Rakorda se-NTB, BAZNAS Perkuat Digitalisasi Pengelolaan Zakat di Daerah
loading...
A
A
A
Selain itu, kata Nadra, dari 11 BAZNAS di Provinsi NTB, terdapat 5 BAZNAS yang mengisi IZN pada 2023, mayoritas nilai IZN yang berada pada kategori bertumbuh.
"Secara detail, BAZNAS Kota Mataram memiliki nilai IZN tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nilai 0,70 yang masuk pada kategori Bertumbuh. Disusul oleh BAZNAS Provinsi Nusa Tenggara Barat dan BAZNAS Kota Bima yang juga masuk dalam kategori Bertumbuh. Selanjutnya BAZNAS Kabupaten Lombok Utara dan BAZNAS Kabupaten Sumbawa Barat yang berada pada kategori Stabil," katanya.
BAZNAS RI akan memberikan dukungan penuh, termasuk pelatihan teknis dan bantuan pengembangan infrastruktur digital. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh daerah, termasuk wilayah terpencil, dapat memanfaatkan transformasi digital,” ucap Nadra.
Nadra berharap, dengan semakin optimalnya digitalisasi pengelolaan zakat, khususnya di NTB, maka akan semakin banyak masyarakat yang terbantu dan merasakan manfaat zakat.
"Zakat tidak hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga merupakan instrumen yang sangat efektif untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
"Secara detail, BAZNAS Kota Mataram memiliki nilai IZN tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nilai 0,70 yang masuk pada kategori Bertumbuh. Disusul oleh BAZNAS Provinsi Nusa Tenggara Barat dan BAZNAS Kota Bima yang juga masuk dalam kategori Bertumbuh. Selanjutnya BAZNAS Kabupaten Lombok Utara dan BAZNAS Kabupaten Sumbawa Barat yang berada pada kategori Stabil," katanya.
BAZNAS RI akan memberikan dukungan penuh, termasuk pelatihan teknis dan bantuan pengembangan infrastruktur digital. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh daerah, termasuk wilayah terpencil, dapat memanfaatkan transformasi digital,” ucap Nadra.
Nadra berharap, dengan semakin optimalnya digitalisasi pengelolaan zakat, khususnya di NTB, maka akan semakin banyak masyarakat yang terbantu dan merasakan manfaat zakat.
"Zakat tidak hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga merupakan instrumen yang sangat efektif untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
(skr)