Anak Muda Bersuara, Harap Cagub Dedi Mulyadi Bisa Benahi Masalah di Jawa Barat
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ratusan anak muda dari kalangan mahasiswa, pegiat komunitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga pelajar SMA menyampaikan aspirasi mereka kepada Calon Gubernur (Cagub) Jabar, Dedi Mulyadi.
Mereka berharap Dedi Mulyadi dapat membenahi masalah di Jawa Barat.
Aspirasi para pemuda tersebut disampaikan dalam acara diskusi bertema Kongres Muda Edisi Jawa Barat Istimewa Road to Gedung Sate yang digelar Partai Perindo berkolaborasi dengan Menata Indonesia dan PoliticsReborn di Kota Bandung, Senin (18/11/2024).
Rahman Fauzi, pemuda asal Pangalengan, Kabupaten Bandung mengatakan, suara anak muda tidak bisa ditukar dengan uang Rp50.000 tapi harus didengar. Salah satu persoalan di Jawa Barat yang harus diatasi adalah, ketimpangan pendidikan.
Rahman mencontohkan ketimpangan pendidikan di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Saat ini, dari 170.000 warga Pangalengan, rata-rata tingkat pendidikan hanya SMP dengan persentase 60 persen.
"Sedangkan anak muda di Pangalengan yang bisa melanjutkan pendidikan hingga kuliah hanya sekian persen. Artinya, pemerataan pendidikan dan pembangunan masih jauh dari kata sempurna. Bahkan masih jauh dari kata istimewa," kata Rahman.
Cindy Setiawati, dokter muda lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) menyoroti tentang stunting dan masalah kesehatan di Jawa Barat. Sampai saat ini, angka prevalansi stunting masih cukup tinggi, 23 persen.
"Tingginya angka stunting itu bukan hanya terjadi di daerah pelosok Jawa Barat, tapi juga di kota besar, seperti Kota Bandung. Masalah ini terjadi karena tingkat pengetahuan masyarakat bagaimana mencegah stunting masih sangat rendah," kata Cindy.
Selain itu, ujar Cindy, fasilitas kesehatan seperti puskesmas juga belum memadai. Di Kota Bandung, dari lima puskesmas, hanya satu yang memiliki alat Ultra Sonografi (USG). Dengan alat ini, dokter dapat mendiagnosa calon bayi mengalami masalah gizi atau tidak.
"Bayangkan, dari lima puskesmas, hanya satu yang punya alat USG. Itu di Kota Bandung. Bagaimana dengan di daerah pelosok?" ujar Cindy.
Sementara itu, Insiator Menata Indonesia Gardian Muhammad mengatakan, Kongres Muda Jawa Barat ini diawali dengan Kongres Muda Cianjur. Sampai sekarang Menata Indonesia telah menggelar lima edisi kongres muda.
"Hari ini, kami menghadirkan calon pemimpin Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Tadi kami berdiskusi tentang pendidikan. Kang Dedi sebagi calon gubernur, berkomitmen memajukan pendidikan di Jawa Barat," kata Gardian.
Gardian menyatakan, salah satu komitmen yang disampaikan Dedi Mulyadi di acara diskusi Kongres Muda kali ini, adalah memberikan kemudahan bagi siswa dan mahasiswa untuk mengakses fasilitas pendidikan.
"Artinya akan ada perbaikan sistem, kesejahteraan guru dan perbaikan infrastruktur. Itu akan diperhatikan (oleh Dedi Mulyadi jika terpilih menjadi Gubernur Jabar)," ujar Gardian.
Saat menjadi Bupati Purwakarta dua periode, tutur Gardian, Dedi Mulyadi menegakkan prinsip bahwa pemerintah itu harus inline dan fokus sampai ke tahap perencanaan pembangunan dan penganggaran.
"Kang Dedi menyatakan, saat menjadi gubernur nanti, Pemerintahan Provinsi Jawa Barat akan fokus terhadap anggaran pendidikan agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan," tuturnya.
Diketahui, acara diskusi tersebut dihadiri Cagub Dedi Mulyadi, Waketum DPP Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiansyah, dan Co-Founder PoliticsReborn Juang Akbar.
Melalui forum ini, Partai Perindo, partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap itu, anak muda Kota Bandung dan Jabar yang ingin memberikan satu kontribusi pemikiran kepada calon pemimpin, Dedi Mulyadi, calon gubernur (cagub) nomor urut 4.
Partai Perindo, yang dikenal sebagai partai modern yang menjunjung tinggi demokrasi, peduli rakyat kecil, dan gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja, kesejahteraan rakyat, dan Indonesia maju, mengajak anak muda berpikir kritis dan menyuarakan gagasan dan harapan mereka kepada cagub Jabar Dedi Mulyadi.
"Kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini, tapi akan terus dilakukan sebagai proses pendidikan politik," kata Wakil Ketua Umum (Wakteum) DPP Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiansyah.
Mereka berharap Dedi Mulyadi dapat membenahi masalah di Jawa Barat.
Aspirasi para pemuda tersebut disampaikan dalam acara diskusi bertema Kongres Muda Edisi Jawa Barat Istimewa Road to Gedung Sate yang digelar Partai Perindo berkolaborasi dengan Menata Indonesia dan PoliticsReborn di Kota Bandung, Senin (18/11/2024).
Rahman Fauzi, pemuda asal Pangalengan, Kabupaten Bandung mengatakan, suara anak muda tidak bisa ditukar dengan uang Rp50.000 tapi harus didengar. Salah satu persoalan di Jawa Barat yang harus diatasi adalah, ketimpangan pendidikan.
Rahman mencontohkan ketimpangan pendidikan di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Saat ini, dari 170.000 warga Pangalengan, rata-rata tingkat pendidikan hanya SMP dengan persentase 60 persen.
"Sedangkan anak muda di Pangalengan yang bisa melanjutkan pendidikan hingga kuliah hanya sekian persen. Artinya, pemerataan pendidikan dan pembangunan masih jauh dari kata sempurna. Bahkan masih jauh dari kata istimewa," kata Rahman.
Cindy Setiawati, dokter muda lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) menyoroti tentang stunting dan masalah kesehatan di Jawa Barat. Sampai saat ini, angka prevalansi stunting masih cukup tinggi, 23 persen.
"Tingginya angka stunting itu bukan hanya terjadi di daerah pelosok Jawa Barat, tapi juga di kota besar, seperti Kota Bandung. Masalah ini terjadi karena tingkat pengetahuan masyarakat bagaimana mencegah stunting masih sangat rendah," kata Cindy.
Selain itu, ujar Cindy, fasilitas kesehatan seperti puskesmas juga belum memadai. Di Kota Bandung, dari lima puskesmas, hanya satu yang memiliki alat Ultra Sonografi (USG). Dengan alat ini, dokter dapat mendiagnosa calon bayi mengalami masalah gizi atau tidak.
"Bayangkan, dari lima puskesmas, hanya satu yang punya alat USG. Itu di Kota Bandung. Bagaimana dengan di daerah pelosok?" ujar Cindy.
Sementara itu, Insiator Menata Indonesia Gardian Muhammad mengatakan, Kongres Muda Jawa Barat ini diawali dengan Kongres Muda Cianjur. Sampai sekarang Menata Indonesia telah menggelar lima edisi kongres muda.
"Hari ini, kami menghadirkan calon pemimpin Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Tadi kami berdiskusi tentang pendidikan. Kang Dedi sebagi calon gubernur, berkomitmen memajukan pendidikan di Jawa Barat," kata Gardian.
Gardian menyatakan, salah satu komitmen yang disampaikan Dedi Mulyadi di acara diskusi Kongres Muda kali ini, adalah memberikan kemudahan bagi siswa dan mahasiswa untuk mengakses fasilitas pendidikan.
"Artinya akan ada perbaikan sistem, kesejahteraan guru dan perbaikan infrastruktur. Itu akan diperhatikan (oleh Dedi Mulyadi jika terpilih menjadi Gubernur Jabar)," ujar Gardian.
Saat menjadi Bupati Purwakarta dua periode, tutur Gardian, Dedi Mulyadi menegakkan prinsip bahwa pemerintah itu harus inline dan fokus sampai ke tahap perencanaan pembangunan dan penganggaran.
"Kang Dedi menyatakan, saat menjadi gubernur nanti, Pemerintahan Provinsi Jawa Barat akan fokus terhadap anggaran pendidikan agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan," tuturnya.
Diketahui, acara diskusi tersebut dihadiri Cagub Dedi Mulyadi, Waketum DPP Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiansyah, dan Co-Founder PoliticsReborn Juang Akbar.
Melalui forum ini, Partai Perindo, partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap itu, anak muda Kota Bandung dan Jabar yang ingin memberikan satu kontribusi pemikiran kepada calon pemimpin, Dedi Mulyadi, calon gubernur (cagub) nomor urut 4.
Partai Perindo, yang dikenal sebagai partai modern yang menjunjung tinggi demokrasi, peduli rakyat kecil, dan gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja, kesejahteraan rakyat, dan Indonesia maju, mengajak anak muda berpikir kritis dan menyuarakan gagasan dan harapan mereka kepada cagub Jabar Dedi Mulyadi.
"Kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini, tapi akan terus dilakukan sebagai proses pendidikan politik," kata Wakil Ketua Umum (Wakteum) DPP Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiansyah.
(shf)