Kisah Istana Kerajaan Mataram di Plered Dibangun Menghadap ke Arah Sungai Opak
loading...
A
A
A
ISTANA Kerajaan Mataram dipindah ke Plered, Bantul, DIY di masa pemerintahan Sultan Amangkurat I. Para pejabat kerajaan dan masyarakat bekerja bakti menyelesaikan pembangunan istana dan kompleks wilayah ibu kota di Plered.
Sultan Amangkurat I kala itu juga memerintahkan membuat banyak sekali batu bata demi mencukupi bahan baku pembuatan istana yang berada di pinggir Sungai Opak. Hal ini belajar dari sejarah keraton lama yang dianggap kurang kokoh, karena hanya terbuat dari kayu.
Karena terlalu banyaknya kebutuhan pekerja, Sultan Amangkurat I sampai harus turun tangan langsung dan mengerahkan pejabat istana.
Tak ayal, penolakan sempat datang dari beberapa pejabat untuk bekerja langsung membantu pembangunan istana.
Tapi sanksi langsung diberikan oleh sang penguasa bila sang pejabat tidak memenuhi permintaannya. Sang pejabat tinggi itu langsung diikat dan dibaringkan di paseban, dijemur dalam panas terik matahari. Hal itu dikutip dari buku "Disintegrasi Mataram : Di bawah Mangkurat I" yang ditulis HJ De Graaf.
Dikisahkan suatu saat utusan Belanda datang ke Istana Plered yang dibagian selatan menghadap ke arah Sungai Opak. Di sana terdapat pintu gerbang selatan yang membatasinya dengan Sungai Opak.
Kemudian tampak pada peta kecil itu bahwa bentuk dalem bukanlah benar-benar persegi, tetapi seperti belah ketupat.
Sultan Amangkurat I kala itu juga memerintahkan membuat banyak sekali batu bata demi mencukupi bahan baku pembuatan istana yang berada di pinggir Sungai Opak. Hal ini belajar dari sejarah keraton lama yang dianggap kurang kokoh, karena hanya terbuat dari kayu.
Karena terlalu banyaknya kebutuhan pekerja, Sultan Amangkurat I sampai harus turun tangan langsung dan mengerahkan pejabat istana.
Tak ayal, penolakan sempat datang dari beberapa pejabat untuk bekerja langsung membantu pembangunan istana.
Tapi sanksi langsung diberikan oleh sang penguasa bila sang pejabat tidak memenuhi permintaannya. Sang pejabat tinggi itu langsung diikat dan dibaringkan di paseban, dijemur dalam panas terik matahari. Hal itu dikutip dari buku "Disintegrasi Mataram : Di bawah Mangkurat I" yang ditulis HJ De Graaf.
Dikisahkan suatu saat utusan Belanda datang ke Istana Plered yang dibagian selatan menghadap ke arah Sungai Opak. Di sana terdapat pintu gerbang selatan yang membatasinya dengan Sungai Opak.
Baca Juga
Kemudian tampak pada peta kecil itu bahwa bentuk dalem bukanlah benar-benar persegi, tetapi seperti belah ketupat.