Mitos Lempar Celana Dalam untuk Tangkal Hujan, Lengkap dengan Penjelasan Bagaimana Pandangan Modern Terkait Mitos Tersebut

Jum'at, 07 Maret 2025 - 07:25 WIB
loading...
Mitos Lempar Celana...
Celana dalam untuk menangkal hujan ini merupakan salah satu mitos yang dipercaya oleh beberapa kalangan, khususnya bagi mereka yang berasal dari Suku Jawa. Foto/Ilustrasi/TikTok
A A A
JAKARTA - Celana dalam untuk menangkal hujan merupakan salah satu mitos yang dipercaya oleh beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Khususnya bagi mereka yang berasal dari Suku Jawa.

Mitos lempar celana dalam ke atap untuk tangkal hujan ini mulai viral setelah muncul sebuah video di sosial media yang menunjukkan pesta pernikahan di Jember diiringi dengan guyuran hujan lebat.



Dalam video tersebut lantas mempelai wanita melakukan ritual untuk melempar celana dalam ke atap untuk menangkal hujan deras itu. Menariknya, dalam konten ini hujan langsung reda hanya dalam jangka waktu beberapa menit.



Konten video tersebut lantas viral dan sukses mendapatkan berbagai macam komentar dari warganet. Tak sedikit yang menyebut tradisi tersebut mitos dan hanya kebetulan belaka, namun tak sedikit juga yang mempercayai tradisi tersebut.

Penjelasan Mitos Lempar Celana Dalam


Mitos lempar celana dalam untuk tangkal hujan ini rupanya memiliki penjelasan, asal usul dan maknanya tersendiri.

Melempar celana dalam ke atap rumah dipercaya dapat mengusir roh jahat yang dianggap membawa hujan. Celana dalam, sebagai pakaian yang dipakai di area intim, diyakini memiliki kekuatan magis untuk menangkal roh jahat.



Atap atau genteng sebagai bagian tertinggi dari rumah, dipercaya sebagai tempat tinggal roh jahat. Dengan melempar celana dalam ke genteng, roh jahat tersebut diharapkan akan pergi dan hujan pun akan berhenti.

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh calon mempelai wanita pada hari pernikahan. Celana dalam baru miliknya dilemparkan ke atas genting rumah dengan harapan hujan tidak turun selama acara berlangsung.

Melempar celana dalam ini harus dilakukan menggunakan celana dalam yang baru, bukan yang telah digunakan atau bahkan yang belum dicuci.

Selain melempar celana dalam, masyarakat Indonesia juga mengenal praktik lain untuk menangkal hujan, seperti menggunakan jasa pawang hujan.

Pawang hujan dipercaya memiliki kemampuan supranatural untuk mengendalikan cuaca. Meskipun demikian, beberapa orang menganggap bahwa melempar celana dalam lebih praktis dan efektif dibandingkan memanggil pawang hujan.

Kontroversi dan Pandangan Modern


Secara ilmiah, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa melempar celana dalam ke atap rumah dapat mempengaruhi kondisi cuaca atau mencegah hujan.

Hujan terjadi karena proses alamiah yang kompleks dan tidak dapat dipengaruhi oleh tindakan manusia seperti ini. Namun, tradisi ini tetap dilestarikan sebagai bagian dari kearifan lokal dan warisan budaya.

Di era modern, tradisi ini menimbulkan berbagai pandangan. Sebagian masyarakat menganggapnya sebagai bagian dari kekayaan budaya yang perlu dilestarikan, sementara yang lain melihatnya sebagai praktik yang tidak relevan dengan perkembangan zaman.

Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, tradisi melempar celana dalam untuk menangkal hujan tetap menjadi fenomena unik yang mencerminkan keberagaman budaya Indonesia.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4088 seconds (0.1#10.24)