Pilkada Sidoarjo: BHS-Taufiqulbar Kantongi Rekom 4 Parpol, Gerindra Kemana?
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Dukungan partai politik kepada Bambang Haryo Soekartono (BHS) dan M. Taufiqulbar sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Sidoarjo , Jawa Timur terus mengalir seiring dengan melejitnya elektabilitas pasangan tersebut.
Hingga saat ini, BHS-Taufiqulbar sudah mengantongi rekomendasi dari empat parpol yang menguasai 11 kursi di DPRD Sidoarjo, yakni Golkar (4 kursi), PKS (4 kursi), Demokrat (2 kursi), dan PPP (1 kursi).
Dengan begitu, BHS-Taufiqulbar sudah memenuhi syarat untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum yang akan dibuka Jumat (4/9/2020) besok. Gabungan 4 partai tersebut telah memenuhi kuota minimal sesuai dengan ketentuan KPU, yaitu 10 kursi di parlemen.
Selain 4 parpol itu, BHS berpotensi memperoleh rekom dari Partai Gerindra karena dia merupakan politisi dari partai besutan Prabowo Subianto itu. Dengan popularitas dan elektabilitas yang terus melejit, menjadi pertanyaan apabila Gerindra tidak menjatuhkan dukungan kepada kader potensialnya sendiri. (BACA JUGA: Messi Tinggalkan Barca, Sergio Ramos Kehilangan Lawan)
Berdasarkan survei Republik Institute (13-19 Agustus 2020), elektabilitas BHS telah mencapai 26,20% atau tertinggi dibandingkan dengan nama-nama lain.
Sementara, survei Accurate Research and Consulting (ARC) Indonesia mengungkapkan popularitas BHS mencapai 59,15% atau tertinggi kedua Achmad Amir Aslchin (Mas Iin), namun elektabilitasnya tetap yang tertinggi yakni 33,58%.
Poularitas Taufiqulbar juga cukup tinggi yakni 15,79%, bahkan yang bersangkutan sempat mendapat surat tugas dari PAN sebagai calon Bupati Sidoarjo.
Keempat parpol yang telah mengeluarkan rekom untuk BHS-Taufiqulbar menilai pasangan ini pilihan yang tepat karena memiliki rekam jejak, pengalaman, dan kapabilitas yang mumpuni sehingga siap membawa Kabupaten Sidoarjo menjadi lebih maju dan sejahtera.
“Pasangan BHS-Taufiqulbar menjadi harapan masyarakat Sidoarjo. PPP Sidoarjo siap mengawal keputusan ini,” kata Koordinator Desk Pilkada PPP Sidoarjo Muflih, Rabu (2/9/2020).
Sementara itu, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Agil Effendi mengungkapkan rekom DPP Demokrat kepada BHS-Taufiqulbar setelah dilakukan penjajakan dan kajian mendalam. ”Menurut pertimbangan kami, yang mumpuni adalah beliau (BHS-Taufiqulbar),” ujarnya.
Surat rekom dari DPP Demokrat diberikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta pada Selasa (1/9). Adapun PKS dan Golkar sudah jauh hari memberikan rekom kepada BHS. (BACA JUGA: Pentagon: China Lirik Indonesia untuk Jadi Pangkalan Militernya)
Menurut Muhamat Guntur Budiawan, pemerhati politik dan praktisi media di Jawa Timur, pasangan BHS-Taufiqulbar merupakan paket lengkap bagi Sidoarjo karena memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang tidak diragukan lagi.
“Dukungan dari 4 parpol dengan basis massa yang berbeda juga menunjukkan bahwa BHS-Taufiqulbar sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati yang diterima oleh semua golongan atau nasionalis religius,” kata Guntur.
Selain pengusaha perkapalan dan properti yang sukses, BHS merupakan anggota Komisi V dan VI DPR RI dari Fraksi Gerindra periode 2014-2019 yang antara lain membidangi infrastruktur, transportasi, industri, perdagangan, BUMN, UMKM dan Desa.
“Salah satu permasalahan Sidoarjo adalah infrastruktur. Sebagai insinyur teknologi kelautan, BHS sangat memahami bidang ini karena merupakan praktisi dan pakar transportasi logistik,” ujarnya.
Sementara itu, Taufiqulbar pernah menjabat Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo periode 2014-2019, yang membidangi tata pemerintahan. Dia merupakan lulusan S2 Administrasi Negara sehingga jabatan itu sangat sesuai denga kompetensinya.
Seperti juga BHS, Taufiqulbar merupakan alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. “Dia merupakan lulusan Teknik Geofisika ITS, sehingga mampu menangani masalah geologi Lumpur Lapindo di Sidoarjo,” paparnya.
Guntur menilai BHS memilih Taufiqulbar sudah berdasarkan hasil survei, data, dan kompetensi, juga mempertimbangkan basis massanya yang cukup besar karena orangtua Taufiqulbar adalah tokoh pendiri Nahdlatul Ulama di Sidoarjo.
