Kisah Gajah Mada dan Kelahiran Hayam Wuruk, Ditandai Gempa dan Gunung Kelud Meletus
loading...
A
A
A
Yakni, kelahiran seorang bayi yang kelak mengubah sejarah Majapahit selamanya. DalamKakawin Nagarakretagama, Pupuh I/4, disebutkan kelahiran Hayam Wuruk tahun 1334 didahului gempa bumi dan letusan Gunung Kelud.
Hal itu seolah menandakan datangnya seorang raja besar. Hayam Wuruk, lahir dari rahim Ratu Tribhuwana Tunggadewi, tumbuh menjadi raja yang memimpin Majapahit ke puncak kejayaan. Bersama dengan Gajah Mada, yang kini menjabat sebagai patih amangkubhumi.
Mereka menorehkan sejarah yang tak terlupakan dengan mempersatukan Nusantara di bawah panji Majapahit dengan sumpah palapa. Mitos gempa bumi dan gunung meletus hingga kini masih dikaitkan sebagai tanda dari alam lahirnya pemimpin di Nusantara.
Gempa bumi dan letusan Gunung Kelud pada masa itu masih dikenang sebagai pertanda kekuatan dan kebesaran Majapahit, mengiringi langkah Gajah Mada dan Hayam Wuruk dalam membangun sejarah gemilang.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
Hal itu seolah menandakan datangnya seorang raja besar. Hayam Wuruk, lahir dari rahim Ratu Tribhuwana Tunggadewi, tumbuh menjadi raja yang memimpin Majapahit ke puncak kejayaan. Bersama dengan Gajah Mada, yang kini menjabat sebagai patih amangkubhumi.
Mereka menorehkan sejarah yang tak terlupakan dengan mempersatukan Nusantara di bawah panji Majapahit dengan sumpah palapa. Mitos gempa bumi dan gunung meletus hingga kini masih dikaitkan sebagai tanda dari alam lahirnya pemimpin di Nusantara.
Gempa bumi dan letusan Gunung Kelud pada masa itu masih dikenang sebagai pertanda kekuatan dan kebesaran Majapahit, mengiringi langkah Gajah Mada dan Hayam Wuruk dalam membangun sejarah gemilang.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
(ams)