Ahmad Ali di Pilgub Sulteng: Kasih Menangis Kandidat yang Lakukan Serangan Fajar
loading...
A
A
A
BANGGAI - Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 1, Ahmad HM Ali mengajak masyarakat bijak dalam mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.
Politisi Partai NasDem itu mengingatkan warga tidak terpengaruh oleh kandidat yang menggunakan praktik curang, seperti memberikan uang untuk mempengaruhi suara.
“Jangan pilih kandidat yang bermain uang, yang melakukan serangan fajar. Masyarakat harus pintar. Jika ada kandidat yang memberi uang, terima saja, tapi jangan pilih mereka,” ujar Ahmad Ali di Luwuk, Banggai, Rabu (23/10/2024).
Dia menjelaskan, menerima uang dari kandidat yang tidak jujur bukanlah sebuah dosa.
Menurutnya, tindakan tersebut bisa dianggap sebagai sedekah, namun warga harus memberikan pelajaran kepada mereka yang berusaha merusak moral dan demokrasi.
“Kita kasih menangis mereka yang main serangan fajar itu. Karena politik uang itu merusak moral dan demokrasi kita,” tegas Ahmad Ali.
Mantan Anggota DPR RI dua periode mengingatkan kandidat yang menggunakan uang untuk membeli suara biasanya akan mencari cara untuk mengembalikan modal setelah terpilih.
Politisi Partai NasDem itu mengingatkan warga tidak terpengaruh oleh kandidat yang menggunakan praktik curang, seperti memberikan uang untuk mempengaruhi suara.
“Jangan pilih kandidat yang bermain uang, yang melakukan serangan fajar. Masyarakat harus pintar. Jika ada kandidat yang memberi uang, terima saja, tapi jangan pilih mereka,” ujar Ahmad Ali di Luwuk, Banggai, Rabu (23/10/2024).
Dia menjelaskan, menerima uang dari kandidat yang tidak jujur bukanlah sebuah dosa.
Menurutnya, tindakan tersebut bisa dianggap sebagai sedekah, namun warga harus memberikan pelajaran kepada mereka yang berusaha merusak moral dan demokrasi.
“Kita kasih menangis mereka yang main serangan fajar itu. Karena politik uang itu merusak moral dan demokrasi kita,” tegas Ahmad Ali.
Baca Juga
Mantan Anggota DPR RI dua periode mengingatkan kandidat yang menggunakan uang untuk membeli suara biasanya akan mencari cara untuk mengembalikan modal setelah terpilih.