mungkin hal-ihwal sahabat karib raja di lingkaran terdalam ini. Ternyata pada awal-awal masa jabatannya sebagai perwira selama operasi penumpasan pemberontak, Tanca tersohor karena kebolehannya dalam memainkan keris.
Ia juga paham bagaimana cara menggunakan keris untuk menyingkirkan bengkak bernanah yang diderita anak buahnya yang terluka di medan perang. Setelah perang usai, ia pun memperoleh keahlian untuk melakukan pembedahan ringan.
Gajah Mada menyimpulkan bahwa itu adalah keahlian unik yang dimiliki salah satu anggota lingkaran terdalam raja. Hal lain yang kemudian diketahui Gadjah Mada adalah bahwa Tanca merupakan sahabat Kuti, pemberontak yang dihukum mati itu, meskipun ia tidak bergabung dalam aksi pemberontakan Kuti.
Maka, mungkin saja Tanca menyimpan dendam lama terhadap raja. Tanca pun terkenal karena reputasinya yang gigih membela kehormatan dirinya apabila dihina.
Gajah Mada menyimpan informasi ini untuk digunakan sewaktu-waktu. Tak disangka-sangka, kesempatan pun tiba dengan cepat. Ra Tanca berhasil menikam Jayanagara dengan keris, namun ia pun akhirnya dibunuh oleh Gajah Mada.
Gajah Mada merupakan orang yang menyelamatkan Jayanagara dalam pemberontakan Ra Kuti, pejabat senior istana. Tapi, lambat laun nafsu dan tindakan Jayanagara membuat Gajah Mada tak mampu lagi menahan emosinya.
Puncaknya ketika keinginan Jayanagara untuk menikahi kedua saudara tirinya Tribhuwana Wijayatunggadewi dan Dyah Wiyat, yang begitu cantik. Sontak saja, rencana yang disampaikan ke Gayatri, ibu kandung kedua anak gadis cantik itu ditolak mentah-mentah.
Gayatri mengadukan hal itu ke Gajah Mada. Baginya, diskusi dengan Gajah Mada kerap dilakukan untuk membicarakan permasalahan di Istana Majapahit.
Momen diskusi ini juga membuka pikiran ternyata Gajah Mada memiliki pikiran yang sama dengan Gayatri, bahwa Jayanagara harus disingkirkan karena mulai memerintah dengan cara tak elegan.
Rencana jahat pun disusun oleh Gajah Mada pasca pertemuannya dengan Gayatri. Earl Drake pada "Gayatri Rajapatni Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit" dikisahkan Gajah Mada mulai berpikir merencanakan menyingkirkan Raja Majapahit Jayanagara.
Dengan hati-hati dan lihainya Gajah Mada merencanakan bagaimana perintah itu dapat dijalankan tanpa mengganggu ketentraman keraton. la mulai mengumpulkan daftar segelintir orang yang memiliki akses kepada raja.
Setelah itu, ia periksa satu persatu riwayat mereka dan mengira-ngira siapa saja yang menyimpan dendam terhadap Jayanagara. Pikirannya terpusat pada tujuh bangsawan sekaligus teman minum Jayanagara yang telah ditunjuk sebagai pengawal kehormatan.
Daftar tersebut berkurang menjadi lima orang karena Ra Kuti dan Semi telah terbunuh sebagai pemberontak. Menurut Gajah Mada, sosok yang paling bisa diandalkan dalam kelompok ini adalah Ra Tanca, yang merupakan tabib istana.
Maka, mulailah Gajah Mada mempelajari sebanyak mungkin hal-ihwal sahabat karib raja di lingkaran terdalam ini. Ternyata pada awal-awal masa jabatannya sebagai perwira selama operasi penumpasan pemberontak, Tanca tersohor karena kebolehannya dalam memainkan keris.
Ia juga paham bagaimana cara menggunakan keris untuk menyingkirkan bengkak bernanah yang diderita anak buahnya yang terluka di medan perang. Setelah perang usai, ia pun memperoleh keahlian untuk melakukan pembedahan ringan.
Gajah Mada menyimpulkan bahwa itu adalah keahlian unik yang dimiliki salah satu anggota lingkaran terdalam raja. Hal lain yang kemudian diketahui Gadjah Mada adalah bahwa Tanca merupakan sahabat Kuti, pemberontak yang dihukum mati itu, meskipun ia tidak bergabung dalam aksi pemberontakan Kuti.
Maka, mungkin saja Tanca menyimpan dendam lama terhadap raja. Tanca pun terkenal karena reputasinya yang gigih membela kehormatan dirinya apabila dihina.
Gajah Mada menyimpan informasi ini untuk digunakan sewaktu-waktu. Tak disangka-sangka, kesempatan pun tiba dengan cepat. Ra Tanca berhasil menikam Jayanagara dengan keris, namun ia pun akhirnya dibunuh oleh Gajah Mada.
(rca)
Lihat Juga :