“Taufiqulbar juga memahami kultur Muhammadiyah sehingga mampu menjembatani NU dengan Muhammadiyah dan sebaliknya. Pasangan ini diharapkan bisa diterima oleh semua pihak,” ujarnya.
Hingga saat ini, BHS-Taufiqulbar sudah mengantongi rekomendasi dari empat parpol yang menguasai 11 kursi di DPRD Sidoarjo, yakni Golkar (4 kursi), PKS (4 kursi), Demokrat (2 kursi), dan PPP (1 kursi).
Dengan begitu, BHS-Taufiqulbar sudah memenuhi syarat untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum yang akan dibuka Jumat (4/9/2020) besok. Gabungan 4 partai tersebut telah memenuhi kuota minimal sesuai dengan ketentuan KPU, yaitu 10 kursi di parlemen.
Selain 4 parpol itu, BHS berpotensi memperoleh rekom dari Partai Gerindra karena dia merupakan politisi dari partai besutan Prabowo Subianto itu. Dengan popularitas dan elektabilitas yang terus melejit, menjadi pertanyaan apabila Gerindra tidak menjatuhkan dukungan kepada kader potensialnya sendiri. (BACA JUGA: Messi Tinggalkan Barca, Sergio Ramos Kehilangan Lawan)
Berdasarkan survei Republik Institute (13-19 Agustus 2020), elektabilitas BHS telah mencapai 26,20% atau tertinggi dibandingkan dengan nama-nama lain.
Sementara, survei Accurate Research and Consulting (ARC) Indonesia mengungkapkan popularitas BHS mencapai 59,15% atau tertinggi kedua Achmad Amir Aslchin (Mas Iin), namun elektabilitasnya tetap yang tertinggi yakni 33,58%.
Poularitas Taufiqulbar juga cukup tinggi yakni 15,79%, bahkan yang bersangkutan sempat mendapat surat tugas dari PAN sebagai calon Bupati Sidoarjo.
Keempat parpol yang telah mengeluarkan rekom untuk BHS-Taufiqulbar menilai pasangan ini pilihan yang tepat karena memiliki rekam jejak, pengalaman, dan kapabilitas yang mumpuni sehingga siap membawa Kabupaten Sidoarjo menjadi lebih maju dan sejahtera.
“Pasangan BHS-Taufiqulbar menjadi harapan masyarakat Sidoarjo. PPP Sidoarjo siap mengawal keputusan ini,” kata Koordinator Desk Pilkada PPP Sidoarjo Muflih, Rabu (2/9/2020).
Sementara itu, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Agil Effendi mengungkapkan rekom DPP Demokrat kepada BHS-Taufiqulbar setelah dilakukan penjajakan dan kajian mendalam. ”Menurut pertimbangan kami, yang mumpuni adalah beliau (BHS-Taufiqulbar),” ujarnya.
Surat rekom dari DPP Demokrat diberikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta pada Selasa (1/9). Adapun PKS dan Golkar sudah jauh hari memberikan rekom kepada BHS. (BACA JUGA: Pentagon: China Lirik Indonesia untuk Jadi Pangkalan Militernya)
Menurut Muhamat Guntur Budiawan, pemerhati politik dan praktisi media di Jawa Timur, pasangan BHS-Taufiqulbar merupakan paket lengkap bagi Sidoarjo karena memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang tidak diragukan lagi.
“Dukungan dari 4 parpol dengan basis massa yang berbeda juga menunjukkan bahwa BHS-Taufiqulbar sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati yang diterima oleh semua golongan atau nasionalis religius,” kata Guntur.
Selain pengusaha perkapalan dan properti yang sukses, BHS merupakan anggota Komisi V dan VI DPR RI dari Fraksi Gerindra periode 2014-2019 yang antara lain membidangi infrastruktur, transportasi, industri, perdagangan, BUMN, UMKM dan Desa.
“Salah satu permasalahan Sidoarjo adalah infrastruktur. Sebagai insinyur teknologi kelautan, BHS sangat memahami bidang ini karena merupakan praktisi dan pakar transportasi logistik,” ujarnya.
Sementara itu, Taufiqulbar pernah menjabat Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo periode 2014-2019, yang membidangi tata pemerintahan. Dia merupakan lulusan S2 Administrasi Negara sehingga jabatan itu sangat sesuai denga kompetensinya.
Seperti juga BHS, Taufiqulbar merupakan alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. “Dia merupakan lulusan Teknik Geofisika ITS, sehingga mampu menangani masalah geologi Lumpur Lapindo di Sidoarjo,” paparnya.
Guntur menilai BHS memilih Taufiqulbar sudah berdasarkan hasil survei, data, dan kompetensi, juga mempertimbangkan basis massanya yang cukup besar karena orangtua Taufiqulbar adalah tokoh pendiri Nahdlatul Ulama di Sidoarjo.
“Taufiqulbar juga memahami kultur Muhammadiyah sehingga mampu menjembatani NU dengan Muhammadiyah dan sebaliknya. Pasangan ini diharapkan bisa diterima oleh semua pihak,” ujarnya.
(vit)