Woodside Australia-BUMD Jatim Kembangkan Regasifikasi LNG Hub
loading...
A
A
A
SURABAYA - PT Petrogas Jatim Utama (PJU) menggandeng Woodside Australia guna pengembangan regasifikasi Liquefied natural gas ( LNG ) di Jawa Timur ( Jatim ), khususnya di kawasan Probolinggo.
Direktur Utama (Dirut) PT PJU, Agus Edi Sumanto menjelaskan, antara PT PJU dengan Woodside telah melakukan langkah-langkah finalisasi Proyek Regasifikasi LNG Hub di Probolinggo yang berlangsung sejak Maret 2019 hingga Juli 2020. (Baca juga: Tunda Ekspor LNG ke China, PGN Sasar Pasar Asia Selatan )
BUMD Pemprov Jatim dan Woodside itu juga telah melakukan beberapa workshop dalam mengidentifikasi project yang potensial. "Termasuk site visit ke Pelabuhan DABN (Delta Artha Bahari Nusantara), Probolinggo yang merupakan aset PT PJU Group," kata dia, Selasa (2/9/2020). (Baca juga: Komisi VII DPR RI dan Kepala BPH Migas Dukung Penggunaan LNG untuk Bahan Bakar Kereta Api )
Woodside merupakan perusahaan minyak dan gas bumi sekaligus produsen LNG terbesar di Australia. Perusahaan yang berkantor pusat di Perth ini berada pada peringkat enam sebagai produser LNG terbesar di dunia.
"Jika proyek ini terwujud maka dapat meningkatkan utilisasi aset lelabuhan DABN Probolinggo yang berdampak sangat besar untuk wilayah Probolinggo maupun Jawa Timur dengan ketersediaan gas," kata Agus Edi.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat S Suwardi menyampaikan dukungannya terhadap kerjasama itu. Menurut Tiat, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selaku pembina BUMD terus mendorong agar inovasi serta layanan BUMD semakin ditingkatkan. "Sehingga BUMD di Jatim semakin maksimal dalam berkontribusi terhadap perekonomian serta pembangunan daerah," jelas dia.
Kerja sama ini, kata dia, salah satunya dilakukan untuk rencana pembangunan infrastruktur regasifikasi LNG Hub pada kawasan pelabuhan di Probolinggo. "Rencana ini merupakan proyek strategis yang harus didukung semua pihak, khususnya sektor energi dan sumber daya mineral. Sehingga mampu mencukupi pasokan gas bagi industri ketenagalistrikan dan manufaktur di Jawa Timur," kata Tiat.
Tiat optimistis, PT PJU bisa bekerja sama mengerjakan proyek berskala internasional tersebut. Sebagai satu-satunya BUMD Pemprov Jatim yang bergerak di bidang migas, PT PJU telah berpengalaman menangani Participating Interest di Jatim. "PT PJU juga telah mengoperasikan pelabuhan Probolinggo dan Gresik, melakukan komersialisasi gas dan memiliki fasilitas pabrik LPG," pungkas dia.
Direktur Utama (Dirut) PT PJU, Agus Edi Sumanto menjelaskan, antara PT PJU dengan Woodside telah melakukan langkah-langkah finalisasi Proyek Regasifikasi LNG Hub di Probolinggo yang berlangsung sejak Maret 2019 hingga Juli 2020. (Baca juga: Tunda Ekspor LNG ke China, PGN Sasar Pasar Asia Selatan )
BUMD Pemprov Jatim dan Woodside itu juga telah melakukan beberapa workshop dalam mengidentifikasi project yang potensial. "Termasuk site visit ke Pelabuhan DABN (Delta Artha Bahari Nusantara), Probolinggo yang merupakan aset PT PJU Group," kata dia, Selasa (2/9/2020). (Baca juga: Komisi VII DPR RI dan Kepala BPH Migas Dukung Penggunaan LNG untuk Bahan Bakar Kereta Api )
Woodside merupakan perusahaan minyak dan gas bumi sekaligus produsen LNG terbesar di Australia. Perusahaan yang berkantor pusat di Perth ini berada pada peringkat enam sebagai produser LNG terbesar di dunia.
"Jika proyek ini terwujud maka dapat meningkatkan utilisasi aset lelabuhan DABN Probolinggo yang berdampak sangat besar untuk wilayah Probolinggo maupun Jawa Timur dengan ketersediaan gas," kata Agus Edi.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat S Suwardi menyampaikan dukungannya terhadap kerjasama itu. Menurut Tiat, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selaku pembina BUMD terus mendorong agar inovasi serta layanan BUMD semakin ditingkatkan. "Sehingga BUMD di Jatim semakin maksimal dalam berkontribusi terhadap perekonomian serta pembangunan daerah," jelas dia.
Kerja sama ini, kata dia, salah satunya dilakukan untuk rencana pembangunan infrastruktur regasifikasi LNG Hub pada kawasan pelabuhan di Probolinggo. "Rencana ini merupakan proyek strategis yang harus didukung semua pihak, khususnya sektor energi dan sumber daya mineral. Sehingga mampu mencukupi pasokan gas bagi industri ketenagalistrikan dan manufaktur di Jawa Timur," kata Tiat.
Tiat optimistis, PT PJU bisa bekerja sama mengerjakan proyek berskala internasional tersebut. Sebagai satu-satunya BUMD Pemprov Jatim yang bergerak di bidang migas, PT PJU telah berpengalaman menangani Participating Interest di Jatim. "PT PJU juga telah mengoperasikan pelabuhan Probolinggo dan Gresik, melakukan komersialisasi gas dan memiliki fasilitas pabrik LPG," pungkas dia.
(nth)