Kisah Sayembara Cari Jodoh Raja Majapahit Berujung Nahas

Jum'at, 15 November 2024 - 09:18 WIB
loading...
A A A
Hayam Wuruk melamar Dyah Pitaloka Citraresmi melalui Madhu. Lamaran Hayam Wuruk pun tersampaikan dengan bantuan Tuan Anepekan dan Madhu yang disampaikan kepada Maharaja Linggabuana Wisesa.

Raja Sunda itu menerima lamaran Hayam Wuruk. Sungguh pun tidak mendapat persetujuan dari sang patih besar Sunda Patih Amangkubhumi Bunisora. Dia menerima permintaan Madhu yang diidentikkan dengan Gajah Mada, agar perkawinan antara Hayam Wuruk dan putrinya dilaksanakan di Majapahit.

Karena tidak menerima masukkan dari Patih Amangkubhumi Bunisora, Maharaja Linggabuana Wisesa nekat datang ke Majapahit untuk menyerahkan Dyah Pitaloka Citraresmi kepada Hayam Wuruk.

Sesampai di lapangan Bubat, rombongan pengantin Sunda tersebut ditemui oleh pasukan Bhayangkara di bawah komando Mahapatih Amangkubhumi Gajah Mada. Pada pertemuan itu, Maharaja Linggabuana Wisesa dan Mahapatih Amangkubhumi Gajah Mada melakukan diplomasi.

Dalam diplomasi tersebut, Linggabuana Wisesa menolak permintaan Gajah Mada agar Dyah Pitaloka diserahkan kepada Hayam Wuruk bukan sebagai pengantin, melainkan sebagai tanda takluk Sunda pada Majapahit.

Akibatnya terjadi benturan kepentingan keduanya yang berujung pada perang. Perang inilah yang disebut Perang Bubat, sebagaimana nama lapangan tempat pertemuan kedua pasukan ini.

Perang yang terjadi antara rombongan pengiring pengantin Sunda dan pasukan Bhayangkara Majapahit tidak berlangsung seimbang. Maharaja Linggabuana Wisesa, permaisuri, dan beserta rombongannya tewas di ujung perang. Dyah Pitaloka Citraresmi pun bunuh diri setelah mengetahui ayah dan ibunya meninggal.
(rca)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1239 seconds (0.1#10.140)